Nama : Nur Aika Najibah
NIM : 2410416220019
Kelas : B
Matkul :Lahan Basah
Dosen Pengampu: Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si.,M.Si.
Program studi S1 Geografi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lambung Mangkurat
Kecamatan Banjarmasin memiliki ekosistem lahan basah yang menyimpan potensi besar untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan warga sekitar, mereka mengakui bahwa lahan basah memiliki kontibusi besar terhadap penghidupan warga.
Dari wawancara bersama bp Adi, Menyatakan bahwa sungai ini juga dimanfaatkan sebagai sarana transportasi kapal-kapal.
 Kapal-kapal tersebut mengangkut barang dan orang. Pemanfaatan sungai sebagai sarana transportasi dapat kembangkan dengan penataan kembali sistem sungai dan navigasi. sungai sebagai sarana transportasi memiliki kelebihan seperti biaya modal murah, dan kapasitas angkut yang besar.
Narasumber ke 2 ibu Ani, beliau berkata bahwa fungsi utama dari lahan basah berupa sungai di daerah ini adalah sebagai sumber air untuk kebutuhan hidup warga sehari-hari seperti mandi dan mencuci.
 Tantangan dalam pemanfaatan lahan basah ini berupa air sungai yang semakin tercemar dikarena semakin banyak populasi manusia yang melakukan aktivitas yang menghasilkan limbah ke sungai.
Narasumber ketiga bp  Angga, beliau menyatakan pohon pisang menjadi salah satu opsi tanaman yang dapat tumbuh dengan baik dan subur disekitar rumah beliau yang tanahnya merupakan lahan basah.
Pohon pisang sendiri umumnya hidup di daerah dengan kelembaban yang tinggi, kaya akan air, dan terjangkau sinar matahari. Penanaman pohon pisang ini bernilai ekonomi untuk dikembangkan menjadi perkebunan pisang yang hasil panennya dapat dijual.
Narasumber keempat kakek Ahmad, beliau memanfaatkan halaman rumahnya yang merupakan rawa-rawa menjadi tambak ikan.Â
Diatas tambak ikan terdapat tanaman kiambang dan tanaman lain yang merupakan rumah bagi ikan kecil. Tambak tersebut bisa bernilai ekonomis dan menjadi sumber pangan. Selain itu beliau juga menanam pohon pisang karna menurut beliau pohon pisang adaah tumbuhan yang membutuhkan banyak air sehingga cocok ditanam dihalaman rumah beliau.
Narasumber yang bernama Rizka yang merupakan seorang penjual makanan sekitar sungai. Beliau berpendapat bahwa sungai bisa menjadi tempat rekreasi menikmati pemandangan karena keindahan alam yang asri dan segar.Â
Banyak orang yang datang kepinggiran sungai untuk menikmati keindahan sungai tersebut terlebih pada sore hari. Pantulan sinar matahari terbenam ke sungai matahari memiliki keindaahan yang menarik minat orang-orang. Â Menurut beliau, pemanfaatan lahan basah ini dapat dikembangkan dengan penambahan tempat-tempat duduk untuk tempat bersantai dan para warga sekitar dapat membuka warung-warung jajanan yang dapat menambah penghasilan warga sekitar.
Narasumber keenam bp Udin. Beliau menyatakan sungai ini menjadi sarana transpormasi baik untuk kapal besar ataupun klotok.Â
Bahkan disisi lain sungai ini terdapat pelabuha bersar bernama pelabuhan trisakti tempat pelabuhan kapal-kapal besar yang mampu mengangkut banyak barang dan orang sekaligus. Pelabuhan ini salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia merupakan omset besar bagi pemerintah daerah.
Narasumber ke tujuh, kakek Iwan. Beliau seorang supir klotok senior yang telah memanfaatkan sungai sebagai sarana transportasi sejak dahulu. Beliau biasanya mengantarkan orang atau barang untuk ke wilayah seberang menjadisumber mata pencaharian beliau.Â
Menurut beliau transportasi ini dapat dikembangkan menjadi wisata klotok yang merupakan ciri khas Kalimantan. "Terkadang terdapat beberapa pemancing ikan di pinggiran sungai yang berarti sungai ini menjadi salahsatu sumber pangan, namun untuk disini klotok tidak digunakan untuk ngelayan." Ucap beliau.
Narasumber ke 8, nenek Yuli. Sungai menurut beliau lahan basah memiliki peran besar di kehidupan warga sekitar dikareakan menjadi sumber air untuk keperluan setiap hari.Â
Salah satu kendala dalam pemanfaatan sungai ini menurut beliau adalah banyaknya sampah-sampah plastikyang berujung tertimbum di penggiran sungai yang menyebabkan air sungai kotor dan bau. Salah satu saran solusi dalam mengatasi masalah ini dari beliau adalah pembersihan sampah dengan gotong royong oleh warga sekitar dan penegasan larangan dari pemerintah untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Narasumber kesembilan, bapa Rusdi. Pemanfaatan lahan basah yang ada di daerah ini adalah penanaman tumbuhan seperti pohon pisang, cabai, dan kangkung sebagai sumber pangan konsumsi pribadi.Â
Kendala yang dihadapi berupa banjir dari luapan air sungai saat msim hujan yang mengakibatkan tumbuhan mati membusuk  dan menurut beliau masalah banjir ini dapat diatasi dengan menata daerah aliran sungai dan pemeliharan sungai dari sampah.
Narasumber kesepuluh seorang warga lokal bernama Aina, Menurutnya pemanfaatan lahan basah yang ada di daerah ini adalah sungai sebagai tempat tinggal ikan yang merupakan sumber pangan dan sumber pendapatan para nelayan.
 Namun, kini ikan-ikan di sungai tersebut semakin sedikit dikarenakan pencemaran lingkungan akibat limbah-limbah pabrik dan rumah tangga yang berlebihan.
warga lokal memanfaatkan lahan basah secara tradisional yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan mata pencaharian mereka, seperti dalam perkebunan dan perikanan bahkan sebgai sumber air oleh warga lokal. Namun, ancaman seperti pencemaran lingkungan dan banjir memerlukan dukungan kebijakan yang tepat untuk melindungi lahan basah dan memberdayakan masyarakat lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H