Mohon tunggu...
Ainag Al Ghaniyu
Ainag Al Ghaniyu Mohon Tunggu... Buruh - a jannah seeker

Writing for healing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Perempuan Bersikap Agar Dirinya Lebih Berharga

13 Maret 2021   07:18 Diperbarui: 13 Maret 2021   07:27 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
canva creatives pribadi

Kembali lagi, kendali ada pada diri kita. Bila kita memang menginginkan keadaan lebih baik bagi kita sendiri, berharap mendapat perlakuan yang terbaik dari orang lain, maka cari sebanyak mungkin alasan bahwa kita berhak atas itu. Lalu percayai kamu memang berharga.

Lakukan sebanyak mungkin hal-hal yang mengkondisikan kita sebagai perempuan yang punya arti, hingga orang lain kesulitan mengingkari.

6. Penuhi Kebutuhan Spiritual

Biasanya faktor spiritual, ibadah sesuai keyakinan, disebutkan pertama kali. Namun saya rasa, maaf, agak klise. Karena kebanyakan orang yang tidak kreatif akan menanggapi keluhan kita dengan ucapan : sabar ya, banyak-banyak berdoa, isitghfar, ibadah ini itu, minta pentunjuk Allah, dsb dst dll.

Ritual agama bagi saya adalah bukan pilihan atau opsi, tapi melekat sebagai fitrah kita sebagai manusia, agama apapun yang kita anut. Karena itu saya menyebutnya sebagai kebutuhan spiritual.

Bila kamu sedang berada di titik terendah, ingatlah selalu, Allah menciptakan semua makhluk, sekecil dan sesederhana apapun wujudnya, memiliki kegunaan. Terlebih perempuan, karena seburuk apapun mbaksis di mata manusia lain, tetaplah makhluk paling mulia.

***

So, begini ya mbaksis, buibu, sejagat raya.

Orang akan menghinamu, merendahkanmu, memperdayakanmu, menyakitimu, ketika kamu sendiri yang menyediakan mereka alasan untuk melakukannya.

Contoh, nih ya, kamu dikonflikkin terus, habis-habisan, saat menumpang hidup pada mertua. Namanya saja numpang, coba kontrak atau kos, bila belum mampu membeli rumah sendiri, bagaimanapun kondisinya, pasti kepalamu lebih tegak.

Atau kamu terus-terusan disalahkan karena anakmu begini begitu, dibandingkan dengan anak lain. Coba kamu mendidik dan merawat anakmu sendiri tanpa campur tangan mereka, tentu dengan sebaik-baiknya pola pengasuhan anak. Apapun komentar orang, kamu bisa lebih sebodo amat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun