Dalam menulis tentunya membutuhkan sejumlah referensi. Referensi dibutuhkan sebagai acuan atau ilmu dasar dalam penyusunan sebuah tulisan. Rasanya mustahil untuk siapapun ketika menulis tidak membutuhkan referensi.Â
Referensi juga dapat menjadi sebuah pembanding tulisan, agar tulisan yang dihasilkan tidak terlampau bias atau subjektif. Oleh karena itu, perlu disadari pentingnya referensi terlebih untuk para mahasiswa yang sering kali berjumpa dengan tugas penulisan artikel ilmiah, karya tulis ilmiah, tugas akhir, dan skripsi.Â
Penggunaan referensi dalam tulisan tentunya perlu diperhatikan. Alih-alih sebagai pembanding, referensi justru dapat mengambil hak cipta orang lain. Maka dari itu, diciptakan alat pengukur plagiarisme untuk mengetahui apakah tulisan yang dihasilkan menjiplak karya seseorang atau tidak.Â
Di sinilah timbul permasalahan yang sering kali dijumpai oleh para penulis khususnya mahasiswa. Penulis merangkum sejumlah pertanyaan yang menjadi sebuah masalah dikalangan mahasiswa sebagai berikut;
"Apa saja tips parafrase kata-kata ahli agar tidak terdeteksi turnitin?"
"Sudah revisi berkali-kali, kok presentase plagiarisme tetap tinggi?"
"Bagaimana cara jitu parafrase yang esifien?"
"Mengapa presentasi plagiarisme tetap tinggi padahal sudah mencantumkan sumber kutipan?"
Apabila pertanyaan di atas pernah atau sedang kamu alami. Itu artinya cara kamu menulis kembali sebuah informasi perlu diperbaiki. Silahkan simak 7 cara dan ikuti contoh berikut untuk parafrase yang efisien!
1. Gunakan sinonim kata dan sinonim frasa.
Contoh : Banyak kuman yang tersebar di area terbuka.
kata "Kuman"Â dapat diganti dengan "Mikroorganisme berbahaya"
2. Ubah susunan kata.
Kamu dapat memutar balikan sebuah kata keterangan menjadi kata benda. Dengan catatan, perhatikan bentuk kata yang digunakan.
Contoh : Menyimpan makanan dengan benar itu penting.Â
Hasil : Penyimpanan makanan yang tepat itu penting.
3. Ubah tata bahasa atau grammar-nya.
Contoh : Ketika menyimpan makanan dalam kulkas, kuman akan mati.
Hasil : Sebagian besar mikroorganisme dalam makanan akan mati ketidak disimpan didalam kulkas.
4. Ubah sudut pandang sebuah tulisan.
Contoh : Para peneliti dari Amerika berhasil membuktikan tingkat efektivitas jenis vaksin Moderna.
Hasil : Â Vaksin Moderna sudah dibuktikan tingkat keberhasilanya oleh para peneliti di Amerika.Â
5. Buang kata yang tidak berpengaruh
Contoh : Air akan berubah menjadi uap ketika direbus, dimana suhunya ditingkatkan dari 0° ke 100°C.
Hasil : Air akan menguap ketika direbus.
6. Ganti konjugasi atau kata transisi yang digunakanÂ
Contoh : Membaca intensif adalah kegiatan membaca.... Sedangkan membaca ekstensif adalah...
Ganti kata "Sedangkan" dengan kata "Sebaliknya"Â
7. Bagi satu kalimat yang panjang menjadi dua kalimat singkat. Gabungkan dua kalimat singkat menjadi satu kalimat yang kompleks.
Contoh : Diantara vaksin jenis Moderna dan AstraZeneca belum tersedia di Indonesia.
Hasil : Vakin jenis Moderna belum tersedia di Indonesia. Tidak hanya itu, jenis vaksin AstraZeneca juga belum dapat dipastikan lagi mengenai ketersediaanya.
Catatan! Gunakan lebih dari 1 langkah diatas dalam mengutip sebuah kalimat dari ahli untuk hasil yang lebih maksimal. Jangan lupa untuk cantumkan sumber kutipan ketika mengutip sebuah kalimat.
Sumber : Fitzpatrick, Mary. (2005). Engaging writing; Paragraphs and essays. New York: Longman
Semoga berhasil! Apakah kamu punya pertanyaan lain? Atau ada saran mengenai tips-tips lain yang perlu dibagikan? Tulis dalam kolom komentar ya!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H