Mohon tunggu...
Abigail Adeline
Abigail Adeline Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari ilmu

Saya suka menulis, lumayan. Tapi jarang sih. Kalau kepikiran ide, langsung tulis wkwkkw.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bapak Kemana?

1 Oktober 2024   16:02 Diperbarui: 1 Oktober 2024   16:31 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba sambil dengerin: Hujan di Mimpi - Banda Neira/Langit dan Laut - Banda Neira

Siang ini, Ailin, bocah kecil berumur 7 tahun—yang baru masuk sd—pulang kerumah dengan wajah cerianya, sedari perjalanan, senyum dari wajahnya tak sekalipun luntur. Bibir manisnya terus berbentuk setengah lingkaran. Ia tinggal bersama ayah dan adiknya yang masih berumur 5 tahun.

Sampai di rumah, Ailin membersihkan dirinya dari kuman-kuman yang menempel di perjalanan tadi. Ia ingin sekali menceritakan kegiatannya selama di sekolah kepada ayahnya, Pak Suyoto, lebih dikenal juga dengan Pak Oto.

“Bapak!” Ailin berlari kecil menghampiri ayahnya yang baru saja menutup pintu bajaj. Dengan senang Pak Oto melebarkan kedua lengannya dan menangkap tubuh kecil Ailin didekapannya, tetapi Ailin terjatuh, dan kembali berdiri, “Kangen Bapak.” ucap Ailin dengan lembut sambil menepuk-nepuk pakaiannya yang terkena tanah kering.

“Gimana hari ini, Iin?” tanya Pak Oto sambil berjalan membawa Ailin dipelukannya. “Seru banget, Pak! Aku kenalan sama satu cewek, dia cantik dan pinterrrr banget, terus habis itu guru Iin suruh pasang-pasangan, akhirnya Iin bareng dia.” cerita Ailin dengan semangatnya yang tak ada habisnya.

Pak Oto ikut senang dan membayangkan Ailin yang sangat bahagia bertemu teman baru. Pasalnya, Pak Oto tidak dapat menemani Ailin selama di sekolah karena harus membawa bajaj dari pagi hari, Pak Oto sempat hanya sekadar mengantar Ailin ke sekolah.

“Iin, maafin Bapak ya” kata itu terucap dari mulut Pak Oto kepada Ailin, “Hm? Kenapa minta maaf, Pak? Emangnya Bapak salah apa?” tanya Ailin sambil mendongak.

“Maaf, Bapak gak bisa nemenin kamu selama di sekolah, maaf bapak gak bisa ngerasain langsung kebahagiaan Iin di sekolah, padahal ini hari pertama Iin masuk sd.” jelas Pak Oto. Ailin tersenyum lebar menatap kedua manik Pak Oto. “Gak ada masalah, Pak! .. Iin emang agak sedih sih karena Bapak gak ada, tapi Iin ngertiin Bapak kok, Bapak sibuk, Iin tau, Bapak harus narik lagi, pagi siang sore, Iin bisa ngerti kok Pak .. Iin juga ada banyak temen dan guru! Jadi kalau gak ada Bapak juga gak apa-apa.” balas Ailin dengan gelagatnya yang lucu, membuat sang ayah meneteskan satu dua air mata. 

“Iin.. kamu diajarin siapa ngomong begitu?” tanya Pak Oto, “Sama Bu guru dong!” jawabnya sambil tertawa. “Tadi kata kamu gak apa-apa kalau gak ada Bapak, berarti kalau Bapak pergi sekarang gak apa-apa dong?”

Hum? Maksud Bapak apa?” tanya Ailin gemas sambil menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. “Enggak apa-apa, In.. Kamu udah mandi belum In? Mandi gih.” pintanya lalu mengecup pipi Iin. “Ih Bapak, gak boleh mandi sore lho .. nanti didatengin mba unti!” kata Ailin dan dibalas dengan kekehan lembut. 

Ailin kemudian turun dari pangkuan ayahnya dan lagi-lagi terjatuh. “Bapak, Ailin mau makan dulu ya .. Bapak jangan kemana-mana, di sini aja.” Pak Oto hanya terdiam, tidak berniat membalas. Ailin berlari kecil menuju dapur untuk mengambil piring dan diisinya dengan nasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun