Kebakaran hebat telah melanda wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat sejak hari Selasa, 7 Januari 2025. Kebakaran ini telah menjalar wilayah Palisades, Eaton, San Gabriel, Hurst, Lembah San Fernando, Kenneth, Malibu hingga dekat Ventura County. Penyebab kebakaran ini diduga berasal dari semak belukar yang terbakar pada Selasa (7/1/25) pagi di wilayah Pacific Palisades, Los Angeles.
Dalam waktu yang singkat, api menyebar dengan sangat cepat dan meluas ke berbagai wilayah di Los Angeles. Situasi ini diperparah oleh kondisi kekeringan dan angin santa ana yang bertiup mencapai kecepatan hingga 100 mil per jam. Kebakaran bermula di Pacific Palisades dan dengan cepat menyebar membakar lebih dari 23.000 hektar lainnya. Kebakaran besar lainnya, yaitu Eaton Fire terjadi di Altaneda meratakan lebih dari 14.000 hektar.
Sebagaimana diberitakan Tribun News, pada Jum’at (17/1/2025), Kebakaran ini menewaskan 27 orang dan 31 orang lainnya dinyatakan dalam pencarian. Bencana ini menimbulkan kerugian yang besar dari aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan.
Dampak Sosial
Kebakaran di Los Angeles menimbulkan dampak negatif salah satunya masalah sosial, seperti perampasan di area tempat tinggal penduduk. Pemerintah setempat memerintahkan 100 ribu warga Los Angeles untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banyaknya rumah yang ditinggal oleh para penghuninya untuk mengungsi membuat para oknum kriminalitas memanfaatkan keadaaan darurat tersebut. Para pelaku kriminalitas menerapkan strategi khusus untuk melancarkan aksi kejahatannya. Mereka menyamar menjadi pemadam kebakaran agar lolos dari pengamanan dan dapat masuk ke area evakuasi. Sejauh ini, polisi Los Angeles berhasil mengamankan 9 pelaku kriminalitas.
Lebih dari 12.000 bangunan hancur dan memusnahkan lebih dari 40.000 hektar tanah, diantaranya pemukiman warga, perkantoran, sekolah, tempat usaha, dan destinasi wisata. Akibatnya, banyak aktivitas warga yang terganggu dalam skala yang signifikan. Banyak jalan raya harus ditutup demi keamanan memicu kemacetan parah dan menghentikan mobilitas warga. Buruknya kualitas udara juga membuat kegiatan sekolah dan tempat kerja tutup sementara. Hal tersebut menghambat proses belajar dan mengajar serta produktivitas.
Dampak Ekonomi
Diberitakan Tempo, Rabu (15/1/25), bencana ini diperkirakan menyebabkan kerugian mencapai ratusan miliar dollar AS. Menurut Accuweather, perusahaan peramal cuaca Amerika Serikat memperkirakan kerugian ekonomi mencapai $135 miliar hingga $150 miliar (sekitar Rp2.200 triliun–Rp2.447 triliun). Newsom menyebut kebakaran Los Angeles sebagai salah satu bencana alam terburuk sepanjang sejarah Amerika Serikat, menunjukkan dampak kerugian ekonomi dan sosial yang signifikan.
Raymond James memprediksi kerugian yang diasuransikan sebesar US$11 miliar hingga US$17,5 miliar. Namun, nominal kerugian tersebut hanya prediksi sampai saat ini, kemungkinan kerugian yang diakibatkan dapat melebihi nominal yang telah diprediksi. "Diperlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk menentukan besarnya kerusakan yang diasuransikan, tetapi kebakaran hutan Los Angeles kemungkinan termasuk di antara kebakaran hutan yang paling merugikan dalam sejarah negara bagian ini," ujar Moody's Ratings.
Selain merugikan dari segi material, kebakaran hutan yang terjadi di Los Angeles beberapa saat yang lalu juga memiliki dampak signifikan terhadap kondisi ekonomi, khususnya tingkat pengangguran. Banyak bangunan, pabrik, dan toko yang hancur atau bahkan rusak parah. Hal ini mengakibatkan aktivitas produksi dan distribusi barang terhenti, serta berkurangnya lapangan kerja. Menurut laporan Goldman Sachs, jumlah lapangan kerja menurun antara 15.000– 25.000 akibat kebakaran ini. Meskipun jumlah itu relatif kecil diibaratkan dengan jumlah lapangan kerja di AS, namun tetap menciptakan dampak yang besar bagi para korban yang terkena secara langsung.
Dampak Kesehatan
Kebakaran ini menghasilkan asap tebal yang di dalamnya mengandung zat berbahaya, termasuk partikel halus (PM2.5), senyawa organik volatil (VOC), dan logan berat yang dapat masuk ke dalam paru-paru dan aliran darah, serta meningkatkan risiko penyakit pernafasan. Anak-anak sangat rentan terhadap paparan asap hasil kebakaran. Tak sedikit dari mereka mengalami masalah pernafasan dan peningkatan kasus asma. Dr. Sande Okelo, seorang dokter spesialis anak di Los Angeles, mengungkapkan terdapat lonjakan signifikan pada pasien anak dengan gejala seperti, batuk dan sesak nafas akibat terkontaminasi asap tersebut.
Selain dampak pada sistem pernafasan, kebakaran ini juga menjangkit kualitas air minum. Kehancuran infrastruktur mengakibatkan sistem air terkontaminasi oleh abu, asap, dan zat kimia beracun. Pasadena Water and Power memberi peringatan “Do Not Drink” kepada konsumennya sesudah menemukan kerusakan pompa dan tangki penyimpanan air. Air yang terkontaminasi mengakibatkan risiko kesehatan sangat serius, diantaranya potensi terkena kanker akibat paparan zat kimia beracun.