Pare adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur yang merupakan bagian dari ibu kota dari Kabupaten Kediri, Posisi Pare berada di timur dari Kota Kediri yang berbatasan dengan Kab. Jombang. Di Pare terdapat suatu lokasi yang terkenal yaitu Kampung Inggris. Â Dalam referensi wikipedia disebutkan bahwa Kecamatan Pare menjadi terkenal di seluruh dunia karena di sinilah antropolog kaliber dunia bernama Clifford Geertz, melakukan penelitian lapangannya yang kemudian ditulisnya sebagai sebuah buku yang berjudul The Religion of Java. Dalam buku tersebut Geertz menyamarkan Pare dengan nama "Mojokuto". Di Pare, antropolog ini yang saat itu masih menjadi mahasiswa doktoral sering berdiskusi dan berkonsultasi dengan Kyai Yazid ibnu Thohir yang merupakan perintis adanya Kampung Inggris, yang juga merupakan salah satu narasumber yang membantu antropolog tersebut dalam menyelesaikan bukunya.
Mengenal sosok kyai yazid dan cikal bakal kampung Inggris Pare
Kiai Yazid merupakan guru besar bahasa di pare (sebelum menjadi kampung inggris pare) beliau adalah guru dari Mr. Kalend Osen yang merupakan pendiri lembaga pertama di kampung inggris, beliau (kyai yazid) merupakan sosok kyai karismatik dan populer yang menguasai sembilan jenis bahasa dunia. Bahasa pertama yang dikuasai oleh Kiai Yazid adalah bahasa Arab, kemudian ia mengembangkannya ke bahasa lain. Dari catatan Kiai Yazid yang ditemukan oleh Mr. Kalend Osen, ada buku-buku dari berbagai bahasa. Ada bahasa Inggris, Persia, Belanda Perancis, Hebrew, Jepang, dan berbagai bahasa lainnya. Dalam proses belajarnya, Kiai Yazid belajar bahasa Inggris otodidak. Sama pula halnya dengan bahasa lainnya yang ia kuasai.Â
Menjadi penasehat sekaligus pemberi dukungan kepada muridnya yang tidak lain adalah Mr. kalend, Kiai Yazid juga turut mengawasi dan memantau cara sang murid mengajar bahasa inggris. beliau juga akan memberikan masukan dan evaluasi kepada mr.kalend saat mr. kalend muda selesai melakukan tugas(mengajar)nya.
Sejarah Pare
Disebut-sebut sebagai kota lama, pare yang dalam istilah jawa diartikan "sare" atau tempat istirahat ini, merupakan salah satu kota yang dulu berada dibawah kekuasaan kerajaan majapahit. Ini terbukti dengan ditemukannya 2 situs sejarah berupa 2 candi yang beada di sebelah kulon yang bernama candi tegowangi, candi ini terlatak di pelem dan disebelah wetan bernama candi surowono yang terletak di desa Canggu, serta keberadaan patung "Budo" yang berada tepat di pusat kota. Ketiga peninggalan ini membuktikan bahwa Pare telah lahir ratusan tahun lalu. Jika dilihat dari pendirian kedua candi tersebut kemungkinan Pare terbentuk pada abad 14.
Kampung Inggris Pare
Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa pelopor berdirinya "Kampung Inggris Pare" yang sebelumnya disebut "kampung kursus" ini adalah kyai yazid dan juga muridnya yaitu Mr.kalend sebagai salah seorang pendiri lembaga pertama bernama Basic English Course, yang hingga saat ini terus berkembang dari para alumni yang kemudian turut mendirikan lembaga dan seterusnya sampai terbentuklah sekitar 200 lembaga bahasa baik bahasa inggris, bahasa arab, maupun bahasa lainnya.
Sebutan "kampung inggris" dikarenakan sebagian besar wilayah pare ini didominasi dengan jenis kursus bahasa Inggris yang tersebar dan kemudian menjadikan pare sebagai daerah atau kawasan pelajar bahasa Inggris.
Beragam lembaga tentunya juga beragam metode dan ciri khas yang dimiliki. ada lembaga yang khas dengan pengajaran speaking, ada yang grammar, pronunciation, spesialisasi untuk persiapan ujian bahasa, dan ada pula yang memiliki spesialisasi bisnis english atau pengajaran bahasa inggris kerja.