Mohon tunggu...
LISA AIKO
LISA AIKO Mohon Tunggu... Guru - Aiko works as a teacher, content creator, writter,Master of Ceremony at many events and has been a broadcaster and reporter on the radio for dozens of years. In addition, she also graduated from the faculty of psychology and has soft skill certification in the fields of Public Speaking (CPS), Hypnosis (CHTc), Certification in the field of NLP (CNLPTc), Counseling (CCLS), Therapy (CTRS), and Coaching CCHS

Aiko or better known as Lisa Aiko loves writing, playing musical instruments, singing and public speaking.As a content creator, Aiko loves new things and loves to learn. She hopes that her writing can be an inspiration to many people.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Psikologi pada Masa Remaja : Ketika Dunia Mulai Terasa Rumit 1

14 Januari 2025   17:12 Diperbarui: 14 Januari 2025   17:13 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Masalah Perilaku

Masalah perilaku pada masa kanak-kanak merupakan penyebab utama kedua gangguan mental pada remaja. Gangguan perilaku pada masa kanak-kanak contohnya ADHD yang ditandai dengan kesulitan fokus dan gangguan perilaku yang ditandai dengan perilaku merusak atau menantang. Masalah perilaku ini juga dapat memengaruhi kinerja sekolah dan berisiko menimbulkan perilaku kriminal pada remaja.

3. Gangguan Makan

Gangguan makan biasanya muncul pada masa remaja dan dewasa muda. Gangguan makan lebih sering menyerang wanita daripada pria. Contoh gangguan makan yang bisa dialami remaja adalah anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan yang ditandai dengan membatasi kalori atau makan berlebihan. Gangguan makan berisiko merusak kesehatan dan sering kali muncul bersamaan dengan depresi, kecemasan atau penyalahgunaan zat.

 

4. Psikosis

Gejala psikosis paling sering muncul pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Gejala dapat berupa halusinasi atau delusi. Gejala ini dapat mengganggu kemampuan remaja untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan memengaruhi kinerja sekolahnya. Psikosis juga bisa menimbulkan stigma negatif di masyarakat atau pelanggaran hak asasi manusia.

5. Menyakiti Diri Sendiri Hingga Bunuh Diri

Ada sejumlah faktor risiko yang memicu perilaku bunuh diri pada remaja. Misalnya, penggunaan alkohol yang berbahaya, pelecehan di masa kanak-kanak dan hambatan dalam mengakses perawatan mental. Selain itu, media sosial juga kini menjadi penyebab bunuh diri terbesar pada anak remaja. Pasalnya, media sosial bisa menuntut banyak hal pada anak remaja, seperti citra diri dan kehidupan yang cenderung konsumtif.

6. Perilaku Pengambilan Risiko

Para remaja juga rentan mengambil banyak risiko, seperti risiko melakukan hubungan seksual dini, merokok, minum alkohol, hingga penyalahgunaan narkoba. Tindakan kekerasan adalah perilaku pengambilan risiko yang dapat memengaruhi pencapaian pendidikan, cedera, keterlibatan dengan kejahatan, hingga kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun