Ramadan nampaknya selalu menjadi bulan yang paling membahagiakan dibanding bulan-bulan lainnya di mata para makhluk Tuhan. Ada yang ketiban berkah karena dagangan pakainnya laris manis buat lebaran nanti. Ada yang ketiban berkah menu takjilnya diserbu pembeli. Ada juga noh yang ketiban berkah, gara-gara buka warung siang hari terus dirazia Satpol PP, melanggar aturan eehhh kok malah ketiban rejeki. Nasib-nasib. Yah, yang namanya rejeki sudah ada yang mengatur.
Tapi yang tak kalah bahagianya dengan umat manusia ternyata Al-Qur’an. Bagaimana bisa?. Al-Qur’an yang biasanya di selain bulan Ramadan lebih sering dibuat pajangan, kini tiap hari dipakai tadarusan. Mungkin dalam benak Al-Qur’an seperti ini: “Alhamdulillah, bulan ini aku bahagia sekali tiap hari dibuat mengaji. Padahal sebelum bulan ini aku sampai berselimut di debu di dalam lemari. Alhamdulillah sekali.” Bahagia sekali kamu ya Al-Qur’an. Coba saja kalau setiap manusia itu tahu kalau kamu sangat bahagia jika dipakai mengaji. Pasti tiap hari mereka mengaji. Coba lagi kalau mereka mampu memahamimu. Pasti mereka tiap hari bakal tak mau jauh-jauh darimu.
Tambah bahagia lagi, karena tepat tanggal 17 Ramadan nanti Al-Qur’an ulang tahun!. Ulang tahun ke berapa ya?. Wallaahu a’lam.Yang tepenting kita umat Islam harus ikut bahagia merayakan ulang tahunnya paling tidak dengan peringatan Nuzulul Qur’an. Yuk, kita simak dua ayat di bawah ini.
{وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا} [الإسراء: 82]
Dan Kami turunkan dari Al Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al Quran itu) hanya akan menambah kerugian.
{يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ} [يونس: 57]
(الجلالين )"قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَة مِنْ رَبّكُمْ) كِتَاب فِيهِ مَا لَكُمْ وَمَا عَلَيْكُمْ وَهُوَ الْقُرْآن
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepada kalian pelajaran (Al Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.”
{قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ} [يونس: 58]
Katakanlah (Muhammad), "Berkat anugerah Allah dan rahmat-Nya, hendaklah sebabS itu mereka bergembira. Hal tu lebih baik daripada apa (harta) yang mereka kumpulkan.”
Pada surat Al-Isra’ ayat 82 serta surat Yunus ayat 57 dijelaskan bahwa Al-Qur’an itu obat sekaligus rahmat bagi orang-orang mukmin. Nah, dalam surat lain Allah juga memerintahkan agar kita bahagia sebab memperoleh anugerah, dan rahmat dari-Nya. Bahkan, Tafsir Jalalain menafsiri yang dimaksud rahmat dalam ayat tersebut ya Al-Qur’an. Dalam hal rahmat di ayat ini sebenarnya bisa lebih luas lagi, bukan cuma Al-Qur’an. Mungkin saja karena ayat ini masih ada hubungan dengan ayat di atasnya, maka Tafsir Jalalain hanya menyebut Al-Qur’an saja. Bahkan Tafsir Baidlowi secara gamblang mengatakan bahwa yang dimaksud bahagia dalam ayat ini adalah bahagia sebab turunnya Al-Qur’an. Simak ini: