Mohon tunggu...
Aina Awliya
Aina Awliya Mohon Tunggu... Freelancer - Logician

Seorang blogger dan lulusan bahasa yang dilematis, hobi menjadikan tulisan sebagai pelarian. Senang membahas tentang women empowerment dan pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kapitalisme yang Bersembunyi di Balik Squid Game: Percayakah Kamu Manusia?

26 September 2021   12:11 Diperbarui: 26 September 2021   13:11 2326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kamu sudah nonton serial Netflix terbaru: Squid Game, yang baru-baru ini nangkring di tiga besar Netflix US mengalahkan Money Heist? Atau jangan-jangan ada yang belum tahu? Kita ulik sama-sama, yuk!

Mugunghwa kkochi pieotseumnida.. 

Kutipan berbahasa Korea di atas adalah sebuah penggalan dari salah satu permainan tradisional Korea Selatan yang muncul dalam serial netflix Squid Game. Permainan ini terdiri dari penjaga pos dan pemain. Selama kalimat tersebut diucapkan oleh penjaga pos, pemain berusaha mendekatinya sehati-hati mungkin agar tidak ketahuan bergerak saat penjaga pos berhenti mengucapkannya dan menoleh ke belakang. Pada permainan aslinya, semua pemain berlari bila punggung penjaga pos berhasil ditepuk. Sekilas kelihatannya seru dan menyenangkan, ya? Tapi ternyata tidak berlaku demikian, folks, untuk drama Korea Squid Game ini!

Squid Game adalah sebuah serial yang bertemakan survival game alias permainan bertahan hidup yang didesain ulang berdasarkan permainan tradisional anak-anak di Korea dengan genre survival-thriller. Nama Squid Game diangkat dari salah satu jenis permainan yang dimainkan, disebut squid atau cumi-cumi, karena lapangan yang digunakan untuk bermain memiliki bentuk seperti cumi-cumi. 

Secara garis besar menceritakan tentang kehidupan Song Gi Hun, seorang single-parent yang kehilangan hak asuh atas putrinya karena tidak punya pekerjaan, terlilit utang ratusan juta won, dan hidup luntang lantung tanpa privilese. Ia senang berjudi pada pacuan kuda dan hanya menumpang di rumah sang ibu yang justru tengah menderita penyakit diabetes akut dan bekerja sebagai pedagang. 

Dalam keputusasaannya itu, suatu hari dia bertemu dengan salah seorang agen yang menawarkannya untuk ikut bergabung dalam sebuah permainan misterius, dimana permainan ini mempertaruhkan uang sebesar 45,6 milliar won. Tidak perlu kerja keras menghabiskan waktu sekian tahun untuk menabung, cukup memainkan enam permainan selama enam hari, menang (selamat), terus dapat uang, deh.

Song Gi Hun akhirnya penasaran dan tergiur untuk bermain dan bergabung bersama ratusan orang lainnya yang ternyata juga memiliki kesulitan hidup dan sedang dikejar-kejar utang. Disana, ia bertemu dengan teman kecilnya, Cho Sang Woo, yang selama ini mengaku tengah melakukan perjalanan bisnis di Amerika, namun nyatanya terlibat utang dan menjadi incaran polisi karena kegagalan investasinya. Ia juga dipertemukan dengan seorang kakek pengidap tumor otak, gadis asal Korea Utara, Kang Sae Byeok, dan seorang imigran gelap asal Pakistan, Ali. 

Mereka membentuk tim untuk bisa bertahan dan melindungi satu sama lain, meskipun pada akhirnya berbagai pengkhianatan pun tak mampu terelakan di dalam ruang kubus yang besar dan antah berantah itu. Di dalamnya, serial ini juga memperlihatkan tentang seorang polisi muda yang berjuang mencari kakaknya yang ia curigai tengah bergabung dalam Squid Game. Berbagai rencana cerdik ia jalankan yang mana malah membawanya pada satu masalah besar. 

Waspada Spoiler (Sumber: Klik Aktual) 
Waspada Spoiler (Sumber: Klik Aktual) 

Sebagaimana sebuah film dengan genre survival-thriller, berbagai pertumpahan darah seakan menjadi hal yang lazim disini, dari mulai tembak menembak hingga tusuk menusuk. Serial ini mulai terasa menegangkan saat permainan pertama dimulai, yang mana adalah permainan Lampu Merah, Lampu Hijau yang telah dijelaskan sebelumnya. Semua orang tampak terkejut dengan twist yang dihadirkan dalam game tersebut. Mungkin mereka pikir permainan anak-anak yang dipakai hanya sebatas permainan biasa, yaa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun