Mohon tunggu...
Ailul Hidayah
Ailul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Kota Mukalla, Yaman

בשם אללה הרחמן והרהום

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Awal Keraguan

31 Juli 2023   12:54 Diperbarui: 31 Juli 2023   15:01 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum" salam dari dari Ahmad,

 Waalaikumsalam "jawab Raffa".

 Ahmad langsung duduk di kursi dekat Raffa,dan ia berkata " Aku benar benar masih bingung sampai sekarang mengenai pernyataanmu semalam, kau mengatakan tuhan telah mati dan merendahkan metode pembelajaran Al Azhar, saya benar benar khawatir dengan pikiranmu itu, kau taukan Ustadz Saif telah mewanti wanti kita jangan mendekati Filsafat, karena itu bisa merusak pikiran kita, membuat kita dapat meragukan eksistensi tuhan

" spontan Raffa memotong perkataannya " Kau percaya perkataan Ustadz Saif begitu saja? "kau meragukan keilmuan Ustadz Saif yang sudah mendalami filsafat itu? Kalau mau diibaratkan Ustadz Saif itu seperti orang yang sudah membaringkan dirinya ke sesuatu entahkah itu debu, air atau api sekalipun, dia pasti sudah merasakan sendiri apakah hal tersebut aman dan nyaman ataukah berbahaya bagi dirinya " Raffa langsung memotong perkataan Ahmad " Analogimu itu subjektif antroposentris individualis, kau menjadikan tolak ukur sesuatu berdasarkan penilaian seseorang sebelum kau mempertimbangkan penilaian orang lain terhadap sesuatu tersebut "Ahmad menyela Raffa "saya menganggap Ustadz Saif lebih kredibel dibanding saya, karena itu saya mengikuti apa yang beliau katakan" kemudian Raffa berkata dengan nada sedikit tertawa " Apakah kau tidak menggunakan akalmu? Kau hidup mengikuti pandangan orang lain,manusia di ciptakan oleh tuhan dengan daya kebebesan didalam dirinya" Ahmad kaget mendengar Raffa mengatakan " Di ciptakan oleh tuhan", ia langsung berkata ", kau bilang manusia di ciptakan Tuhan?, bukankah semalam kau mengatakan Tuhan telah mati, saya pikir kau mulai meragukan atau mungkin tidak percaya dengan eksistensi tuhan " Raffa langsung menjawab Nietchze berkata Tuhan telah mati itu dan manusia yang telah membunuhnya, kau mungkin mendengar dari Ustadz Saif kalau Nietczhe adalah seorang atheis, dan quotesnya itu mengindikasikan kalau dia tidak percaya dengan eksistensi tuhan, tapi itu semua hanya salah satu perspektif saja, padahal kala kita mau memaknai lain perkataan Nietczhe ini kita akan menemukan sebuah makna, yang bermakna sindiran kepada orang orang yang mengaku bertuhan, Manusia percaya dengan Tuhan hanya di perkataannya saja, namun Realitasnya manusia abai terhadap tuhan yang dia sembah dan mulai menuhankan sesuatu yang tindak pantas dia tuhankan, disamping itu manusia yang mengaku bertuhan dan beragama itu yang mengaku kitab sucinya dari tuhan yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan, mereka juga abai terhadap perdoman tersebut, mereka melakukan hal hal yang dilarang oleh tuhan, peperangan, kejahatan, kriminalitas, dan contoh kecilnya di pondok kita ini terjadi pembulliyan, padahal kita sudah belajar hadits, belajar sedikit tafsir, kita juga sudah tau melakukan pembullian itu dosa, tapi masih saja ada yang melakukan.

Bersambung..... insyaallah akan menjadi novel...

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun