Tak terasa musim liburan sudah berakhir dan masa sekolah telah dimulai kembali. Di saat seperti ini, tidak sedikit pelajar dan mahasiswa yang mengalami stres ketika membayangkan tuntutan tugas dan beban akademis yang akan mereka hadapi. Banyak dari mereka merasa harus mendedikasikan seratus persen waktunya hanya untuk urusan sekolah atau kuliah.
Padahal sebetulnya mereka juga ingin mengisinya dengan bersosialisasi bersama teman, menyalurkan hobi, menonton tayangan televisi, bermain gawai, maupun aktivitas non-akademis lainnya. Pernah tidak kamu punya pengalaman yang sama atau merasakan hal serupa? Kalau pernah, simak yuk penjelasan tentang study-life balance berikut.
Apa sih yang dimaksud dengan Study-Life Balance?
Study-life balance bisa diartikan sebagai keseimbangan antara studi dan aspek kehidupan lainnya. Menurut University of Worcester (2021), hidup seimbang terjadi ketika pelajar dan mahasiswa menampilkan usaha terbaiknya dalam menangani tugas akademis, sekaligus juga meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas sosial, olahraga, dan budaya.
The Irish Time (2021) menambahkan bahwa aspek kehidupan di luar studi berkontribusi terhadap kesehatan mental dan bisa membantu peserta didik meminimalkan tingkat stress.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pendekatan terbaik untuk mencapai hidup seimbang adalah fokus saja ke studi pada saat belajar, jangan memikirkan pelajaran waktu berlibur, dan menyempatkan diri untuk bersantai.
Dampak positif dari Study-Life Balance
Dalam situs webnya, Johns Hopkins Student Assistance Program (2019) dan EduBirdie Writing Platform (2020) menjelaskan bahwa hidup yang tidak seimbang mempengaruhi setiap aspek kehidupan secara signifikan.
Kalau hidup seimbang tidak diterapkan, pelajar dan mahasiswa bisa mengalami penurunan prestasi akademis, hubungan interpersonal yang kurang harmonis, gangguan kesehatan mental dan fisik, ataupun ketidakmampuan untuk memenuhi aspirasinya di masa depan.
Lalu apa pengaruhnya kalau kamu mampu mengelola urusan akademis dan aspek kehidupan lainnya dengan seimbang? Bisa dikatakan, ada tiga dampak positif yang diperoleh ketika hidup seimbang dilakukan secara terus menerus di keseharianmu.
Pertama, terhadap aktivitas akademis. Hidup seimbang mendukung aktivitas akademis yang optimal. Hal ini bisa dicapai kalau kamu tidak menempatkan studi di atas aspek kehidupan lainnya.
Mendapatkan nilai ujian yang bagus dan memuaskan memang penting, namun tidak perlu mengorbankan segalanya demi satu aspek itu saja. Belajarlah untuk menemukan proporsi yang pas dari setiap aspek kehidupan yang kamu jalani.
Kedua, terhadap pertemanan dan hubungan. Hidup seimbang menentukan kualitas hubungan. Kalau kamu menunjukkan perhatian kepada orang lain dan tidak terlalu sibuk dengan diri sendiri, pertemanan dengan mereka akan bertahan lama. Perlu dijaga agar jangan sampai hubungan tersebut malah merugikan studi ataupun mengorbankan aktivitas akademis yang kamu lakukan.
Ketiga, terhadap masa depan. Hidup seimbang memberi kamu kesempatan untuk menetapkan prioritas. Kamu juga belajar berbagai peran, antara lain sebagai anak, kakak, adik, peserta didik maupun teman.
Hal ini membuat kamu lebih mudah menghadapi tantangan yang semakin besar ke depannya, serta menjalani peran baru di dunia kerja maupun lingkungan masyarakat yang lebih luas.
Membangun Study-Life Balance yang optimal
Agar kamu mencapai hidup seimbang, dibutuhkan waktu dan proses perbaikan diri secara terus menerus. Upaya ini perlu disertai dengan penyesuaian keyakinan, kebiasaan, dan pandangan yang kamu miliki. Berikut adalah tips menerapkan hidup seimbang yang disarankan oleh EduBirdie Writing Platform (2020).
Mengatur waktu secara efektif
Kunci utama untuk mencapai hidup seimbang adalah dengan membagi waktu antara studi dan aspek kehidupan lainnya secara efektif. Buatlah daftar seluruh aktivitas harian disertai dengan waktu pengerjaannya agar memudahkan kamu untuk menentukan prioritas dan menyelesaikan berbagai kegiatan secara teratur. Pastikan juga kamu tidur dan beristirahat secara cukup untuk menjaga kesehatan dan bisa tampil produktif dalam mengerjakan berbagai aktivitas.
Mengelola sisi perfeksionis
Salah satu ciri pribadi perfeksionis adalah fokus pada tujuan yang tak terbayangkan dan tidak segan bekerja siang malam untuk sesuatu yang belum tentu kamu inginkan. Agar bisa hidup seimbang, kamu perlu mengelola sisi perfeksionis yang ada di dalam diri masing-masing. Jangan bersikap terlalu keras pada diri sendiri, melainkan menghargai kesalahan sebagai dorongan untuk berkembang, dan mencoba menikmati proses, bukan hanya memikirkan hasil akhirnya saja.
Beralih ke gaya hidup sehat
Kesejahteraan mental dan fisik merupakan aspek kesehatan manusia yang saling terkait erat. Jalankan pola hidup sehat, seperti menjaga aktivitas fisik dan berolahraga secara teratur, tidur berkualitas, mengawasi pola makan dan melakukan relaksasi. Dengan gaya hidup sehat, kamu bisa meningkatkan perhatian, ketajaman memori, kemampuan fokus, dan kreativitas.
Mengapresiasi diri sendiri
Apresiasi diri adalah proses melihat dan menilai diri sendiri apa adanya, juga menunjukkan belas kasihan dan rasa terima kasih kepada diri sendiri. Kamu bisa memberi pujian ke diri sendiri sambil melihat cermin atau menepuk-nepuk punggung untuk setiap pencapaian hasil yang baik. Hal ini membantu kamu untuk mengubah ide-ide tentang diri sendiri yang negatif menjadi positif serta meningkatkan kepercayaan diri.
Ketika setiap aspek kehidupan berjalan secara seimbang, kamu bisa memotivasi dan menampilkan potensi diri secara maksimal. Di masa pandemi, keseimbangan antara studi dan aspek kehidupan lainnnya juga bisa membantu kamu untuk tetap optimis dan tidak kehilangan kepercayaan diri. Jadi mulai hidup seimbang dari sekarang yuk.
*Tulisan ke-1 dari Serial “Anak Muda Keren Paham KesMen” (Kesehatan Mental)
Daftar Referensi
EduBirdie Writing Platform, E.B.W.P. (2020). School-Life Balance: Well-being Comes First.
Johns Hopkins Student Assistance Program, J.H.S.A.P. (2019). School-Life Balance.
The Irish Times, T.I.T. (2021). The Study/Life Balance: Composure under Pressure.
University of Worcester, U. of W. (2021). Study-Life Balance.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H