Bu papa lanjutkan ya cerita sinabang nya, ternyata luar biasa Alloh ciptakan pulau itu ya... seharusnya ibu bangga dan bahagia dilahirkan dipulau cantik seperti cantiknya ibu dimata papa, jujur papa kerasaan dan betah disana, sayang ya... kita harus buru-buru kembali pulang karena berakhirnya masa cuti papa, inasyaallah kita kembali lagi lain waktu. Oh ya... pulau itu juga memberi nuansa lain, banyak rasa yang tiba-tiba muncul dalam diri papa, ibu tau kan maksud papa... tau lah... karena pasti lah ada masa lalu ibu disana, wajar donk jadi ada rasa takut, cemburu, yang mengharu biru mengaduk ngaduk... itu semua karena bertambah besar cinta dan sayangnya papa sama ibu. Benar bu pake yakin lagi... itu dari hati .
Sepertinya sudah pagi... suratnya lain kali disambung lagi ya...
Diakhir surat ini papa hanya berpesan jangan pernah bosan dan lelah mencintai papa dan anak-anak
Jika ibu berkenan boleh papa meminta untuk menyayangi kami dengan ikhlas terus dan tanpa henti
Bu.. Andai ditakdirkan Allah kita masuk surga (aamiin) salah satu permintaan papa ... kumpulkan lagi ya Allah kami disana biarkanlah bidadariku didunia kembali menemani kami di surga sana dengan 3 orang yang kami besarkan dengan cinta... Bisa lho bu, asal kita selalu istiqomah di Jalan-Nya
Wassalam
Suamimu
Karlita Hotel Tegal, 26 Agustus 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H