Mohon tunggu...
Aik Kurni
Aik Kurni Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis

Pengamat online, Hasil karya adalah Kesimpulan dari Obrolan wakop

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemilu 2024 Milik Pemuda

12 Mei 2023   14:34 Diperbarui: 22 Mei 2023   00:30 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/free-vector/international-day-democracy-concept_9204724.htm#query=young%20vote&position=0&from_view=search&track=aisInput sumb

"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya ...

Beri aku 10 pemuda,niscaya akan kuguncangkan dunia"

~Soekarno (Bung Karno)

Semangat itulah yang digelorakan oleh soekarno dalam perjuangan pergerakan indonesia, dan benar saja beliau membuktikan dengan manjadi presiden termuda saat pertama kali menjabat, Soekarno saat dilantik menjadi presiden pertama di usia 44 tahun, soeharto 47 tahun, bj habibie 62 tahun, Abdur rahman wahid 59 tahun, megawati 54 tahun, SBY 55 tahun dan Joko Widodo 53 tahun. Seokarno dengan jiwa muda yang menggelora mampu membuat guncangan di dunia dengan membuat konfrensi asia afrika, keluar dar PBB, keluar dari olimpiade dengan membuat ganefo, tipikal pemuda yang berani, lugas dan mau mengabli resiko membuat indonesia dan juga soekarno sangat dipehitungkan  sebagai kekuatan baru di era blok barat dan blok timur.

Pemuda dalam kontek kekinian memiliki karakteristik yang khas, anti kemapanan, menguasai teknologi, visioner dan mampu berfikir out of the box, pemuda adalah individu yang memiliki karakter dinamis, artinya bisa memiliki karakter yang bergejolak, optimis, dan belum mampu mengendalikan emosi yang stabil. Mulyana (2011) dan jika merujuk pada pengelompokan generasi kita mengenal Generasi Baby Boomers (1946-1964)77-59,  Generasi X (1965-1976) 58-47, Generasi Y (1977-1994) 46-29 Tahun, Generasi Z (1995-2010) 28-13 Tahun, Generasi Alpha (2011-2025)12-0 Tahun, mari kita fukuskan diskusi kita pada Generasi Y (Milenial) dan Z karena pada saat pemilu 2024 nanti generasi ini yang akan memengang peranan penting , Generasi Milenial dan Generasi Z yang dalam hal ini kita sebut satu kesatuan pemuda dalam pemilu 2024 nanti akan masuk kedalam memiliki peran dalam 3 segmen kontestan, penyelenggara dan pemilih,

Sebagai Kontestan Politik

Pelaksanaan pemilu 2024 terbagi menjadi 2 yaitu tanggal 14 februari 2024 pemilu DPR RI, DPRD, DPD dan Presiden sedangkan diakhir tahun 2024 ada pemilihan Kepala Daerah serentak, Berdasarkan riset Formappi 2018, sebanyak 21 persen atau 930 Caleg berusia 21-35 tahun, sebanyak 68 persen atau 3.013 Caleg berusia 36-59 tahun. Sedangkan Caleg berusia 60 tahun ke atas jumlahnya sedikit, yakni 11 persen atau 499 caleg, ini menunjukan generasi  Generasi Baby Boomers semakin sedikit nantinya, generasi inilah yang selama ini mewarnai kontestasi politik di tanah air, berdasarkan peraturan KPU nomor 10 tahun 2023 usia minimal caleg adalah 21 tahun atau lebih, ini bisa dimaknai sebagai peluang besar bagi generasi muda untuk terjun kedalam dunia politik, 

Data hasil pemilu 2019 DPR RI Sebanyak 289 orang atau 50,26 persen merupakan petahana. Sementara 286 orang atau 49,74 persen non-tahana dan Dari 575 caleg DPR terpilih 16,52% usia 21-40 tahun 95 orang, 66,78% usia 41-60  463 orang dan 16,70% diatas 60 tahun 96 orang artinya DPR RI saat ini masih didominasi usia 41-60 tahun

Sebagai Penyelanggara Pemilu

Hiruk pikuk pemilu 2019 diwarnai dengan berbagai macam isu salah satunya adalah badan adhoc pemilu ditingkat PPK dan PPS, dengan tugas dan beban kerja yang maraton pelaksanaan pemilu 2019 meninggalkan kisah pilu sebanyak 894 KPPS meninggal dunia dengan berbagai macam faktor, namun disini bisa di lihat jika penyiapan SDM yang sehat secara fisik sangat diperlukan, mengingat saat itu batas maksimal usia KPPS adalah 60 tahun, usia inilah yang sangat rawan dalam pelaksanaan penghitungan suara yang maraton sampai dini hari yang menyebabkan kelelahan belum juga penyakit bawaan yang sudah di derita dan ini menjadi evaluasi begai pelaksanaan pemilu di 2024 nantinya.

Berdasarkan Peraturan KPU nomor 8 tahun 2023 tentang pembentukan dan tata kerja badan adhoc penyelenggara pemilu dan pilkada batas usia maksilam di turunkan menjadi 55 tahun sedangkan batas minimal menjadi KPPS adalah 17 tahun, ini menjadi kesempatan yang sangat besar bagi pemuda untuk ikut serta dalam pelaksanaan pemilihan umum 2024

Sebagi Pemilih

Pemuda Seringkali dalam survey pemilu dikatakan sebagai undecided voters (pemilih belum menentukan pilihan) serta swingvoters (pemilih mengambang mash bisa berumah) namun kedua karakter pemilih atau voters ini lah yang juga menjadi penentu keterpilihan kontestan, pada pemilu 2024 nanti pemilih dengan usia 17 sampai dengan usia 39 tahun hingga 40 tahun, proporsinya sekitar 53 sampai 55 persen atau 107 juta, hampir 107-108 juta dari total jumlah pemilih di Indonesia dan kita tau di rentan usia tersebut sangat melek teknologi.

Melansir dari katadata.co.id tentang survey karakter pemimpin yang diminati oleh pemuda pilihan jujur dan tidak korupsi menempati peringkat satu, disusul dengan karakter merakyat/sederhana ini menandakan jika pemilih saat ini khususnya anak-anak muda sudah sadar betul tentang kondisi bangsa ini dimana yang menghambat laju perkemangan bangsa ini adalah korupsi, dengan korupsi dari berbagai tingkatan sudah mereka ketahui bahkan mungkin mereka menjadi korban praktek-praktek kolusi dan Nepotisme di tingkatan paling bawai baik dalam pemerintahan ataupun swasta,

Jika ini digerakan dengan masif mengambil contoh tiktoker bima lampung, mahasiswa yang kulia di australia yang mengangkat isu daerahnya begitu cepat warganet yang didominasi anak muda bergerak untuk mendukuny, bima saat itu sebagai pemantik dari bom waktu yang siap meledak dan akhirnya memang terjadi sampai-sampai presiden datang dan meninjau lansung, inilah kekuatan media sosial yang akan sangat berperan dalam pemilu 2024, bak pisau bermata dua media sosial bisa menjadi penggerak nyata dimasyarakat namun juga bisa berperan dalam hal disinformasi (kita bahas di edisi selanjutnya).

Pada pemilu 2024 Generasi Baby Boomers bisa jadi akan semakin kehilangan peranya dan akan digantikan oleh Generasi Milenial dan Generasi Z, jika merujuk pada pemilu 2014 dan 2019 yang diwarnai dengan isu-isu masalalu seperti Komunisme, HAM serta isu SARA, penulis yakin tidak akan banyak mewarnai di pemilu 2024 namun harus tetap waspada, kenyakinan ini didasari aktor-aktor yang bersuara sudah tidak banyak serta isu-isu tersebut kurang diminati oleh generasi saat ini yang cenderung ahistoris dan cuek 

Generasi saat ini lebih tertarik untuk membahas perkembangan teknologi, lapangan pekerjaan, inovasi usaha, Dengan karakteristik pemuda yang berani, kreatif dan juga menguasai teknologi khususnya media sosial, rasa-rasanya pemilu 2024 akan menjadi ajang bagi generasi muda untuk bisa mengubah bangsa ini kearah lebih baik,

"Buta yang terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik."

Penyair Jerman yang hidup di abad ke-19  Bertolt Brecht, (1898-1956)

Penulis

Rizka kurniawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun