Padahal, sekian generasi hadir dan menunjukkan eksistensinya untuk meningkatkan derajat kebudayaan negeri ini dengan berbagai lini ilmu. Ini tidak terlepas dari peran masa kecil mereka yang penuh suka cita bermain tanpa beban. Meski belum ada penelitian khusus yang membuktikan adanya keterkaitan antara kesuksesan hidup seseorang dengan permainan masa lalunya. Namun setidaknya permainan itu memberikan pengalaman yang tak pernah terlupakan sepanjang hidupnya. Berbeda dengan game online yang dimainkan sekarang, yang ketika sudah bosan lantas dihapus dari sistem data begitu saja kemudian dilupakan karena game yang lain masih antri menunggu untuk dijamah.
Sejatinya kita harus melestarikan permainan tradisional ini. Bagaimanapun ini adalah bagian dari budaya Indonesia yang mengiringi perjalanan hidup masyarakatnya. Tidak hanya sekedar memusiumkan perangkat permainannya, atau melokakaryakan wacananya, menjadi ajang loba agustusan, atau hanya sekedar pengisi acara gathering family, Â tapi kembali mensosialisasikannya dalam sesi kehidupan anak-anak kita. Mungkin bisa dimulai dari mengenalkan mereka dengan permainan masa kecil kita.Â
Mengajak mereka bermain kasti, bekelan, encrak, jonteng, dan lain sebagainya. Di sekolah, guru dapat menginternalisasikan mata pelajaran yang diampunya dengan permainan tradisional. Â Sehingga kepunahan permainan masa kecil kita dapat kita hindari, sebagai salah satu usaha dalam melestarikan budaya bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H