Mohon tunggu...
Aini Dhuha Hidayah
Aini Dhuha Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Seorang mahasiswi Prodi Sastra Indonesia Fakultas Sastra yang hobi membaca, menulis, menonton, dan menyukai hal-hal yang bergenre romen dan melo.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Membangun Hubungan Penuh Kasih Dalam Parenting

28 Juni 2023   11:27 Diperbarui: 1 Juli 2023   19:04 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Title: Membangun Hubungan Penuh Kasih dalam Parenting

Author: Aini Dhuha Hidayah

Pendahuluan:

Peran sebagai orangtua adalah salah satu peran terpenting dalam kehidupan. Mengasuh anak dengan penuh kasih, perhatian, dan pengertian adalah esensi dari pola asuh yang baik. Dalam artikel ini, saya ingin berbagi pandangan bahwa membangun hubungan penuh kasih dalam parenting adalah kunci untuk membantu anak tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bahagia, percaya diri, dan bertanggung jawab.

Mendengarkan dengan Penuh Perhatian:

Salah satu komponen penting dalam membangun hubungan penuh kasih adalah mendengarkan anak dengan penuh perhatian. Dalam dunia yang serba sibuk, tentu seringkali terjebak dalam rutinitas sehari-hari dan melupakan pentingnya memberikan waktu untuk benar-benar mendengarkan anak. Mendengarkan dengan penuh perhatian menunjukkan kepada mereka bahwa orang tuanya menghargai perasaan, pikiran, dan pengalaman mereka. Ini juga membangun kepercayaan dan membantu anak merasa didengar dan dihargai.

Memberikan Kasih Sayang dan Penghargaan:

Kasih sayang adalah fondasi dari hubungan orangtua-anak yang penuh kasih. Anak perlu merasa dicintai, diterima, dan dihargai oleh orang tuanya. Mengungkapkan kasih sayang melalui kata-kata penuh penghargaan, pelukan, kecupan, dan sentuhan lembut dapat membantu memperkuat ikatan emosional dengan anak. Saat anak merasa dicintai dan dihargai, mereka lebih mampu mengembangkan rasa percaya diri yang kuat dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain di sekitarnya.

Mengajarkan dengan Contoh yang Baik:

Sebagai orangtua, tentu memiliki peran sebagai panutan bagi anak. Mereka belajar melalui pengamatan dan meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang dewasa untuk memberikan contoh yang baik melalui perilaku dan tindakan sehari-hari. Mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan perilaku yang positif dengan menjadi teladan yang baik akan membantu anak mengembangkan sikap yang baik dan menghadapi tantangan dengan cara yang sehat.

Memberikan Batasan dengan Empati:

Memberlakukan batasan adalah bagian penting dalam pola asuh yang baik. Namun, penting untuk memberikan batasan dengan empati dan pengertian. Anak perlu memahami konsekuensi dari tindakan mereka, tetapi dalam prosesnya, penting untuk memberikan penjelasan yang jelas dan memberikan kesempatan baginya untuk belajar dan tumbuh. Menggunakan pendekatan yang penuh kasih dan berpusat pada pengajaran akan membantu anak mengerti batasan dengan lebih baik dan mengembangkan tanggung jawab yang positif.

Mendorong Kemandirian dan Pemecahan Masalah:

Sebagai orangtua, sudah menjadi kewajiban untuk membantu anak belajar mandiri dan memiliki kemampuan dalam mengatasi masalah. Memberikan mereka tanggung jawab yang sesuai dengan usia dan memberikan ruang untuk bereksplorasi dan belajar dari kegagalan akan membantunya mengembangkan kemandirian dan keterampilan pemecahan masalah. Dalam proses ini, penting untuk memberikan dukungan dan dorongan yang tepat agar mereka merasa didukung dalam perjalanannya menuju kemandirian.

Kesimpulan:

Membangun hubungan penuh kasih dalam parenting adalah investasi yang berharga untuk masa depan anak. Mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan kasih sayang, menjadi contoh yang baik, memberikan batasan dengan empati, dan mendorong kemandirian, dapat membantu anak tumbuh dan berkembang menjadi individu yang memiliki kepercayaan diri, menghargai diri sendiri, serta mampu menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun