Mohon tunggu...
Ahmad Ikhwan
Ahmad Ikhwan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jumrah, Perjuangan Ketakwaan Haji

23 Agustus 2018   08:38 Diperbarui: 24 Agustus 2018   10:40 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlengkapan jamaah menghadapi cuaca panas: kupluk, kacamata hitam, masker, semprotan air, tempat air

Alhamdulillah, kami selesai melempar jumrah ula, wustho dan aqobah. Jumrah yaitu melempar tembok batuan sekian kali sebagai replikasi yang dilakukan Nabi Ibrahim AS menghalau syaitan yg berusaha membelokkannya dr perintah Allah.

Gerbang Terowongan Mina waktu dini hari, sudah ramai jamaah utk melempar jumrah
Gerbang Terowongan Mina waktu dini hari, sudah ramai jamaah utk melempar jumrah
Jaman milenial saat ini, wujud Syaitan  bisa berbagai bentuk: kemalasan, kebencian, kekikiran, riya, kesombongan, ketamakan, ketidakpedulian, egois dan sifat-sifat negatif lainnya.

Jamarat Ulo, ketika agak lengang
Jamarat Ulo, ketika agak lengang
Melawan syaitan yang tak tampak dalam diri kita lebih berat . Hanya orang2 mukmin saja yang mampu membedakan dan memblokir nafsu syaitan terlepas dari semangat ruhiyah.

Perlengkapan jamaah menghadapi cuaca panas: kupluk, kacamata hitam, masker, semprotan air, tempat air
Perlengkapan jamaah menghadapi cuaca panas: kupluk, kacamata hitam, masker, semprotan air, tempat air
Segala sifat destruktif itu mesti kita lempar jauh2 untuk mencapai perbaikan hubungan dengan Allah dan manusia.

Jumroh menjadi simbol perjuangan jamaah haji meraih derajat ketaqwaan yg lebih sempurna.

Menuju jamarat Wusto, suasana agak lengang
Menuju jamarat Wusto, suasana agak lengang
*sharing ini tulisan penulis bagian 03 dr pengalaman haji September 2017

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun