Mohon tunggu...
Melani Ika Savitri
Melani Ika Savitri Mohon Tunggu... -

Seorang penyuka sastra namun bukan seorang pemuja sastrawan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi Kartini] Perempuan Ini Bukan Kartini

22 April 2014   04:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerut keriput mata berkedut muka menirus

Duduk selonjor bersandar bangku berteman sendu

Bibir memerah gigi berselang celoteh tergerus

Angan mengembara ke awang-awang di lintas lalu

Berat beban pundak memanggul hati memikul

Separuh jiwa tinggalkan diri menemu mati di sepertiga diari

Mata-mata bening bersorot lugu berlaku gagu

Tiada guna bertopang dagu berkemelut rindu berseteru ragu

Hidup masihlah berlaku asap dapur mustilah mengepul

Tabahkan nurani kuadratkan nyali

Tengoklah kini generasi : berkerumun menimbun harta karun

Perempuan berjibaku meluruh peluh memerah keluh

“Kanak-kanak, hendaklah bersepaham dengan apa kata Emak ini.”

Emak ini perempuan masa kini berpunya profesi bercitra diri menjulang tinggi

Tak hendaklah Emak berpangku tangan menumpuk jenuh


Emak bercita : menyalin rupa emansipasi era ini

Betulkah Kartini berprofesi penuh gengsi berharga mati?

Ah, maka perempuan renta ini tlah mati berkali-kali

Ia cuma perempuan desa berstatus janda

Berperih lara berkayuh asa menjumput bahagia,

atas titah Sang Pencipta di alam raya

Bangga membuncah lega menggejala di titian hati

Meski kini kanak-kanak tlah lupa diri

Mengucilkan ia dalam senyap sendiri menanti sang mati

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community dengan judul : Inilah Perhelatan & Hasil Karya Peserta Puisi Kartini. link: http://www.kompasiana.com/androgini

Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community. link: https://www.facebook.com/groups/175201439229892/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun