Mohon tunggu...
Ahmad Muayyad
Ahmad Muayyad Mohon Tunggu... -

Masih pelajar

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bahagia karena Al-Qur'an

19 Juni 2016   15:11 Diperbarui: 19 Juni 2016   15:37 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salaam_Ramadan_ISLAM_QURAN_WALLPAPERS_2011 (mahadibnulqoyyim.wordpress.com)

{ قُلْ بِفَضْلِ الله وَبِرَحْمَتِهِ } بإنزال القرآن

Singkatnya, memperingati Nuzulul Qur’ansah-sah saja, sebagai wujud syukur dan suka-cita atas turunnya Al-Qur’an. Tapi yang perlu menjadi catatan. Jangan sampai cuma ikut suka-cita, tapi tak pernah mengamalkan isi Al-Qur’an. Apalagi kalau sampai menyentuh Al-Qur’an saja pun hampir tak pernah. Ikut suka-cita, iya. Mengamalkan Al-Qur’an, harus. Membaca Al-Qur’an, jangan ditinggal. Paling tidak sehari satu juz.

Bersuka-cita dengan Khataman Al-Qur’an

Nah, rasa suka-cita kita atas turunnya Al-Qur’an kita wujudkan dengan membaca Al-Qur’an sampai khatam. Membaca Al-Qur’an sudah tentu mendapat pahala. Rasulullah bersabda:

" من قرأ حرفا من كتاب الله فله بِهِ  حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول ألم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan ‘Alif Lam Mim’ satu huruf, tetapi ‘Alif’ satu huruf, ‘Lam’ satu huruf, ‘Mim’ satu huruf"

Cuma sekedar membaca “Alif Lam Mim” sudah mendapat pahala tiga puluh kebaikan. Apalagi ini bulan Ramadan yang setiap ibadah kita dilipatkan berlipat-lipat. Meskipun begitu, lebih baiknya kita baca Al-Qur’an tanpa memikirkan pahalanya. Ikhlas, tulus, dengan niat ibadah. Ada lagi nih hadis yang menjelaskan perintah membaca Al-Qur’an.

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

“Bacalah Al-Qur'an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya.”

Menukil dari kitab Fathul-Mu’in, bahwasanya Syeikh Zainuddin bil Abdil Azis Al Malibari—selaku pengarang kitab Fathul-Mu’in—sangat menganjurkan agar di bulan Ramadan ini kita memperbanyak membaca Al-Qur’an. Adapun saat paling baik membaca Al-Qur’an adalah ketika shalat. Di beberapa masjid, ada yang di bulan suci Ramadan selalu mengkhatamkan Al-Qur’an saat shalat tarawih. Salah satunya di masjid Menara Kudus (sumber). Formatnya saat shalat tarawih satu malam membaca satu juz. Begitu terus sampai malam ke tiga puluh. Bagi kita yang tidak hafal Al-Qur’an tapi ingin bisa baca Al-Qur’an saat sholat caranya mudah. Taruh meja di depan kita, kemudian siapkan Al-Qur’an yang hendak kita baca. Atau mungkin ada yang punya cara lain? Silahkan. Asal jangan sampai membatalkan shalat.

Adapun waktu yang utama selain saat shalat adalah saat malam, lebih utama lagi separo akhir malam, kemudian selepas shalat Subuh, serta antara waktu Maghrib dan Isya’. Usahakan juga ikut tadarus di masjid selepas tarawih. Membaca Al-Qur’an di masjid itu punya nilai lebih. Pertama, karena masjid tempat yang suci lagi mulia. Kedua, karena membaca Al-Qur’an di masjid bisa sekaligus i’tikaf. Tentunya dengan catatan kita harus niat i’tikaf. Usahakan juga membacanya dengan tadabbur. Tadabbur itu apa?. Tadabbur itu membaca Al-Qur’an sambil mengangan-angan kandungan makna Al-Qur’an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun