Mohon tunggu...
Aiman Witjaksono
Aiman Witjaksono Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan TV

So Called Journalist

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mendadak Isu Jokowi-Prabowo Berpasangan

29 April 2018   23:33 Diperbarui: 29 April 2018   23:49 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tribunnews/Dany Permana

Pernyataan mengejutkan narasumber dalam program AIMAN yang akan tayang pada malam ini, Senin (23/4) pukul 20.00 wib di KompasTV. Menelusuri pada setiap pertemuan demi pertemuan politik yang terjadi intens selama sepekan ini. Ada hal -- hal yang ternyata belum diungkapkan ke publik. Dan ini sebagian bocor melalui wawancara program ini.

Pertemuan Pertama

Beberapa hari belakangan publik disuguhi informasi pertemuan demi pertemuan dua tokoh elite negeri. Diantaranya 2 pekan lalu, ada pertemuan Luhut -- Prabowo (6/4) di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat. Pertemuan tidak tercium satu media massa pun. B

aru sehari setelahnya Menko Kemaritiman yang dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Presiden Joko Widodo, ditanyai wartawan seputar pertemuannya dengan pemimpin tertinggi partai oposisi, Gerindra. Lagi -- lagi, jawaban normatif yang disampaikan, seperti kawan lama, biasa bertemu, dan segala jawaban yang menunjukkan tidak ada yang serius dari pertemuan.  Satu hal yang diamini oleh Luhut, bahwa pertemuan terkait Pilpres 2019. Meski pertanyaannya, mengapa pertemuan biasa digelar "rahasia" dan tertutup 4 mata? 

Wiranto bertemu SBY

Sekitar sepekan berselang (18/4), muncul pertemuan selanjutnya. Menkopolhukam Wiranto yang bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, partai yang selalu menolak disebut sebagai oposisi, namun memosisikan sebagai partai penyeimbang dalam setiap kontestasi politik yang terjadi di negeri ini. Lagi -- lagi hanya didapat hal normatif yang keluar dari  pernyataan mantan Panglima ABRI era Presiden Soeharto, Jenderal (Purn) Wiranto. Ia mengungkapkan meminta pendapat SBY terkait politik nasional jelang Pemilu & Pilpres 2019. Seolah tak ada hal penting yang dibicarakan. Hanya mendengar dan bercengkrama dibalut suasana santai. 

Santap Privat Romy - Sandiaga

Pertemuan selanjutnya adalah hari Kamis lalu (19/4), sore menjelang malam, antara Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, alias Romy, dengan Ketua tim Pemenangan Pilpres Partai Gerindra, Sandiaga Uno. Pertemuan pun dilakukan di sebuah restoran pada ruang privat. Baru sehari setelahnya foto pertemuan itu beredar. Yang pertama kali member pernyataan adalah Sandiaga Uno, yang mengatakan bahwa pertemuan dirinya dengan Romy, jujur membahas Pilpres 2019. Tetapi tidak didetailkan apa yang menjadi poin pembicaraan dan lebih jauh lagi, apakah ada kesepakatan di dalamnya? Tidak ada yang mengetahui!

Saya berupaya untuk mencari tahu apa isi pertemuan -- pertemuan di atas tadi. Tapi yang jelas, ada benang merah dari semua pertemuan tadi, Pilpres 2019. Adakah merujuk pada sosok pilihan kandidat yang maju, atau ada hal lain yang lebih jauh, seperti opsi jumlah pasangan calon Presiden yang berlaga tahun depan?

Bola Panas Romy

Adalah ketua umum PPP, Romahurmuziy, yang belakangan gencar melemparkan isu baru. Setidaknya saya mencatat ada dua sementara ini, yang dilemparkan. Pertama soal tabloid Obor Rakyat yang merupakan tonggak fitnah SARA pertama kali dilancarkan pada masa pemilu yang kemudian berkembang menjadi isu liar dan terus bergulir. Romy mengatakan pembuat bahwa Obor Rakyat adalah pendukung Prabowo Subianto pada 2014. 

Sebuah pernyataan baru, yang sebelumnya bahkan tidak pernah diungkit dalam persidangan sekalipun.  Kedua, soal adanya utusan dari Prabowo Subianto yang menanyakan kepada Jokowi, terkait kepastian Jokowi akan meminang Prabowo sebagai Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2019.  Sontak dua hal ini membuat kubu Prabowo Subianto meradang. Saya mewawancarai Romy atas dua tudingan ini. Dan apa yang ia sampaikan? 

Ia menolak, jika keduanya disebut tudingan. Keduanya dikatakan Romy sebagai fakta! Bahkan ia membeberkan kepada saya, bahwa pertemuan dengan Sandiaga Uno, salah satunya Opsi yang disebut Sandi terkait posisi Prabowo Subianto, adalah menjadi cawapres Jokowi tahun depan. Saya sampai mengulang 2 kali pertanyaan, apakah Sandiaga Uno sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilpres Gerindra, mengutarakan Opsi Prabowo menjadi Cawapres Jokowi pada Pilpres 2019?   Jawaban Romy selalu sama, Iya! 

Sebuah pernyataan yang kala saya wawancara, Jumat (20/4) lalu, belum pernah diungkapkan sebelumnya pada media lain. 

Terkait pernyataan ini, pihak partai Gerindra, ramai -- ramai membantah. Wasekjen Partai Gerindra, Adre Rosiade mengungkapkan, bahwa pernyataan Romy, Hoax! Sementara Sandiaga Uno justru kembali buka -- bukaan, dan punya fakta sebaliknya. Bahwa opsi Prabowo sebagai cawapres Jokowi, justru diutarakan Romy. 

Atas hal ini, Romy menyatakan punya bukti. Bahwa saat itu, ada satu saksi saat pertemuan terjadi, Ketua Majelis Pertimbangan PPP yang juga duduk menjadi anggota dewan pertimbangan Presiden, Suharso Monoarfa!

Resiko Pilpres Calon Tunggal

Terlepas dari perdebatan itu, bahwa opsi Jokowi berpasangan dengan Prabowo, mendadak semakin sering terdengar. Dan apakah pula dua pertemuan sebelumya Luhut dan Wiranto juga membuka opsi serta mengarah pada dua pasangan Jokowi --Prabowo? 

Seiring waktu yang nanti akan menunjukkan jawabannya. Tetapi, bahwa ada resiko nyata dari berpasangannya Jokowi dengan Prabowo, yakni kemungkinan calon tunggal di Pilpres 2019, yang melawan kotak kosong. 

Meskipun calon tunggal diyakini sejumlah elite, akan meredam perpecahan yang terjadi akibat pemilu, sebuah teori yang bisa diperdebatkan karena seolah menyederhanakan masalah. Prediksi selanjutnya adalah tergerusnya demokrasi secara perlahan di negeri ini. Bagaimana kekuasaan tunggal hasil pilpres calon tunggal, rentan disalahgunakan. Setidaknya 32 tahun masa Orde Baru, masyarakat Indonesia telah merasakan bagaimana kekuasaan tunggal mencengkram negeri. Di mana sebagian generasi milenial yang  lahir mulai tahun 1982, sempat merasakannya.

Akankah ini semua terulang?

Saya Aiman Witjaksono...

Salam!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun