Heterogenitas ini terletak pada satu organisasi besar, namanya PPDI (Persatuan Perangkat Desa Indonesia), dari Sabang sampai Merauke. Aku mendapat kesempatan besar mengikuti pada salah satu acara tersebut yaitu Musyawarah Nasional yang diselenggarakan di Pasuruan, Jawa Timur, di Aula Wilwaktita pada tanggal 9 Januari 2022.
Aku mengenal organisasi dari orang tuaku, produksi seragam batik organisasi ini, 2019 menjadi awal kerja sama kami. Aku berangkat dari Semarang tanggal 7 Januari 2022, ngide naik kereta ke Surabaya dengan pikiran agar lebih murah, ternyata salah besar, Surabaya-Pasuruan masih jauh, aku harus naik Gocar dengan biaya yang sama dengan naik kereta langsung ke Pasuruan.
Tiba di Pasuruan pada dini hari dan disambut rekan ayahku di sana, langsung diarahkan ke Villa di mana semua berada. ini unik karena Villa yang tidak terlalu besar tetapi diisi begitu banyak orang sehingga begitu sesak hingga tidur di ruang tengah dengan hanya gelaran karpet. bahkan aku tidur di ruang seperti gudang kosong, di lantai dua tanpa kasur dan cahaya. namanya juga gratis, apa yang diharap, Villa ini milik salah satu pengusaha di Pasuruan, rekan dari teman Ayahku yang mempersilahkan untuk digunakan. Karena acara ini merupakan pemilihan Ketua Umum periode baru, malam saat saya tiba, sangat ramai ketika semua sedang hectic untuk persiapan esok harinya. Semua tertidur menjelang fajar terbit.
Pagi hari tiba dan segera bersiap untuk acara pertama di Munas ini untuk pengambilan suara. Suasana ramai bagian chaos karena tim dari kedua calon begitu antusias. Satu calon berasal dari Pekalongan, dan satunya dari Jawa Timur, masing-masing calon memberikan sambutan dan menyuarakan visi misi jika terpilih, pemungutan suara berlangsung seru dan penuh antusias. hingga penghitungan suara suasana semakin ramai karena tim dari kedua calon bersorak ketika masing-masing mendapat suara, hingga perhitungan akhir yang menunjukkan calon dari Pekalongan menang agak telak dari lawannya. calon yang menang memberikan sambutan dan melakukan serah terima jabatan dari lawannya yang merupakan petahana atau ketua umum pada periode sebelumnya.
Di Munas ini, aku mendapat banyak cerita baru, kenalan baru dan pengalaman baru. Belum pernah terbayang bisa bertemu banyak orang lintas daerah di usia sekarang ini. Aku kenal baik dengan salah seorang dari Poso, Sulawesi Tengah, aku memanggilnya Bang Krisna. Beberapa bulan setelah berpisah, ia mengajakku untuk pergi ke Poso dengan akomodasi ditanggung olehnya, namun tidak kuterima karena ada kuliah yang tidak bisa ditinggal.
Hari kedua lebih seru karena dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Bu Khofifah dan juga wakilnya Pak Emil yang disambut meriah oleh para tamu di tempat acara dilaksanakan. sambutan diberikan oleh kedua tamu utama ini dan juga melakukan pelantikan kepada ketua umum baru pada organisasi ini.
Pada malam harinya kami semua beberes dan bersiap pindah penginapan ke Sidoarjo di Villa milik orang yang sama, kami tiba pada pagi hari dan meletakkan barang-barang di Villa tersebut. Uniknya, di depan Villa ini terdapat warung makan siang gratis yang disediakan pemilik Villa. Tak lama beristirahat, aku diajak oleh salah seorang dari Sumatera membeli rokok, kami berjalan bersama mencari toko, berbincang mengenai perbedaan yang dilihatnya di Jawa dibanding tempat asalnya dan dia agak terkejut dengan banyaknya kabel listrik yang terbentang di sepanjang jalan, berbeda dengan di tempatnya. ini menjadi pengetahuan baru bagiku mengenai perbedaan kemajuan infrastruktur di Indonesia ini. sesudah mendapat rokok, kami kembali ke Villa dan sudah ramai orang yang bangun hendak sarapan. Acara di sini hanya hiburan bernyanyi bersama dan makan bersama. Bernyanyi bersama lagu masing-masing daerah dan berjoget bersama. Hingga siang tiba, aku pulang bersama rombonganku Pekalongan....
Pengalaman yang sangat luar bisa, sangat senang bisa mendapat di usia muda ini...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H