Â
Pengaruh rasisme dalam sistem politik internasional
Stereotip dan pandangan negatif mengenai kelompok ras atau negara tertentu tentu akan mempengaruhi hubungan relasi satu negara dengan negara lainnya. Hal ini akan berdampak pada sistem politik internasional. Bahkan, dikatakan bahwa ras bukan lagi perspektif dalam hubungan internasional, melainkan inti dari penataan sistem politik dunia (Zvobgo & Loken, 2020). Seperti pada Perang Dunia II, pemikiran rasisme anti-Jepang telah memandu dan mempertahankan keterlibatan Amerika Serikat dalam PD II, serta sentimen anti-Asia telah mendorong perkembangan North Atlantic Treaty Organization (NATO). Rasisme dan anti-komunisme juga memiliki peran dalam strategi penahanan yang menentukan pendekatan Washington (AS) ke berbagai benua, seperti Afrika, Asia, Amerika Selatan, dan sebagainya .Â
Dalam politik internasional terdapat tingkat kekuasaan, negara-negara superpower dunia mayoritas ras kulit putih dan memiliki sejarah penjajahan terhadap negara lain. Berdasarkan ciri tersebut, dapat dikatakan bahwa sistem politik internasional sudah didasarkan pada sejarah pendominasian suatu negara terhadap negara lain. Negara-negara superpower yang memiliki sejarah penjajahan tersebut terdapat kaitan dengan pemikiran rasisme bahwa ras kulit putih adalah ras superior, sehingga dari pemikiran tersebut telah menghasilkan suatu stratifikasi sistem internasional. Negara superpower memiliki kekuasaan yang lebih besar dalam politik internasional dibandingkan negara lainnya yang tidak memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi kebijakan internasional.
Penutup
Stereotip dan perspektif negatif dapat memunculkan sifat rasisme seseorang. Tidak bisa dipungkiri bahwa adanya perbedaan dapat berpengaruh terhadap masyarakat. Salah satu contohnya seperti adanya diskriminasi antara ras kulit putih dan kulit hitam karena adanya perbedaan perspektif dan budaya. Rasisme telah memengaruhi relasi antara kedua komunitas tersebut. Meskipun rasisme sulit untuk diberantas, diperlukan kesadaran dan kewarasan dari masyarakat untuk memberhentikannya.
 Beberapa cara mencegah rasisme dengan pendekatan pluralisme budaya di antaranya mengembangan wawasan serta kompetensi personal dan sosial, mengembangkan kesadaran dan sensitifitas bermasyarakat, menerima perbedaan, meningkatkan integritas sosial kelompok, meningkatkan kesamaan kesempatan, memfasilitasi perubahan-perubahan kebijakan yang mengakomodir semua kelompok.
References
BAB II. FENOMENA RASISME PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI KALANGAN REMAJA II.1 Rasisme II.1.1 Rasisme dan Sejarahnya Rasisme dalam. (n.d.). Elibrary Unikom. Retrieved June 4, 2023, from https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3584/9/UNIKOM_Wisnu%20Prayoga_11_Bab%20II.pdfÂ
Basuki, I. S. S. (2023, March 19). Awal Mula Munculnya Rasisme dan Diskriminasi Warna Kulit. Koran-Jakarta.com. Retrieved June 4, 2023, from https://koran-jakarta.com/awal-mula-munculnya-rasisme-dan-diskriminasi-warna-kulit?page=allÂ
Nadia, Y. (2023, May 3). Rasisme: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Menanggulangi Halaman all. Kompas.com. Retrieved June 4, 2023, from https://www.kompas.com/skola/read/2023/05/03/210000069/rasisme--pengertian-penyebab-dampak-dan-cara-menanggulangi?page=allÂ