Mohon tunggu...
Aina Salsabila
Aina Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Ar-Raniry

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Personality Disorder (Gangguan Kepribadian) di Kalangan Remaja

21 Desember 2021   18:40 Diperbarui: 21 Desember 2021   18:47 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa pengobatan, gangguan kepribadian bisa bertahan lama. Tidak ada obat khusus yang digunakan untuk mengobati gangguan kepribadian. Tetapi obat-obatan, seperti antidepresan, obat anti kecemasan, atau obat penstabil suasana hati, dapat membantu dalam mengobati beberapa gejala. 

Apabila gejalanya lebih parah atau berlangsung lama akan memerlukan pendekatan tim yang melibatkan dokter perawatan primer, psikiater, psikolog, pekerja sosial dan anggota keluarga. Jenis psikoterapi tertentu efektif untuk mengobati gangguan kepribadian. Pada psikoterapi, seorang individu memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang gangguan dan apa yang berkontribusi terhadap gejala, dan dapat berbicara tentang pikiran, perasaan dan perilaku. 

Psikoterapi membantu seseorang memahami efek dari perilaku mereka pada orang lain dan belajar untuk mengelola atau mengatasi gejala dan untuk mengurangi perilaku yang menyebabkan masalah dengan fungsi dan hubungan. Jenis perawatan akan tergantung pada gangguan kepribadian tertentu, seberapa parahnya, dan keadaan individu. Jenis psikoterapi yang umum digunakan meliputi:

Terapi psikoanalitik/psikodinamik

Terapi perilaku dialektis

Terapi perilaku kognitif

Kelompok terapi

Psikoedukasi (mengajarkan individu dan anggota keluarga tentang penyakit, pengobatan)

Banyak orang yang gangguan kepribadian nya pulih dari waktu ke waktu. Perawatan psikologis atau medis seringkali membantu, tetapi terkadang hanya dukungan yang dibutuhkan. Belum jelas apa yang menyebabkan gangguan kepribadian, tetapi mereka dianggap sebagai hasil dari kombinasi gen yang diwarisi seseorang dan pengaruh lingkungan awal misalnya, pengalaman masa kecil yang menyedihkan seperti pelecehan atau pengabaian.

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun