Mohon tunggu...
LISA AIKO
LISA AIKO Mohon Tunggu... Guru - Aiko works as a teacher, content creator, writter,Master of Ceremony at many events and has been a broadcaster and reporter on the radio for dozens of years. In addition, she also graduated from the faculty of psychology and has soft skill certification in the fields of Public Speaking (CPS), Hypnosis (CHTc), Certification in the field of NLP (CNLPTc), Counseling (CCLS), Therapy (CTRS), and Coaching CCHS

Aiko or better known as Lisa Aiko loves writing, playing musical instruments, singing and public speaking.As a content creator, Aiko loves new things and loves to learn. She hopes that her writing can be an inspiration to many people.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Natal, Lebih dari Sekedar Perayaan

23 Desember 2024   18:25 Diperbarui: 23 Desember 2024   20:30 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : IDN Times/2024


Kebersamaan

Natal adalah momen untuk mendekatkan diri dengan keluarga dan teman dan memperkuat kebersamaan, dimana ada saat saling memberi, mengampuni dan berbagai kebaikan. Saat dimana kita ada untuk sesama kita, mendengarkan cerita mereka atau mendoakan mereka.


Natal dalam Kehidupan Modern
Di tengah budaya konsumtif, esensi Natal sering kali terlupakan. Kita lebih banyak memikirkan tentang baju baru, sepatu baru, gift dan sebagainya. Bahkan kita disibukkan dengan berbagai aktifitas dan perayaan Natal di berbagai tempat, bahkan di mall dan resto-resto.Padahal, Natal adalah waktu untuk memperkuat nilai-nilai yang mendalam tentang makna dari natal yang sebenarnya. Waktu dimana kita belajar untuk memahami apa yang ada di hati Tuhan dan masa refleksi dari apa yang sudah Dia lakukan untuk kita.

Kembali ke Makna Asli: Fokus pada Yesus yang adalah Kasih, bukan sekadar simbol. Seharusnya, Natal adalah masa dimana kita belajar lebih mengenal Sang Tokoh Utama dari Natal itu sendiri, yaitu Yesus. 


Berbagi dengan Sesama: Bantu mereka yang membutuhkan, baik secara materi maupun perhatian.


Menghargai Keluarga: Memanfaatkan waktu bersama orang terkasih untuk menciptakan kenangan indah.


Merangkul Orang Lain: Ajak mereka yang kesepian (sering sendirian/tidak ada keluarga/tidak memiliki sahabat/bestie/circle) untuk ikut merasakan hangatnya Natal.


Memberi dengan Tulus: Berikan hadiah sederhana sebagai bentuk perhatian.


Menjadi Teman yang Baik: Kadang, kehadiran dan pendampingan jauh lebih berarti daripada materi.


Kesimpulan
Natal adalah perayaan cinta, harapan, dan pengorbanan. Dengan memahami esensinya, kita dapat menjadikan Natal lebih dari sekadar tradisi. Mari jadikan momen ini kesempatan untuk menyebarkan kebaikan dan membangun hubungan yang lebih bermakna dengan orang-orang di sekitar kita dan yang biarkan Natal tahun ini menjadi Natal yang berbeda, karena kita lebih mengenal Sang Tokoh Utama dari Natal itu sendiri, yaitu Tuhan Yesus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun