Mohon tunggu...
LISA AIKO
LISA AIKO Mohon Tunggu... Guru - Aiko works as a teacher, content creator, writter,Master of Ceremony at many events and has been a broadcaster and reporter on the radio for dozens of years. In addition, she also graduated from the faculty of psychology and has soft skill certification in the fields of Public Speaking (CPS), Hypnosis (CHTc), Certification in the field of NLP (CNLPTc), Counseling (CCLS), Therapy (CTRS), and Coaching CCHS

Aiko or better known as Lisa Aiko loves writing, playing musical instruments, singing and public speaking.As a content creator, Aiko loves new things and loves to learn. She hopes that her writing can be an inspiration to many people.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketika AI Bertemu Tradisi, Inovasi Digital untuk Melestarikan Budaya Indonesia

21 November 2024   01:25 Diperbarui: 21 November 2024   01:53 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Oleh : Lisa Aiko

Artificial Intelligence (AI) semakin menjadi alat yang kuat untuk melestarikan dan menghidupkan kembali kekayaan budaya Indonesia. Teknologi ini memungkinkan dokumentasi, pengajaran, dan penyebaran budaya tradisional secara global dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam konteks budaya Indonesia, AI dapat memainkan peran besar, mulai dari pelestarian bahasa daerah hingga revitalisasi seni tradisional.

 

Pelestarian Bahasa dan Tradisi

AI digunakan untuk mendokumentasikan dan melestarikan bahasa-bahasa daerah yang terancam punah. Teknologi seperti Natural Language Processing (NLP) memungkinkan penerjemahan otomatis dan pengajaran bahasa daerah kepada generasi muda. Proyek serupa di negara lain menunjukkan bahwa AI dapat membantu merekam dan mengintegrasikan pengetahuan tradisional ke dalam sistem pembelajaran digital untuk memastikan kelestariannya

.

Revitalisasi Seni Tradisional
AI juga berperan dalam seni dan kerajinan tradisional. Algoritme AI mampu menganalisis pola batik atau ukiran tradisional dan membantu desainer modern menciptakan karya yang terinspirasi oleh warisan budaya ini. Selain itu, teknologi realitas virtual (VR) yang didukung AI dapat menghadirkan pengalaman interaktif, seperti tur virtual candi atau pementasan seni wayang, sehingga dapat menjangkau audiens global.

 

Kolaborasi Teknologi dan Komunitas Lokal

Meskipun AI membawa peluang besar, kolaborasi dengan komunitas lokal tetap penting. Pendekatan ini memastikan bahwa inovasi teknologi tidak hanya menghormati nilai budaya tetapi juga melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pelestarian tradisi mereka.

 

Dampak yang Lebih Luas

Integrasi AI dengan budaya tidak hanya membantu melestarikan warisan, tetapi juga meningkatkan kesadaran global tentang keberagaman budaya Indonesia. Inisiatif ini juga dapat mendukung ekonomi kreatif melalui produk-produk budaya yang diperkaya teknologi, sekaligus menarik perhatian generasi muda terhadap tradisi mereka.

Sebagai langkah ke depan, penting bagi pemerintah, akademisi, dan pelaku teknologi untuk bekerja sama memastikan bahwa inovasi digital ini digunakan secara etis dan inklusif. Dengan demikian, AI tidak hanya menjadi alat teknologi, tetapi juga jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan budaya Indonesia.

Referensi:

  • United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tentang pelestarian bahasa dan budaya melalui teknologi【17】.
  • Brookings Institution mengenai aplikasi AI dalam berbagai sektor, termasuk pelestarian budaya【18】.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun