[caption caption="Dokumen pribadi"][/caption]
Rupamu memang menawan
Saat pertama kali aku mendengarmu
Ketika aku mengikutimu
Sepak terjang dan cita-citamu
Menuai asa sebagai saintis sejati
Aku langsung jatuh hati
Â
Ada olok dan cerca di sana
Tatapan sinis tak suka
Kala kau melenggang dengan santainya
Mencoba menunjukkan nyali
Bahwa kau seorang ahli
Mungkin karena kau terlalu fokus
Hingga masyhuk dengan dirimu sajaÂ
Â
Ketika aku menggodamu
Kau balas dengan senyummu
Ada apa denganmu
Hingga aku tak  mengerti apa yang tengah kau alami
Nampaknya kau baik-baik saja
Tapi aku tak menyerah
Selama aku disampingmu
Kucoba menguak tabirmu
Biar kau lebih terbuka
Membuka hati untuk alam
Di sekitarmu
Â
Lepas dari itu...
Aku ingat Eistein...
Kamu seperti dia
Membenamkan diri dalam duniamu
Kamu seperti Edisson
Tersisih dari keramaian
Kau seperti mereka
Yang yang telah mengharumkan dunia
Dengan inquirynya
Â
Harapku...
Sikapmu tak seperti mereka
Imanmu tak serapuh mereka
Pikirmu secerdas Ali
Yang peduli dengan agamanya
Hatimu selembut Umar
Yang selalu tersentuh dengan kalamNya
Pribadimu seperti Abu Bakar
Yang selalu terdepan dalam berjuang
Imanmu seteguh Bilal
Yang kuat mempertahankan IlahNya
Â
Hari ini...
Kau terpilih lagi
Menjadi saintis terbaik
Di kota kecil ini
Semoga perjuanganmu
Memberi bekal hidupmu kelak
Hingga impianmu berwujud
Dan saatnya nanti
Kau tumbuh menjadi pribadi
Yang bisa meluluhkan hati
Semua yang mencercamu hari ini
Doaku...bersamamu
Â
Ahik,
Cianjur, 20032017
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H