Terkadang ketika ada perbedaan akan timbul beberapa konflik, seperti: kesalahpahaman, permusuhan, pertengkaran, dan berakhir dengan terjadinya perpecahan. Namun ketika kita dapat memahami perbedaan diantara kita, akan meminimalisir terjadinya konflik-konflik yang akan terjadi seperti contoh konflik di atas. Salah satu contoh perbedaan di negara kita ini adalah perbedaan dalam beragama.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia menganut beberapa agama. Walaupun begitu, kita sebagai warga negara Indonesia harus bisa memahami perbedaan diantara kita ini, agar dapat mengurangi konflik-konflik seperti yang sudah disebutkan di atas. Dimana salah satu konflik tersebut adalah adanya terjadi kesalahpahaman. Oleh karena itu, mari kita menambah ilmu tentang salah satu agama yang ada di Indonesia, yaitu agama Kristen pantekosta.
1. Kristen pantekosta
Menurut hasil observasi yang saya lakukan terhadap salah satu narasumber di salah satu Gereja Pantekosta di daerah Batam, Kristen pantekosta merupakan agama yang sangat menekankan akan keyakinannya terhadap roh Kudus dan seluruh karunia-Nya dalam hidup pengikutnya. Agama ini sangat mementingkan kekeluargaan, dimana antara imam dan jemaat tidak ada batas atas tingkatan kerohanian.
2. Proses beribadah Kristen Pantekosta
a. Menurut waktu
Untuk anak-anak, ibadah dilakukan pukul 7-8 pagi dan untuk orang dewasa, beribadah dimulai pukul 8-selesai.
b. Runtutan ibadah
- Doa pembuka, dipimpin oleh pemimpin pujian yang bertujuan untuk menyiapkan hati dan memfokuskan diri untuk memasuki hadirat Tuhan.
- penyembahan atau memberikan pujian, dengan menyanyikan lagu-lagu rohani, namun Kristen pantekosta biasanya menggunakan lagu-lagu yang bernuansa modern dan disertai dengan bertepuk tangan. Untuk pemuda biasanya bisa disertai dengan berlompat yang bertujuan untuk mengekspresikan kemenangan yang diberikan Tuhan.
- kesaksian, dilakukan oleh beberapa jemaat yang ingin memberikan kesaksiannya kepada jemaat lain bahwa karunia roh Kudus benar-benar ada. Hal ini juga bertujuan untuk memuliakan Tuhan.
- doa sebelum melakukan khutbah, untuk menyampaikan beberapa firman tuhan tentang syukur atas nikmat yang Tuhan berikan.
- khutbah, disampaikan sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
- doa setelahnya, mengucapkan rasa syukur atas firman yang telah menjadi pedoman dalam hidup para jemaat.
- persembahan (infaq), seikhlasnya diberikan dari jemaat untuk gereja tersebut.
- doa persembahan, doa untuk persembahan yang telah terkumpul agar menjadi berkah bagi yang memberikan maupun yang diberikan.
- pengumuman, memberitahu acara-acara yang akan dilakukan kemudian hari, seperti: info mengenai baptis.
- doa syafaat, mendoakan hal-hal yang bersifat global, seperti: doa untuk pemerintahan Indonesia, kedamaian negara ini, dll.
- setelah melakukan ibadah, para jemaat akan bersalaman kepada sesama jemaat dan pihak-pihak yang ada di gereja.
3. Perayaan hari besar
Dalam merayakan hari besar, mereka akan berdoa dengan bersungguh-sungguh, seperti contohnya dalam merayakan hari besar paskah. Hari besar paskah ini jatuh pada tanggal 25 Desember, mereka melakukan ibadah pada tanggal 24 Desember di malam hari dan mereka melakukannya di gereja. Ketika tanggal 25 Desember, mereka akan mengadakan pesta atau acara.
4. Tempat beribadah
a. Gereja: ibadah yang dilakukan di gereja yaitu ibadah pada hari Minggu seperti biasanya.
b. Hotel, gedung, atau rumah-rumah: ibadah yang dilakukan seperti kebaktian bergilir.
Dengan mempelajari salah satu agama di Indonesia ini, akan meminimalisir konflik-konflik yang terjadi di antara kita atas agama yang berbeda-beda ini. Oleh karena itu, mari kita memahami seluruh perbedaan diantara kita semua untuk kebaikan kita dan negara kita ini.
