Keberagaman inilah yang kemudian menjadikan kampung inggris pare menjadi referensi tempat belajar bagi siapapun, karena kalian bisa menentukan jenis program apa dan lembaga mana yang akan kalian ambil nantinya sesuai dengan kebutuhan, waktu yang kalian miliki dan nyaman dikantong kalian tentunya.
Nuansa per-kampunganÂ
Sebutan "kampung" menurut saya pribadi itu sangat cocok, karena kalau bernama kota inggris jadinya "new york", hehe., Namun bukan dalam artian negatif, tapi lebih merujuk pada nuansa lingkungan yang dibentuk yang bisa dibilang masih cukup jauh dengan nuansa perkotaan yang terkesan crowded dan bising dengan ragam aktifitas ekonomi.Â
Mayoritas member diPare adalah pelajar yang datang dari berbagai kota besar di indonesia yang tentunya terbiasa dengan fasilitas lingkungan perkotaan yang sangat medukung seperti pusat perbelanjaan yang hits, dan mewah, tempat nongkrong, gedung-gedung mall dan teater, akses transportasi beragam dan mudah ditemukan dan lainnya sebagainya.
Secara demografis, memang kawasan pelajar ini jauh dari kota kediri yang merupakan pusat kota saat ini, namun fasilitas disekitar pare dibilang cukup memadai untuk sekedar mencukupi kebutuhan para pelajar nya mulai dari food court, cafe hits yang kompit dengan live music nya, jajanan hits, pusat belanja, bank, akses transportasi jarak dekat, jasa laundry, jasa antar seperti gojek, gofood dan lainnya juga tersedia, hanya saja minus teater, mall besar, dan beberapa fasilitas lainnya.
Yang menjadikan kawasan ini unik juga adalah hampir semua penghuninya terkhusus para pelajar membumikan budaya bersepeda. kegitan yang menyehatkan fisik dan juga lingkungan ini telah menjadi pola yang kemudian menjadi kebiasaan yang mudah ditandai bagi orang-orang diluar lingkup pare bahwa setiap menemui gerombolan bersepeda pasti anak kampung inggris. Mereka akan mengayuh sepeda untuk pulang pergi kursus dan sebagai alat transportasi andalan untuk pergi kemanapun mereka inginkan.Â
Nuansa belajar Kampung Inggris
Kawasan yang sangat terkenal ini memang sering menjadi rujukan para alumni, bukan hanya karena keseruan belajarnya ataupun karena ribuan alumni yang dilahirkan, tetapi ada yang lebih unik yaitu semua orang berbicara bahasa inggris, bahkan pedagang keliling sekalipun, hehe.. benarkah itu?
Pengalaman saya waktu pertama kali di Kampung inggris Pare ini pada juni 2011 dalam kegiatan survei lokasi belajar, ditengah teriknya matahari saya dan teman akhirya menemukan penjual es dan batagor di depan salah satu lembaga. belum sampai menikmati segernya es, si penjual sudah warning dengan jari telunjuknya yang diarahkan ke kaca gerobak bertuliskan " please order in english!"auto googling guys. maklum waktu itu masih pake BB dan belum ada kamus online, hehe.
Itu pengalaman pribadi, tetapi beda lagi dengan disaat sudah menjadi siswa yang paling asyik adalah serasa hidup di new york. Karena hampir disetiap tempat ada teman yang mengajak kita untuk ngobrol menggunakan bahasa inggris. Terkadang sambil belajar bahasa inggris dicafe-cafe, warung makan, tempat futsal, taman dan lainnya. Dukungan lingkungan yang didominasi pelajar dari beragai daerah yang sama sama memiliki tujuan mempelajari bahasa yang sama ini sangat efektif untuk memudahkan pengembangan skill dan rasa percaya diri kita untuk selalu praktek berbahasa inggris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H