Mohon tunggu...
Ailsa A
Ailsa A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan HI UPN 'Veteran' Yogyakarta

Jurusan Hubungan Internasional Angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Diskriminasi terhadap Perempuan di India

10 Agustus 2022   19:53 Diperbarui: 10 Agustus 2022   20:18 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaum wanita di India selalu memiliki beberapa masalah yang harus dihadapi dalam masyarakat. Di India perempuan secara tradisi dianggap sebagai beban ekonomi karena harus membayar mahar dan tidak mendapatkan warisan.

 Selain itu, perempuan juga dianggap tidak bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak bias melindungi dirinya dari bahaya apapun. 

Perempuan dianggap tidak setara dengan kaum pria sehingga mendapatkan diskriminasi di berbagai tempat.

Dampak yang ditanggung kaum perempuan di India

Dengan pola pikir seperti itu, perempuan di India harus menghadapi beberapa konsekuensi. Yang pertama adalah kaum perempuan harus dinikahkan secepat mungkin supaya tidak menjadi beban keluarga. Hal ini membuat India sebagai salah satu negara dengan jumlah pernikahan di bawah umur yang tertinggi di dunia. 

Meskipun di India terdapat aturan bahwa perempuan yang di bawah umur 18 tahun tidak diperbolehkan untuk menikah, India memiliki jumlah pernikahan di bawah umur tertinggi di dunia.

Yang kedua adalah kaum perempuan harus membayar mahar dalam pernikahan. Jika dibandingkan dengan mayoritas kultur di Indonesia yang mewajibkan bagi kaum laki-laki untuk membayar mahar terhadap perempuan-nya, di India terjadi sebaliknya. 

Karena pernikahan di bawah umur dilatari oleh masalah ekonomi, para perempuan dinikahkan secepat mungkin selagi ada kesempatan atau memiliki uang yang cukup. Bagi kaum perempuan yang tidak atau belum melunaskan mahar terhadap laki-lakinya akan disiksa oleh pihak laki-laki.

Yang ketiga adalah ketentuan pernikahan yang tidak atas izin dari mempelai. Bisa dibilang mayoritas pernikahan di India merupakan pernikahan yang terencana oleh anggota keluarga. Apabila mempelai tidak setuju untuk menikah sesuai dengan keinginan keluarganya akan mendapatkan konsekuensinya seperti makian hingga pembunuhan.


Upaya untuk mengatasi isu diskriminasi terhadap perempuan

Pendidikan yang berkualitas serta kesempatan atau opportunities yang setara dengan laki-laki bagi kaum perempuan merupakan beberapa dari banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesenjangan antara hak perempuan dan laki-laki.

Selain itu, yang terpenting adalah mengubah pola pikir dengan memperlakukan perempuan sebagai rekan setara serta sebagai manusia yang berhak untuk dilindungi. Bagi kaum perempuan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik, harus dapat saling mendukung dan tidak menjatuhkan satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun