Mohon tunggu...
Agus Santoso
Agus Santoso Mohon Tunggu... -

Freedom and egaliter

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

2 Alasan Itu

8 April 2013   16:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:31 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap nilai tentunya memiliki pengikutnya. Terlepas dari kesadaran, pemahaman, atau tradisi yang dimiliki oleh pengikut tersebut. Dia akan menguat jika didasari oleh kesadaran dan pemahaman. Namun akan terkikis jika itu merupakan tradisi bila memang dalam pelaksanaannya menjumpai kendala-kendala yang tidak sesuai dengan tuntunan zaman. Jika kesadaran dan pemahaman yang mendominasi dalam mengikuti sebuah nilai, maka dia akan melakukan berbagai cara untuk mengeliminir setiap kendala yang menghambat nilai-nilai tersebut. Dia akan bermatafora yang merupakan dorongan kreatifitas dari pemiliknya. Dia akan menguat sesuai dengan semakin luasnya pemahaman dan semakin tingginya tingkat kesadaran yang dimilikinya.

Sebuah permisalan yang saya dapatkan dari penerapan nilai ini. Seringkali mungkin kita menjumpai ketika ada seseorang yang memerantai orang lain untuk dipenuhi kebutuhan oleh orang yang dirasa memiliki kecukupan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Orang yang mampu bisa saja tidak mengenal siapa orang yang diperantai itu. Ya karena orang tersebut meyakini nilai-nilai yang ada pada orang yang memerantai itu. Jadi ketika ditanya kenapa Anda menolong orang yang diajukan oleh Teman, Saudara, atau Kenalan Baik anda tanpa anda kenal dengan orang yang akan ditolong tersebut.

Saya melihat ada 2 alasan yang dimiliki oleh orang yang menolong, yaitu :

1. Karena orang itu adalah orang baik (contoh mudahnya). Orang itu akan berada pada lingkungannya. Jika orang baik maka dia akan lebih sering berada pada lingkungan yang baik. Lingkungan yang baik tentunya sebuah komunitas yang memiliki anggota atau orang yang selalu berada pada lingkungan itu. Asumsi ini mengatakan bahwa orang yang diajukan oleh orang baik itu kemungkinan besar adalah orang yang selalu ada dalam lingkungan baik atau komunitas orang yang mengajukannya.

2. Karena kebaikan dari orang baik itu. Ini merupakan asumsi yang lebih progressif dibanding asumsi yang pertama. Asumsi ini menyatakan bahwa tidak menilai bagaimana nilai orang yang diajukan, tapi menilai bahwa orang yang mengajukan ingin memberikan kebaikan kepada orang yang diajukannya atau orang yang akan menolongnya itu. Hal ini karena ketika kebaikan dirinya mendapat kepercayaan dari orang lain, maka dia akan berusaha memberikan kebaikan itu kepada orang-orang lain, baik itu yang berada di komunitas kebaikannya ataupun diluar komunitas kebaikannya. Adanya pertumbuhan kebaikan yang lebih berkesan dari asumsi yang kedua ini.

Semoga kita bisa menjadi orang yang selalu membela nilai-nilai kebaikan dan juga menyuburkan serta mengembangkan kebaikan itu kepada orang lain.

#tulisan ini saya cantumkan juga di blog kompas#

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun