Mohon tunggu...
Haini
Haini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan jakarta

Hobi : Denger Murattal dan sedang mencoba untuk jadi konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bangkitkan Pariwisata di Desa Malaka bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)

13 Januari 2025   07:53 Diperbarui: 13 Januari 2025   07:53 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Desa Malaka  yang merupakan salah satu wilayah yang berada di  Kecamatan Pemenang diantara 5 desa yaitu Desa Malaka,Desa Pemenang Barat, Desa Pemenang Timur, dan Desa Gili Indah dan Desa Menggala, Secara geografis Desa Malaka merupakan salah satu Desa di Kecamatan Pemenang yang mempunyai bentang luas wilayah mencapai 3.970,30 Ha. Dengan jumlah penduduk Desa Malaka sebanyak 9.587 Jiwa dan 2.856 Kepala Keluarga (KK). Desa Malaka merupakan salah satu Desa dari 5 (Lima) Desa yang ada di kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara, Desa Malaka berada pada ketinggian 10 dari permukaan laut (longitut 6,70543 E dan etitut 106,70543 E) dan curah hujan 1.100 mm, rata-rata suhu udara 30 celcius. Bentuk wilayah berbukit-bukit. Desa Malaka terletak di sebelah Barat Kecamatan Pemenang yang apabila ditempuh dengan memakai kendaraan hanya menghabiskan waktu selama 10 menit, sementara jarak tempuh ke Kabupaten sekitar 20 menit. Adapun batas-batas wilayah administratif  Desa Malaka meliputi Sebelah Utara : Laut Jawa dan Desa Gili Indah, Pemenang, KLU

Sebelah Selatan: Desa Lembah Sari, Batu Layar, Lobar

Sebelah Timur: Desa Pemenang Barat, Pemenang, KLU

Sebelah Barat   : Desa Senggigi, Batu Layar, Lobar.

Pariwisata merupakan sebuah perjalanan yang dilakukan seseorang baik itu dengan tujuan bisnis, kesenangan atau pendidikan, dimana tempat yang dikunjungi beraneka ragam serta perjalanannya sudah direncanakan (SR, Sari & E, 2005).

Pariwisata memiliki banyak manfaat dari adanya suatu tempat wisata yaitu suatu rangkaian proses pembangunan, yang menyangkut dari segi sosial, ekonomi dan politik (Arliman, 2019).

Pariwisata yang memiliki potensi yang menjanjikan sering terkendala dari segi promosi yang rendah, sehingga menyebabkan wisata tidak berkembang secara maksimal,Kurangnya perhatian serta keseriusan dari berbagai tokoh dan organisasi menjadi penyebab sulitnya pengembangan suatu wisata. Adapun Sumber Daya Alam yang ada di Desa Malaka Jika dikelola dengan baik, maka pariwisata dapat memberikan kontribusi ekonomi langsung kepada masyarakat hususnya Masyarakat Desa Malaka. Dengan demikian, secara tidak langsung pariwisata memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan Asli Desa (PADES) dan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Keadaan masyarakat pesisir merupakan kelompok masyarakat yang relative terpinggirkan secara ekonomi, sosial (terutama dalam hal akses pendidikan dan pelayanan kesehatan) dan budaya dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya (Mamengko & Kuntari, 2021). Dalam upaya membangun masyarakat pesisir agar potensi pengembangannya dapat terkelola dengan baik, salah satu strateginya adalah dengan membangun dan memperkuat kelembagaan sosial yang ada atau yang sudah ada di masyarakat serta mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) yaitu dengan meningkatkan pemahaman pembangunan masyarakat dan keterampilan ekonomi (Dontukurthy & Tobias, 2020).

Desa Wisata adalah sebuah area atau daerah pedesaan yang memiliki daya tarik khusus yang dapat menajadi daerah tujuan wisata. Di desa wisata, penduduk masih memegang tradisi dan budaya yang masih asli. Serta beberapa aktivitas pendukung seperti sistem bertani, berkebun serta makanan traditional juga berkontribusi mewarnai keberadaan desa wisata itu sendiri. Selain faktor tersebut, faktor lingkungan yang masih asli dan terjaga merupakan factor penting.

Pengembangan Pariwisata di Desa  Malaka sangat berkaitan erat dengan Masyarakat,karena Masyarakat yang berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan pariwisata di wilayah setempat,bertujuan untuk mengurangi dampak buruk  yang bisa saja  terjadi kapan pun, Dalam hal ini  Pokdarwis sebagai wujud perwakilan dari masyarakat desa harus aktif dalam berbagai hal, sehingga dampak negatif untuk lingkungan dan ekosistem pada desa dapat dihindari.

semenjak terjadinya musibah bencana Gempa yang menimpa pulau Lombok, hususnya Kabupaten Lombok Utara pada Tahun 2018 dan kemudian disusul dengan bencana dunia yaitu Covid-19,pada Tahun 2020 menyebabkan pariwisata hususnya di Desa malaka sangat menurun drastis,padahal sektor pariwisata ini merupakan tumpuan harapan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan prekonomian mereka  sehari-hari.Badai pun sudah berlalu kini Pemerintah Desa malaka bersama Masyarakat  dan beberapa lembaga yang ada di Desa mulai bangkit kembali untuk mengembangkan pariwisata agar   menarik minat para wisatawan berkunjung .

Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kabupaten Lombok Utara Berdasarkan Jumlah Hunian Hotel.                                                       

Wisatawan

2019

2020

2023

Mancanegara

588074

113218

581978

Domestik

48362

23882

72270

Jumlah

636436

137100

656448

Dengan semangat guna meningkatkan kondisi ekonomi warga melalui potensi pariwisata, pemerintah desa dan sebagian masyarakat yang peduli wisata, memberikan Dukungan Kepada Pokdarwis Desa Malaka Kecamatan Pemenang,Kabupaten Lombok Uatara dalam Pengembangan Pariwiasata di Desa Malaka ,melalui Peningkatan Kapasitas POKDARWIS berupa Pelatihan - Pelatihan keterampilan membuat souvenir dari bahan kayu untuk Pokdarwis Dusun Nipah.

Ada beberapa teori yang menjadi tindakan pokdarwis dalam pengembangan pariwisata di Desa malaka yaitu :

1.Melakukan promosi wisata melalui fotografi maupun video konten

2.Pengembangan produk dan jasa kreatif.

3.Pemberdayaan masyarakat local.

4.Pengembangan peluang usaha masyarakat desa.

5.Menawarkan wisata kuliner.

Karena melihat Potensi wisata yang ada di Desa Malaka,tentu akan sangat memberikan peluang-peluang Usaha dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Malaka,Upaya penguatan dan peningkatan Kapasitas,peran dan  inisiatif masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan, untuk dapat berpartisipasi dan berperan aktif dalam memberikan dukungan berupa pelatihan-pelatihan dan peralatan sebagai penunjang kelompok dalam pengembangan Pariwisata Di Desa Malaka.

 Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan pariwisata di desa. Sebagai kelompok yang terdiri dari masyarakat lokal, Pokdarwis dapat menjalankan berbagai strategi untuk mengembangkan sektor pariwisata, baik dari sisi infrastruktur, promosi, hingga pemberdayaan masyarakat. adapun strategi Pokdarwis dalam mengembangkan pariwisata di desa Malaka yaitu :

1. Pemetaan Potensi Wisata Lokal

  • Identifikasi potensi wisata: Pokdarwis harus melakukan identifikasi terhadap potensi wisata yang ada di desa, seperti keindahan alam, budaya, kuliner, dan sejarah lokal.
  • Pengelolaan berkelanjutan: Setelah mengetahui potensi wisata, penting untuk merencanakan pengelolaannya dengan pendekatan yang berkelanjutan agar tidak merusak lingkungan atau budaya.

2. Pemberdayaan Masyarakat

  • Pelatihan dan pendidikan: Pokdarwis dapat mengadakan pelatihan bagi masyarakat desa untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang pariwisata, seperti pelatihan pemandu wisata, keterampilan memasak, atau kerajinan tangan.
  • Pemberdayaan ekonomi lokal: Menyediakan peluang kerja dan usaha bagi masyarakat desa, misalnya melalui homestay, penjualan produk lokal, atau penyediaan jasa transportasi.

3.Kerjasama dengan Stakeholder Terkait

  • Kemitraan dengan pemerintah: Berkoordinasi dengan pemerintah desa, pemerintah daerah, dan dinas pariwisata untuk mendapatkan dukungan dalam pengembangan infrastruktur dan program pelatihan.
  • Kolaborasi dengan pengusaha dan lembaga lain: Bermitra dengan sektor swasta, LSM, atau organisasi internasional untuk mendapatkan dana atau pengetahuan dalam mengembangkan pariwisata.

4.Pengembangan Infrastruktur Wisata

  • Peningkatan aksesibilitas: Meningkatkan infrastruktur jalan dan transportasi agar wisatawan mudah mengakses tempat wisata di desa.
  • Fasilitas pendukung: Menyediakan fasilitas seperti toilet umum, tempat parkir, dan tempat istirahat yang nyaman untuk wisatawan.
  • Pembangunan homestay: Membangun tempat tinggal sementara bagi wisatawan yang berbasis pada rumah-rumah penduduk agar memberikan pengalaman lebih autentik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun