Lahan basah alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami dengan wilayah yang tergenang air, baik permanen maupun musiman. Lahan basah alami mencakup rawa-rawa, gambut, sungai, danau, payau, dan delta.
Lahan basah buatanÂ
Lahan basah buatan adalah ekosistem tiruan buatan manusia yang memiliki fungsi seperti lahan basah alami. Lahan basah buatan terdiri dari berbagai kompenen, seperti waduk, sawah, saluran irigasi, dan kolam (Maha, 2020).
Di Kalimantan selatan khususnya Banjarmasin, memiliki wilayah lahan basah yang luas. keadaan karakteristik wilayah tersebut mempengaruhi gaya hidup dan budaya masyarakat lokalnya. Berbagai macam pemanfaatan lahan basah di kota seribu sungai ini meliputi:
- Tambak ikan
Tambak ikan tersebut merupakan tambak ikan yang dibuat di rawa-rawa samping rumah warga. Ikan yang bisa hidup di perairan rawa-rawa seperti ikan gabus, ikan betook, ikan gourami, ikan siam, dan belut rawa (Rizky Ary Septiyan, 2019). Pemanfaat lahan basah ini selain sebagai sumber makanan juga bernilai ekonomi, ikan yang diternak dijual kepasaran.
- Kebun pisang
Tumbuhan pisang umumnya hidup di daerah dengan kelembaban yang tinggi, kaya akan air, dan terjangkau sinar matahari. Karena alas an tersebut, tumbuhan pisang sering ditemui di sekitaran pinggiran aliran sungai, rawa, dan daerah dengan curah hujan yang tinggi.
- Sumber air bersih
Lahan basah sungai mampu melakukan penyaringan air secara alami melalui proses penyaringan fisik oleh sedimen, vegerasi riparian, filtrasi oleh tanah dan batuan, proses biologis, proses kimiawi, dan penyerapan oleh tumbuhan air. Saat penyaringan fisik oleh sedimen, partikel-partikel seperti lumpur, kerikil, dan pasir akan mengendap di dasar sungai. Selanjutnya vegerasi riparian merupakan proses tersaringnya partikel-partikel di air oleh tumbuhan yang ada disungai. Ketika proses filtrasi oleh tanah dan batuan, air  terserap kedalam tanah dan melewati bebatuan yang kaya akan bahan organic yang mampu menyerap dan mengikat berbagai polutan sehingga air muncul ke hilir lebih bersih. Selanjutnya saat prosesbiologis, mikroorganisme memecahkan bahan organik menjadi komponen anglebih sederhana dan kurang berbahaya. Proses kimiawi terjadi secara alami di sungai membantu mengendapkan poutan air dan mengurangi kontaminasi air. Terakhir penyerapan oleh tumbuhan air, Tumbuhan air seperti eceng gondok, alang-alang, dan rumput air dapat menyerap nutrien berlebih seperti nitrat dan fosfat dari air sungai. Ini membantu mencegah pertumbuhan alga yang berlebihan yang dapat merusak kualitas air. Namun, meskipun sungai dapat melakukan penyaringan air secara alami, apabila sungai tercemar secara berlebihan maka sungai membutuhkan bantuan manusia untuk menghasilkan air bersih.
- Pelabuhan klotok