Mohon tunggu...
AILA Indonesia
AILA Indonesia Mohon Tunggu... -

Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Indonesia adalah aliansi antar lembaga yang peduli pada upaya pengokohan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perilaku Seks Menyimpang Jauh Lebih Berisiko

9 November 2016   10:06 Diperbarui: 9 November 2016   10:13 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lembaga resmi yang berada di bawah Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, melaporkan bahwa perilaku seks menyimpang jauh lebih berisiko ketimbang yang normal. Dalam laporan yang dimuat di laman situs resminya pada akhir tahun 2015 itu, CDC memaparkan data mencengangkan tentang berbagai perbuatan yang paling besar kemungkinannya dalam menularkan HIV.

CDC membagi modus penularan ke dalam tiga kategori besar, yaitu dengan memasukkan benda ke dalam tubuh selain lewat mulut atau rongga lainnya, melalui aktivitas seksual, dan modus-modus lainnya. 

Pada kategori pertama, posisi puncak ditempati oleh transfusi darah, yang ditengarai menularkan HIV sebanyak 9.250 kasus dari 10.000 kali tindakan. Penggunaan jarum suntik secara bergantian ketika menggunakan narkoba menempati posisi kedua dengan penularan HIV 63 kali dari 10.000 tindakan.

Dalam kategori kedua, perilaku seks anal atau sodomi memperlihatkan jumlah kemungkinan penularan yang jauh lebih tinggi ketimbang hubungan seks dengan menggunakan penis atau vagina. Dalam hubungan seks normal, 8 dari 10.000 perempuan dapat tertular HIV, sedangkan rasio bagi laki-laki adalah setengahnya, yaitu 4 dari 10.000. Adapun mereka yang mengalami sodomi memiliki rasio 138 dari 10.000, sedangkan pelaku sodomi memiliki kemungkinan tertular sebanyak 11 dari 10.000 kali tindakan.

Di luar kedua kategori tersebut, ada beberapa tindakan lain seperti menggigit dan meludah yang juga diteliti oleh CDC. Hanya saja, hasil riset menunjukkan bahwa tindakan-tindakan tersebut sangat kecil kontribusinya dalam menularkan HIV, sehingga dapat diabaikan.

Temuan data ini perlu mendapat perhatian serius oleh masyarakat Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Kepala Sekolah Pemikiran Islam (SPI), Akmal Sjafril, dalam wawancara dengan Tim Media AILA via Whatsapp pada hari Senin (26/09) silam.

“Data-data semacam ini harus diungkap kepada masyarakat Indonesia, agar semakin banyak yang memahami realita kehidupan di Barat. Kita tidak anti Barat, bahkan boleh belajar dari masyarakat Barat. Akan tetapi, tidak semuanya bisa kita telan mentah-mentah atau kita tiru, termasuk juga perilaku seks bebas dan menyimpang,” ungkap Akmal.

Dari hasil riset CDC tersebut, tak dapat dipungkiri lagi bahwa perilaku seks bebas sangat berbahaya dalam menularkan HIV. “Apa pun yang hendak dikatakan orang, kenyataannya seks bebas memang tidak baik. Apalagi yang menyimpang. Angka-angka itu sudah menunjukkan kenyataannya,” ujarnya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun