Mohon tunggu...
Aiko Ula Al Humaira
Aiko Ula Al Humaira Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa/ Nim : 21104080068

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Artifical Intelligence (AI) dalam Menulis Artikel Ilmiah: Inovasi atau Revolusi

9 Juni 2024   21:02 Diperbarui: 10 Juni 2024   16:12 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi 

Dalam hal ini terdapat tahapan pengumpulan data, analisis data, dan visualisasi data. Dalam pengumpulan data AI membantu penyusunan dan pendistribusian instrumen, aplikasi yang dapat digunakan yakni Quiziz.com dan KirimPesan.net. Dalam analisis data AI membuka wawasan tersembunyi dalam proses analisis, aplikasi yang dapat digunakan yakni Julius, Chat GPT. Dalam visualisasi data AI mampu komunikasikan hasil dengan jelas, aplikasi yang diunakan yakni Julius dan Gamma App. 

Penulisan Draf Artikel dengan AI

Dalam menulis artikel dengan AI perlu dengan beberapa tahapan, diantaranya (1) Mulai dengan kerangka, Gunakan AI untuk membantu menyusun kerangka artikel yang terstruktur dan logis. (2) Tulis isi naskah, memanfaatkan AI untuk menulis draf awal artikel dengan bahasa yang jelas dan persuasif, (3) Tinjau Literatur, memanfaatkan AI untuk mencari literatur ilmiah yang relevan untuk mendukung setiap fakta dan argumentasi yang ditulis. (4) Evaluasi dan perbaiki, Gunakan AI untuk menganalisis draf, mengidentifikasi kekurangan, dan meningkatkan kualitas penulisan. 

Maka dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa  Artifical Intelligence dalam penulisan artikel ilmiah dapat membantu dalam mencari judul yang menarik, melakukan peninjauan literatur, memperbaiki bahasa artikel, membahas hasil temuan, pengumpulan dan analisis data, serta penulisan draf artikel. Meski AI memiliki banyak manfaat, penting untuk tetap mempertimbangkan dan mengatasi tantangan yang ada untuk memastikan integritas dan kualitas penelitian. 

Lalu dalam hal ini apakah  Artifical Intelligence menjadi inovasi atau revolusi? tentu keduanya sebab AI sebagai inovasi mampu membantu dalam mempercepat penelitian, menyusun ide-ide, mengedit tulisan, dan menganalisis data dengan lebih baik. AI sebagai revolusi dengan membawa perubahan besar dalam berbagai bidang, termasuk dunia akademik dan pendidikan. Dengan tantangan dan peluang yang ada, penting bagi perguruan tinggi untuk merumuskan dan menerapkan kebijakan akademik yang mencakup AI. Dengan melakukan ini, kita dapat memastikan bahwa kita memanfaatkan sepenuhnya potensi AI,juga mengatasi tantangan yang muncul. Namun, penting untuk tetap berhati-hati dan menjaga integritas dalam semua pekerjaan akademik. Oleh karena itu, AI dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam dunia akademik jika digunakan dengan tepat dan bijaksana. Dengan demikian, AI dalam penulisan artikel ilmiah dapat dilihat sebagai inovasi dan revolusi, tergantung pada bagaimana kita memandang dan menggunakan teknologi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun