Putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang belakangan santer akan diduetkan dengan Cucu Proklamator GPH Paundra, disebut - sebut dalam bursa Pilkada tahun depan yang tinggal hitungan bulan. Tak berhenti di sini, bule asli Spanyol, tak ketinggalan, nekat maju di bursa Pilkada.
GIBRAN & PELUANG MAJU PILKADA
Pilkada tahun depan tinggal hitungan bulan. Kurang dari setahun pencoblosannya pada September 2020. Namun bursa nama-namanya sudah mencuat ke mana-mana.
Memang masih bursa, perlu ada penjaringan sana-sini dari jalur yang dipilihnya, perseorangan atau partai. Tapi keduanya mensyaratkan jalan terjal, cadas, dan berliku.
Sebelum kita bahas soal jalannya, saya ingin informasikan sejumlah nama yang masuk dalam bursa pilkada kali ini.
Bolak-balik lobi politik. Ini yang dilakukan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi yang memang berniat maju sebagai Calon Walikota Solo, Jawa Tengah.
"Banyak hal yang saya sampaikan, keadaan di Solo seperti apa, dan saya sampaikan keseriusan untuk maju (Pilkada Solo)," kata Gibran, seperti dikutip dari Antaranews, saat berkunjung ke Kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, (24/10/2019) pekan lalu.
Setelah survei awal yang menunjukkan popularitasnya gemilang, Gibran tampak semakin aktif membuktikan niatnya menjadi Walikota.
DITOLAK PENGURUS PDI-P SOLO, AKTIFKAN LOBI
Dua bulan lalu, saya berkunjung ke Kota Solo, Jawa Tengah. Saya hendak mengetahui sikap Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo yang juga walikota Solo atas rencan Gibran. Saya yang mewawancarai khusus Hadi untuk pertama kali di media terkait isu ini di Program AIMAN cukup terkejut.
Hadi yang merupakan sekondan solid Jokowi 2 periode saat menjabat Walikota dan Wakilnya di Kota Solo, menentang keras pencalonan Gibran sebagai calon walikota penggantinya.
"Gibran belajar dulu deh!" ungkap Hadi kepada saya. Seraya menunjukkan kalau proses penjaringan Walikota dari PDI-P telah ditutup dan memutuskan Pasangan Purnomo - Teguh sebagai bakal calon yang diajukan PDI-P Solo.
Beberapa waktu pasca wawancara di Program AIMAN, pada pertengahan September 2019 Gibran datang ke Loji Gandrung, rumah dinas Walikota Solo bertemu FX Hadi Rudyatmo.
Kala itu Gibran enggan menjelaskan detail soal pertemuan. Meski sulit untuk ditampik, pertemuan terkait dengan penolakan FX Hadi Rudyatmo atas rencana Gibran maju di bursa Walikota dari PDI-P Solo yang dipimpin Hadi.
BERTEMU MEGAWATI, INI PELUANGNYA MAJU WALIKOTA
Tak berhenti di sini, Gibran melanjutkan safari lobi politiknya ke kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sekitar 2 pekan kemudian. Tak ada pernyataan langsung yang disampaikan Megawati ke publik soal ini. Hanya beberapa hari pasca pertemuan Gibran dengan Mega, Putri Megawati Puan Maharani yang kini menjabat Ketua DPR, menyambut positif pencalonan Gibran.
"Ya iya dong (Gibran masih punya kesempatan). Semuanya dari mana saja dari siapa saja mekanismenya seperti itu. Pertama, mendaftar dulu, kemudian masuk fit and proper dan lain-lain, kemudian baru diputuskan," kata Puan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2019).
BULE SPANYOL, MAJU PILKADA
Lain padang lain belalang, lain daerah lain pula informasinya. Bursa walikota yang juga menarik perhatian adalah adanya Bule asli Benua Eropa mantan pemain sepakbola dari klub terkenal Real Betis, maju dalam bursa Bupati di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Carlos Melgares Varon, pria berusia 54 Tahun siap maju. Apa yang melatarbelakangi dan mengapa memilih daerah di sana, program AIMAN akan mengupasnya. Carlos memang memiliki istri yang merupakan putri asal Pulau Samosir tempat ia akan mencalonkan diri menjadi Bupati. Tapi saat saya tanyakan soal biaya, ia pasrah.
BIAYA PILKADA MILIARAN, BUKAN HALANGAN
Mengutip dari pimpinan KPK Laode Syarif soal biaya pencalonan hingga menjadi Bupati/Walikota hingga Gubernur. Angkanya fantastis. Untuk Gubernur diperlukan hingga ratusan miliar, sementara Bupati/Walikota puluhan miliar. Apa kata Carlos?
"Saya ga lihat dari situ. Berapapun saya punya, saya maju. Kalau ada yang mau bantu, tidak boleh ada paksaan di kemudian hari, saya mau bangun Samosir, hanya itu!" Ungkap Carlos tegas.
"Ah jangan-jangan anda hanya mengetes uji-uji berhadiah", tanya saya.
Jawaban tak diduga keluar dari ucapannya!
"Saya sudah WNI dan saya cinta negeri ini. Jika diperbolehkan, saat mati nanti saya dimakamkan di tanah Samosir!"
Saya Aiman Witjaksono...
Salam!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI