Mohon tunggu...
Ainag Al Ghaniyu
Ainag Al Ghaniyu Mohon Tunggu... Buruh - a jannah seeker

Writing for healing

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ujian Orang Safar

24 Juni 2021   06:50 Diperbarui: 24 Juni 2021   08:37 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai komuter resiko perjalanan sudah kami terima dengan setengah lapang dada. Lho kok?!

Jelas saja, wajar kan kalau kami berharap setiap hari perjalanan lancar, sesuai skedul, tanpa drama?

"Engg...anu, Mbak, bannya kena sekrup..." ujar supir kami tiba-tiba. 

Saat itu kami berhenti di meeting point kedua, menunggu lengkapnya penumpang hiace, sebelum beranjak ke meeting point berikutnya.

Supir kami hebat, dengan jam terbangnya yang tinggi, mampu merasakan kondisi ban, bukan hati, yang tertusuk benda tajam.

Saya yang duduk di seat tepat di atas ban itu saja tidak merasakan apa-apa.  Saking mati rasanya.

"Masih nge-ban, ditunggu aja"

Tulisku di WAG member hiace kami, untuk mengabarkan pada teman-teman yang menunggu di empat titik penjemputan berikutnya.

Mereka wajib diberitahu agar tidak resah dan salah paham. Seperti kejadian tempo hari ketika hiace sedikit terlambat karena menanti salah seorang penumpang, seorang kawan di penjemputan berikutnya bertanya dengan panik.

"Lho...kok aku ditinggal? Ditinggal beneran ya!?"

Padahal mobil rombongan kami belum melewati tempat dia menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun