Mohon tunggu...
Fatmavati
Fatmavati Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Ada Adanya

Penikmat dunia fantasi, film kartun, dan bakso Https://www.Travrilia.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Sehat, Olah Raga Tetap Ngemil

21 Agustus 2018   22:52 Diperbarui: 21 Agustus 2018   22:57 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu jadi gemukan ya.  Teman-teman kita yang sudah kerja kok kebanyakan begitu ya."

Pertemuanku kembali dengan teman lama kuliah membicarakan banyak hal seputar dunia pekerjaan yang kini dilakoni. Ketika yang dibahas perubahan berat tubuhku, nyesek banget. Apalagi dia cowok. Walau bernada candaan sesama teman, tetap saja menyakitkan. Tampak penampilanku di hadapannya itu sungguh buruk. Duh! Mood jadi terganggu, merasa diri ini tidak layak dicintai. Memang dianya juga gemukan, malah tambah gemuk dibanding masa kuliah, tapi aku kan tidak membanding-bandingkan. Jadinya aku senyumin aja.

Aku menyadari diri jika semenjak kerja, berat badan menjadi 56 kg.  Mungkin karena sudah berpenghasilan, jadi menikmati hidup dengan menyantap makanan yang enak-enak. Biasanya pergi ke cafe di weekend untuk melepas diri yang penat bekerja full time dari Senin hingga Sabtu. Ditambah kurang gerak alias tidak berolahraga juga sih. Sebenarnya aku merasa I don't care gitu, tidak mempermasalahkan. Tapi kalau sudah ada yang mengomentari berat badan, rasanya down dan pengen kurus.

Ngomongin kurus. Setiap tahun aku selalu punya resolusi untuk melakukannya. Mungkin kalian yang wanita juga begitu. Tapi ya gitu, sekedar  wacana saja. Aku ingat di akhir semester dulu aku berencana lebih kurus agar terlihat slim ketika wisuda. Seorang teman sekos yang juga punya niatan sama mengajak jogging di taman. Baru satu putaran saja aku sudah capek. Dan itu hanya bertahan satu bulan saja dengan 4 kali jogging. Hasilnya? Jelas nothing. Masa kuliah saat itu aku tidak terlalu niat banget untuk kurus karena berat badan masih naik turun, jadi tidak merasa menyesal ketika olahragaku tidak berhasil.

Tapi karena kini berat badan sudah di puncaknya, aku harus mengembalikan tubuh setidaknya seperti semula. Temanku memang benar, aku tampak gemuk. Ngaca di depan cermin pun kelihatan tidak elok dipandang.  

Harus diet! Diet! Diet! Kata yang kuucapkan setiap pagi. Memang tidak bisa instan mencapai hasil yang diinginkan. Proses itu yang mesti dijalani.

Aku pun mengubah gaya hidup menjadi hidup sehat. Caranya dengan menerapkan pola makan yang rendah karbohidrat. Diet karbo pun aku pilih. Tapi aku tidak langsung menghilangkan karbohidrat pada awalnya. Masih makan nasi kok. Rasanya tidak enak makan kalau tidak pakai nasi. Hanya dikurangi dari yang porsi sepiring menjadi setengahnya lalu seperempatnya. Kadang mengganti nasi dengan kentang rebus, bukan yang digoreng. Gorengan itu pantangan bagi orang diet. Selain itu aku juga memperbanyak minum air putih.

Mustahil menurunkan berat badan tanpa olahraga.  Ingat jika aku tidak kuat berlari, aku mencari olahraga yang mudah. Kulihat dari selebgram dan artis, mereka kerap melakukan workout untuk membentuk tubuh, aku pun mengikuti. Karena tidak punya instruktur sebagaimana di gym yang tentu saja harus membayar mahal, aku mendownload aplikasi workout di handphone. Gratis dan bisa dilakukan di dalam rumah. Aplikasi ini memberikan aba-aba berapa kali melakukan gerakan. Beragam gaya olahraga yang membentuk tubuh seperti fat burning, glutes training, ABS training disediakan dalam aplikasi. Bahkan bisa mengatur berapa menit harus latihan, ada sesi waktu berbeda yang bisa dipilih. Setiap sore aku kerap melakukan gerakan sekitar 30 menit di depan televisi pada sore hari. Sekalian menonton acara biar ada hiburan. Olahraga ini cepat membuatku mengeluarkan keringat. Tidak lupa sebelum berolahraga aku memberi asupan pada tubuh dengan ngemil dulu.

img-20180821-140658-5b7c345043322f20b65e65c2.jpg
img-20180821-140658-5b7c345043322f20b65e65c2.jpg
Loh kok malah ngemil? Bukannya nambah gemuk? Kebiasaan ngemil memang tidak bisa dihilangkan. Tapi aku tidak sembarangan ngemil. Aku ngemilnya dengan SOYJOY Crispy. Aku sadar juga pun harus mengonsumsi makanan yang sehat. Penting banget loh menjaga pola hidup sehat.

Perbanyak serat. Tapi karena aku tidak menyukai sayuran, maka aku memilih biji-bijian.  SOYJOY Crispy merupakan snack sehat yang terbuat dari 100% kedelai utuh yang dipanggang, mengandung protein kedelai dan tinggi serat andalan mengurangi porsi karbo-ku kini. Protein pada kedelai sangatlah rendah lemak namun sama baiknya dengan protein dari daging. SOYJOY Crispy tidak mengandung trans fat loh. Trans fat bisa menaikkan kadar kolesterol jahat, dan saat jumlahnya berlebihan akan memicu timbulnya plak pada dinding arteri. Hal ini bisa memicu penyakit kronik seperti serangan atau penyakit jantung, dan stroke. Jadi sudah pasti SOYJOY Crispy adalah snack sehat.

Kenapa aku suka SOYJOY Crispy?

 Setiap gigitan SOYJOY Crispy mengandung protein kedelai dan tinggi serat, sehingga membuat kenyang lebih lama. Itu yang membuatku bisa mengurangi porsi karbo karena membuat nafsu makan lebih terkendali. Waktu yang disarankan untuk mengonsumsi Soyjoy adalah 2 jam sebelum makan besar. Bagian unik dari SOYJOY Crispy adalah Sensasi Crispy puff yang renyah karena terbuat dari kedelai dan membuat teksturnya Crispy. Sebagi snack sehat, SOYJOY Crispy memiliki sensasi manisnya pas dan susu vanila yang lezat. Jadi jangan heran kalau aku memilih SOYJOY Crispy.

img-20180821-141024-5b7c348cc112fe1d001f5158.jpg
img-20180821-141024-5b7c348cc112fe1d001f5158.jpg
Ada lima pilihan rasa SOYJOY Crispy yakni Almond & Chocolate, Banana, Raisin Almond, Strawberry, dan Hawthorn Berry yang menambah cita rasa sekaligus nilai gizinya. Yang menjadi favoritku adalah Banana dan strawberry.

20180821-141455-0001-5b7c3190bde575695d0e30a2.png
20180821-141455-0001-5b7c3190bde575695d0e30a2.png
Untuk menyediakan bahan bakar yang diperlukan untuk berlatih olahraga, aku selalu mengonsumsi SOYJOY Crispy.  Kenapa? SOYJOY Crispy memberikan pasokan energi lebih stabil selama latihan, sebagai asupan nutrisi untuk optimalisasi pembakaran lemak. Kandungan isoflavon pada kedelai juga bisa mencegah kerusakan tulang. Jadi, SOYJOY Crispy bisa memperkuat otot dan tulang kaki dengan lebih sempurna. .Setelah olahraga pun aku juga mengonsumsi SOYJOY Crispy karena mengenyangkan sekaligus memulihkan tubuh sesudahnya.

Beruntung aku memiliki teman-teman yang mendukung untuk berolahraga. Setiap akhir pekan di car free day kami melakukan senam bersama. Bersama mereka, aku tidak merasa sendiri melakukan olahraga. Tidak lupa aku membawa SOYJOY Crispy yang muda dibawa dan dikonsumsi dimana saja.

fb-img-1534836040724-5b7c34dd677ffb36403d0efe.jpg
fb-img-1534836040724-5b7c34dd677ffb36403d0efe.jpg
Alhamdulillah sekarang berat badanku mencapai 52kg. Jadi pede untuk berselfi dan diupload ke sosial media. Masih belum sesuai target sih, tapi aku masih terus berusaha.

Berani hidup sehat? Ayo sayangi tubuh mulai dengan mengonsumsi SOYJOY Crispy!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun