Dr. Dewi Inong Irana, Sp.KK., menyampaikan komentar pedas terhadap pihak yang membenarkan praktik perzinaan. Menurutnya, kondisi Indonesia sekarang sudah gawat darurat lantaran zina.
“Saya bicara begini bukan karena mencari sensasi, bukan karena dibayar. Setiap tahun saya ikut konferensi internasional, dan kemarin saya baru pulang dari Amerika Serikat juga. Di situ semua ahli dalam bidang penyakit kelamin berkumpul, dan kita menyaksikan sendiri betapa dunia sudah semakin menyeramkan,” tuturnya dalam Seminar Kebangsaan “Reformulasi KUHP Delik Kesusilaan dalam Bingkai Nilai-nilai Keindonesiaan” di Senayan, Jakarta (26/09).
Sebagai dokter ahli, Dewi setiap hari berhadapan dengan orang yang terjangkit penyakit akibat perilaku seks menyimpang. Itu sebabnya ia geram terhadap kalangan yang menganggap enteng perzinaan. Padahal semakin banyak orang yang menderita karenanya. Ironisnya, yang mengalami penderitaan bukan hanya pelaku zina, melainkan juga orang-orang di sekitarnya yang tak bersalah yang bisa tertular penyakit kelamin karena pasangannya berzina.
“Orang seenaknya saja membela zina atas nama kebebasan. Kami, para dokter, yang menyaksikan akibatnya setiap hari. Ada laki-laki yang datang dengan penyakit kelamin yang tidak mungkin tidak karena zina. Awalnya tidak mau mengaku, tapi setelah saya paksa barulah ia mengaku. Memang penyakitnya tak mungkin datang begitu saja, kecuali dengan berganti-ganti pasangan,” ujar Dewi lantang.
Kondisi di Indonesia, menurut Dewi, sudah sangat menakutkan karena banyak yang mencontoh gaya hidup orang Barat yang serba bebas. Perilaku seks bebas bahkan telah banyak menyebar di kalangan remaja.
“Ada siswi SMP yang orang tuanya tidak tahu apa-apa, mengira anaknya itu anak baik-baik. Tahu-tahu kena penyakit kelamin. Setelah ditelusuri, ternyata sudah lama ia menjual diri,” tandasnya.
Pembelaan membabi-buta terhadap zina, dengan alasan apa pun, pada akhirnya hanya berujung pada kesengsaraan. Demikian Dewi menyimpulkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H