Nama : Nur Aika Najibah
NIM : 2410416220019
Kelas : B
Matkul :Lahan Basah
Dosen Pengampu: Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si.,M.Si.
Program studi S1 Geografi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lambung Mangkurat
Teknik penginderaan jauh kini berkembang pesat seiring berjalannya zaman. Penginderaan jauh sedah sejak lama digunakan untuk mengindraa bumi dari jarak jauh. Teknik penginderaan jauh menggunakan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek yang diamati. Data penginderaan jarak jauh diperoleh dari sensor yang terpasang pada wahana seperti pesawat terbang, satelit, atau drone. Data- data yang dihasilkan dari teknik penginderaan jauh berupa data digital yang dapat digunakan untuk kepentingan kegiatan survey maupun penelitian seperti informasi data kerapatan vegetasi dan perubahannya, luas lahan, dan keadaan dilapangan . Â informasi yang diperoleh melalui penginderaan jauh dinilai lebih baik dibandingkan dengan informasi dari instansi pemerintah yang terkait.
Ada beberapa jenis citra yang dapat digunakan untuk wilayah Indonesia yang membantu berbagai kegiatan masyarakat maupun di pemerintahan.
1. Citra satelit Landsat 8
Pada tanggal 11 Februari 2013 diluncurkan satelit generasi terbaru yaitu Landsat Data Continuity Mission (LDCM) yang dikenal sebagai Landsat 8 Â oleh observasi bumi Amerika, hasil dari kolborasi antara NASA dengan Amerika Serikat. Citra satelit 8 merupakan penyempurna satelit generasi sebelumnya. Seperti dipublikasikan oleh USGS, satelit landsat 8 terbang dengan ketinggian 705 km dari permukaan bumi dan memiliki area scan seluas 170 km x 183 km (mirip dengan landsat versi sebelumnya) (Purwanto, 2015).
Kelebihan
- Teknologi Sensor Canggih
Landsat 8 dilengkapi dengan dua sensor canggih utama, yaitu Operational Land Imager (OLI) yang mampu menangkap data dalam 9 band spectral, termasuk dua band baru untuk mendeketesi awan cirrus dan observasi zona pesisir dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) yang mengumpulkan data dalam dua band termal yang lebih sempit, meningkatkan akurasi dalam pengukuran suhu permukaan.
- Resolusi Spasil Tinggi
Satelit ini memiliki resolusi spasial yang bervariasi seperti 30 meter untuk sebagian besar saluran (band-1-9), 15 meter untuk saluran pankromatik, dan 100 meter untuk saluran inframerah ternal (band 10 dan 11)
- Kapasitas Pengambilan Citra
Mampu mengumpulkan hingga 400 scenes per hari, ini memungkinkan lebih sering dan detail terhada perubahan muka bumi.
- Akses Data Terbuka
Landsat 8 menyediakan akses data secara bebas dan gratis yang memungkinkan pengguna di seluruh dunia mendukung penelitian dan aplikasi di berbagai bidang.
- Kualitas Data yang Ditingkatkan
Data dari Landsat 8 telah mengalami peningkatan dalam hal kalibrasi radiometrik dan geometrik, memberikan hasil yang lebih konsisten sehingga dapat diandalkan dibandingkan dengan pendahulunya
Kekurangan
- Dipengaruhi Oleh Kondisi Cuaca
Awan dan kabut dapat menghalangi pengambilan citra yang jelas, sehingga mempengaruhi kualitas data yang diperoleh
- Umur Operasional Terbatas
Meskipun ada kemungkinan umur operasional diperpanjang, sensor OLI dirancang untuk berorperasi selama 5 tahu dan TIRS selama 3 tahun. Ketidakpastian tentang masa depat perasional satelit ini dapat menjadi kendala bagi pengguna yang bergantung pada data jangka Panjang
- Resolusi Spasial Terbatas
Meskipun memiliki resolusi spasial 30 meter untuk sebagian besar band dan 15 meter untuk band pankromatik, resolusi ini masih dianggap terbatas untuk aplikasi yang memerlukan detail yang lebih tinggi.
- Penanganan Data Besar
Ukuran file citra yang besar bisa menjadi tantangan dalam penyimpanan dan pengolahan data.
Â
Contoh hasil dan interpretasi citra Landsat 8 wilayah PurwakartaÂ
2. Citra Satelit Fiirms NASA
Fiirm NASA adalah system yang dikembangkan oleh NASA untuk menyediakan data kebakaran aktif dan anomalia termal secara real-team yang bertujuan untuk mendukung manajemen sumber daya alam dengan menyediakan informasi kebakaran yang cepat dan akurat. Sistem ini menggunakan pengamatan satelit dari instrumen MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) dan VIIRS (Visible Infrared Imaging Radiometer Suite) untuk mendeteksi kebakaran aktif dan anomali termal di seluruh dunia. Data yang digunakan oleh FIRMS berasal dari satelit Aqua dan Terra (MODIS) serta satelit Suomi NPP dan NOAA-20/21 (VIIRS).
Kelebihan
- Akses Mudah dan Gratis
Data yang disediakan oleh FIRMS dapat diakses secara bebas dan gratis, sehingga memudahkan berbagai pihak, termasuk peneliti, pengelola sumber daya alam, dan masyarakat umum, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
- Interfrasi Data Multi-Sumber
FIRMS mengintegrasikan data dari berbagai satelit untuk memberikan informasi kebakaran yang akurat sehingga memungkinkan pengguna untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kebakaran hutan.
- Kompatibilitas dengan Alat Analisis Lain
Data dapat diunduh dalam berbagai format yang kompatibel dengan perangkat lunak analisis GIS (Geographic Information System).
Contoh Hasil dan Interpretasi Citra Satelit Fiirms NASA Wilayah Purwakarta
Kekurangan
- Akurasi Data yang Terbatas
Meskipun FIRMS memberikan data dalam waktu dekat, ada laporan tentang tingkat kesalahan komisi dan omisi yang signifikan, artinya ada kemungkinan data yang disediakan tidak sepenuhnya akurat.
- Penggunaan API Terbatas
FIRMS menggunakan API yang membatasi jumlah permintaan dalam periode tertentu (misalnya, setiap 10 menit). Ini dapat menjadi kendala bagi pengguna yang ingin mengakses data dalam jumlah besar atau melakukan analisis intensif secara real-time
- Resolusi Spasial Terbatas
Data dari MODIS memiliki resolusi 1 km, sedangkan VIIRS menawarkan resolusi 375 m. Meskipun ini cukup baik untuk analisis skala besar, resolusi ini mungkin tidak memadai untuk aplikasi yang memerlukan detail lebih tinggi.
3. Citra satelit Landsat 9
Pada tanggal 27 September 2021diluncurkan satelit landsat 9 dari Vandenberg Space Force Base dan dikelola oleh NASA bersama Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) Landsat 9 beroperasi pada ketinggian sekitar 705 km di atas permukaan Bumi dan memiliki cakupan area sebesar 185 x 185 km per gambar bertujuan untuk menyediakan data konsisten dan berkualitas tinggi mengenai perubahan permukaan bumi.
KelebihanÂ
- Sensor Canggih
Dilengkapi dengan dua sensur utama yaitu Operational Land Imager-2(OLI-2) yang mampu mengumpulkan data dalam sembian sita spektaldan Thermal Infrared Sensor-2 (TIRS-2) yang mampu Mengukur suhu permukaan dengan dua pita termal, memberikan informasi penting untuk analisis iklim dan lingkungan.
- Peningkatan Pengambilan Kapasitas Pengambilan Citra
Landsat 9 dapat mengumpulkan lebih dari 700 citra per hari, dan ketika digabungkan dengan Landsat 8, totalnya mencapai sekitar 1.400 citra per hari. Ini meningkatkan frekuensi pengamatan, memungkinkan analisis yang lebih cepat terhadap perubahan lingkungan.
- Akses Mudah dan Gratis
Data yang disediakan oleh FIRMS dapat diakses secara bebas dan gratis, sehingga memudahkan berbagai pihak, termasuk peneliti, pengelola sumber daya alam, dan masyarakat umum, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
Kekurangan
- Resolusi Spasial yang Terbatas
Resolusi landsat 9 masih dianggap terbatas untuk aplikasi yang memerlukan detail lebih tinggi, seperti pemantauan di area perkotaan atau pertanian presisi.
- Keterbatasan dalam Penginderaan Termal
Sensor Thermal Infrared Sensor-2 (TIRS-2) memiliki resolusi 100 m, yang mungkin tidak cukup baik untuk aplikasi yang memerlukan detail lebih tinggi dalam pengukuran suhu permukaan. Ini membatasi penggunaan citra untuk analisis yang memerlukan resolusi termal yang lebih baik.
- Keterbatasan Fitur Baru
Banyak fitur baruyang dianggao tetap sama dengan landsat 8 sehingga beberapa pengguna merasa bahwa inovasi tidak cukup signifikan untuk investasi baru.
Contoh Hasil dan Interpretasi Citra Landsat 9 Wilayah Purwakarta
Secara keseluruhan, baik Landsat 8, Landsat 9 maupun FIRMS memiliki kelebihan masing-masing yang dapat dimanfaatkan tergantung pada kebutuhan spesifik analisis dibantu dengan interpretasi citra yang berfungsi untuk dektesi objek, segmentasi citra, pengukuran dan klasifikasi objek, dan pengambilan keputusan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H