analisis pada sebuah puisi sebagai pemenuhan tugas mata kuliah. Puisi yang saya berjudul DOSA karya E. Nurzaman AM, yang ditulis tahun 2019 yang merupakan rektor Unpam. Disini saya mencoba untuk menemukan elemen-elemen agama.Â
Di laman saya kali ini, akan menjabarkan hasilBerikut dibawah ini bunyi bait-bait puisi tersebut :
Ya, Rabb hidupku bersimbah penuh dosa
Amalku tak seberapa, bahkan mungkin tak ada
walau tertatih kucoba untuk terus menghamba
Kini aku dirumah Rosul kekasihmu
Tempat suci makbulnya do'a kepadamu
Ku berserah diri mohon ampunan mu
Ya Rabb, ampuni dan ampunilah hamba mu.
Puisi diatas terbilang puisi yang pendek, terdiri hanya dua bait, terdapat pemilihan diksi untuk memperindah bacaan. Puisi tersebut menunjukkan elemen agama yang begitu kental melalui bahasa sastra yang indah. Makna dari bait tersebut penggambaran hubungan manusia dengan tuhannya, seorang hamba yang menjalani kehidupan didunia dan memohon pengampunan atas segala dosanya kepada sang Illahi rabbi.
Ya, Rabb hidupku bersimbah penuh dosa
Baris ini mengungkapkan bagaimana seorang hamba yang mengakui bahwa dirinya tidak luput atas kesalahan dan juga dosa yang diperbuat selama hidup.
Amalku tak seberapa, bahkan mungkin tak ada
walau tertatih kucoba untuk terus menghamba
Dan dua baris ini berkaitan, melanjutkan dari baris pertama yang bisa kita artikan hamba sahaya ini, menyampaikan kepada tuhannya dalam mohonnya, bahwa dia mungkin bukan manusia yang baik dan beriman, memiliki banyak amalan. Namun hamba sahaya ini  yakin dan tahu, kalau hanya pada tuhannya ia kembali, meminta pertolongan dan ampun.Â
Kini aku dirumah Rosul kekasihmu
Tempat suci makbulnya do'a kepadamu
Ku berserah diri mohon ampunan mu
Ya Rabb, ampuni dan ampunilah hamba mu.
Pada bait ke dua, l sang hamba sahaya berupaya lebih keras lagi dalam memohon ampunan dengan mendatangi tempat ibadah dan tempat yang dianggap suci oleh agamanya, dengan harapan segala do'a didengar oleh yang maha kuasa. Memohon dengan sepenuh hati, mencoba merayu tuhan dan berserah diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H