Berbekal pengalamannya sebagai Tim Gegana, ia langsung melakukan pendinginan di lokasi dan mengevakuasi seluruh korban yang masih hidup.Â
Di antaranya di korban warga yang hendak mengurus surat -- surat dan berada di mobil minibus Avanza kala itu. Bom menggelinding, dan saat ditemukan persis berada di bawah mobil Avanza. Tak bisa dibayangkan jika ledakan terjadi kembali. Meski Roni mengungkapkan siap dengan segala kondisi apapun, atas tuntunan nurani yang menggerakannya.
Luka Tubuh, Terlebih Jiwa
Sang anak kini sendiri, tanpa ayah, ibu dan keluarganya. Trauma terberat yang dialaminya, setelah melihat kondisi yang luar biasa di depan mata.
Kini tak hanya luka tubuh, di mana ia menderita patah tulang bagian bahu, kemungkinan karena terbentur stang motor saat ledakan terjadi. Tetapi juga luka jiwa, yang entah sampai kapan bisa diatasinya.
Tidakkah para pelakunya berpikir akan kejadian setelah kebiadaban dilakukannya? Tidakkah pula mereka berlogika, bahwa tak ada satupun agama, yang menjanjikan surga, dengan membunuh sesama manusia yang tak berdosa.
Saya Aiman Witjaksono,
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H