Mohon tunggu...
Aifaaifa1993 Zhammeyla
Aifaaifa1993 Zhammeyla Mohon Tunggu... -

i'm proud and grate that i'm muslim

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku, Kamu dan Kehidupan

14 November 2012   15:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:22 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ini sebuah kisah nyata yang terjadi kepada Amanda Sharon. Gadis berusia tujuh belas tahun yang menderita penyakit kanker otak. Ia biasa di panggil amanda. Gadis manja namun tidak membuat nya lemah, gadis lembut akan tetapi ia sangat kuat dan tegar menjalani kehidupan nya. memiliki tiga orang sahabat yang baik dan selalu ada di samping nya adalah kebahagiaan nya yang tak ternilai. Kesibukan orang tua nya adalah mengurus bisnis keluarga di luar negeri sehingga membuat nya harus hidup berdua dengan kakak tercinta nya faridh dan di temani pembantu-pembantu nya. kemana pun pergi mereka sering terlihat berdua sehingga tak jarang orang berfikir jika mereka berfikir kalau amanda dan faridh adalah pasangan kekasih. Namun mereka tidak mengambil pusing dengan oceh-ocehan orang lain...
Suatu hari pada saat Amanda sedang belajar ia merasa bahwa penyakit nya kambuh kembali, ia berusaha sekuat mungkin untuk melawan semua rasa sakit nya. namun ia tak kuasa dan seketika itu juga ia pingsan dan tak sadarkan diri. Teman-teman amanda yang menyaksikan hal tersebut langsung memberi tahu faridh. Tanpa berfkir panjang faridh langsung meninggalkan jam kuliah nya dan mendatangi adik kesayangan nya yang sedang tertidur pulas dan tak sadarkan diri di ruang ICU. Ini beberapa kali nya amanda seperti ini bahkan ini bisa terjadi beberapa kali dalam sebulan. Namun kali ini keadaan amanda sangat mengkhawatirkan sehingga faridh langsung mengabarkan kedua orang tua nya yang sedang berada di Australia. Mendengar hal itu mama dan papa nya langsung mengambil keputusan untuk pulang ke Indonesa dan mempercayakan pekerjaan mereka kepada asisten nya. bersyukur nya faridh karena setelah tiga jam lama nya amanda tak sadarkan diri di ruang ICU kini sudah sadar/siuman dan terkejut ketika mengetahui bahwa dirinya lagi-lagi berada di ruang ICU dengan beberapa alat medis yang membuat nya merasa takut.
“ Amanda, kakak senang sekali akhir nya kamu sudah siuman. Kamu tadi pingsan.”
“ Kak, manda mau pulang saja. Manda tidak mau di rumah sakit.”
“ Tapi manda, kamu itu baru saja siuman.”
Dokter pun memanggil faridh dan menjelaskan keadaan amanda, bahwa secepat nya amanda harus menjalani operasi untuk mengangkat sel kanker yang ada di otak nya.
“ Apa !!! memang nya sudah separah itu?” tanya faridh dengan penuh kecemasan
“ Faridh, sel kanker yang ada di otak amanda sudah mencapai stadium 3. Tidak ada cara lain selain operasi, untuk meringan kan rasa sakit nya. Cuma ini satu-satu nya jalan. Dan kita harus melakukan semua tindakan ini dengan cepat sebelum semua nya terlambat.”
Tak kuasa air mata faridh pun langsung jatuh membasahi pipinya ketika mendengar penjelasan dari dokter perihal kondisi adik semata wayang nya, ia sangat menyayangi adik nya sampai-sampai ia sangat takut bahwa apa yang di katakan dokter benar terjadi bahwa amanda tidak bisa tertolong lagi apabila ia tdak melakukan operasi pengangkatan sel kanker tersebut. Selama ini amanda tidak pernah menunjukkan rasa sakit nya di depan orang lain, semua itu ia lakukan karena ia tidak ingin di kasihani oleh orang lain. Faridh pun tidak langsung mengatakan kepada amanda bahwa adik nya itu harus melakukan operasi, ia takut jika nanti nya amanda semakin sedih dan membuat amanda patah semangat. Mungkin untuk saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan kepada amanda. Namun dengan begitu faridh tidak hanya diam saja dan menerima bulat-bulat perkataan dokter. Ia yakin bahwa ada cara lain yang bisa menyembuhkan adik nya tanpa harus menjalani operasi pembedahan sel kanker yang menyarang di otak amanda. Begitu banyak hal yang faridh pertimbangkan jika nanti adik nya menjalani operasi tersebut. Dan itu adalah mimpi buruk bagi nya, keluarga dan yang utama untuk kehidupan amanda.
Seminggu berada di rumah sakit membuat amanda jenuh dan ingin istirahat di rumah saja. Dokter pun mengizinkan nya kembali pulang ke rumah dengan catatan rutin check-up ke rumah sakit untuk mengetahui perkembangan kesehatan nya. dan kini amanda pun sudah bisa istirahat di rumah. Pada saat amanda dan keluarga sedang makan siang di rumah, handphone mama nya pun berdering. amanda pun mengangkat nya ternyata dari asistant mama nya. manda pun memberi handphone tersebut kepada mama nya. ternyata pembicaraan itu mengenai assistant mama nya yang tidak bisa lagi bekerja di perusahaan mereka karena ada urusan lain dan harus pindah ke Paris. Mama nya pun butuh berfikir untuk hal yang satu ini.
“ Ma, tidak ada pilihan lain selain mama harus mengelola perusahaan itu berdua dengan papa.” Bicara amanda
“ Tapi manda, mama tidak mungkin meninggalkan kamu dengan keadaan kamu yang sekarang nak.”
“ Ma, manda bisa jaga diri baik-baik kok. Ada kak faridh yang jaga manda.”
“ Ia ma, mama dan papa tenang aja faridh akan menjaga manda dengan baik.” Sambung faridh
Mama nya tetap saja tidak langsung mengambil keputusan untuk pergi ke Australia dengan meninggalkan amanda yang sedang sakit. Amanda pun mulai berfikir dan mencari ide. Ia tidak ingin kalau dirinya menjadi beban untuk orang lain terutama untuk orang-orang terdekat nya. ia pun mendatangi Dokter Hendrik di rumah sakit. Amanda ingin dokter hendrik membantu nya dengan mengubah hasil scanning stadium tiga menjadi stadium satu.
“ Astaga amanda, apa yang kamu fikirkan. Bagaimana mungkin kamu bisa berfikir sepert ini.?
“ Dokter, Cuma ini satu-satu nya jalan supaya mama bisa pergi ke Australia. amanda Cuma tidak ingin menjadi beban untuk keluarga amanda.”
“ Amanda saya tidak yakin. Kamu tahu ini tanggung jawab yang sangat besar. Tapi baik lah saya akan membantu kamu. tapi kamu harus janji untuk check-up seminggu sekali.”
“ Dokter tenang saja. Amanda pasti akan check-up sesuai waktu yang dokter katakan. Terima kasih dokter. Kalau bisa besok hasil itu sudah ada di rumah sekalian dokter juga datang untuk meyakinkan mama dan papa.”
“ Ia amanda.”
Setiba nya ia di rumah ia pun mengatakan rencana nya yang super gila ini kepada kakak nya faridh. Faridh pun sangat terkejut mendengar penjelesan dari adik nya amanda. Namun amanda tidak ada pilihan lain selain mengubah hasil scanning nya menjadi stadium satu. Karena stadium tiga itu lah makanya mama sangat berat sekali meninggalkan amanda. Mungkin dengan berubah nya hasil scanning bisa membuat mama dan papa nya kembali berangkat ke Australia melanjutkan bisnis mereka tanpa ada bayang-bayang kekhawatiran mereka terhadap kedua anak nya terutama amanda. Amanda pun meminta agar kakak nya berpura-pura akting ketika dokter datang membawa hasil scanning terakhir nya.
Keesokan sorenya dokter pun datang ke rumah amanda membawa hasil scanning yang amanda minta. Dari kejauhan amanda sudah memberi isyarat kepada kakak nya. faridh pun menyuruh Dokter hendrik masuk kemudian ia memanggil mama dan papa nya. kedua orang tua nya pun bingung dengan kedatangan Dokter hendrik yang tiba-tiba tanpa memberi tahu dahulu. Namun mereka berharap jika kedatangan Dokter hendrik membawa kabar bahagia. Dokter hendrik pun mengeluarkan secarik kertas serta hasil scanning palsu yang amanda pinta. Mama dan papa pun bingung, namun dokter hendrik hanya mengatakan untuk membuka kertas tersebut. Ketika di buka......
“ Dokter apa maksud semua ini?”
“ Ibu, Bapak ini hasil scanning amanda. Dua hari yang lalu saya mengecek ulang hasil scanning amanda. Ternyata hasil scan itu menunjukkan bahwa stadium amanda telah turun menjadi stadium satu. Saya juga bingung bagaimana ini bisa terjadi. Namun setelah beberapa kali saya cek memang benar jika sel kanker amanda telah turun menjadi stadium satu.”
“ Dokter bagaimana mungkin ini bisa terjadi?”
“ Semua ini adalah rencana allah yang kita tidak ketahui.”
Mama pun memanggil amanda dan faridh untuk memberitahu kabar gembira ini. Amanda dan faridh pun turun ke bawah dengan raut wajah kebingungan. Ketika amanda dan faridh di tunjukkan dengan surat palsu itu mereka seolah-olah terkejut dan tidak mempercayai semua ini.
“ Dok, apa dokter yakin dengan hasil scanning ini.?
“ Ia faridh memang ini ada nya, awal nya saya tidak yakin namun memang ini ada nya.”
Mama dan papa pun langsung merangkul amanda dengan tetesan air mata nya. namun seketika amanda langsung menanyakan perihal keberangkatan mama dan papa nya ke Australia.
“ Ma bagaimana dengan keberangkatan mama, jadi kan?”
“ Amanda mengapa kamu langsung menanyakan hal itu. kamu tahu mendengar kabar ini saja jauh lebih berarti dari pada pekerjaan mama dan papa sayang.”
“ Tapi ma, bukan nya mama keberatan berangkat ke Australia karena memikirkan keadaan manda. Dan sekarang kan semua nya sudah baik-baik saja, jadi mau tidak mau mama harus berangkat.”
“ Seperti nya manda pengen mama pergi jauh-jauh..”
“ Mama kenapa bicara seperti itu, mama perusahaan itu sangat membutuhkan mama dan papa. Asistant papa kan akan pndah ke paris.”
“ Amanda, amanda..... ya sudah nanti papa dan mama fikirkan lagi.”
Dua hari lagi orang tua mereka pun berangkat ke australia untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Selepas mengantar kedua orang tua mereka ke airport faridh pun mengajak adik nya amanda ke sebuah danau yang biasa ia kunjungi ketika ia merasa jenuh dan banyak masalah.
Hari terus berganti setelah beberapa bulan kedua orang tua mereka berada di luar negeri keadaan pun sudah mulai berubah. Apalagi ketika amanda harus menjalani operasi pengangkatan sel kanker nya di Singapura tanpa sepengetahuan kedua orang tua nya. faridh sengaja merahasia kan semua ini dari orang tua nya karena ia tidak ingin kedua orang tua nya kecewa terlebih dengan amanda dan Dokter. Faridh tahu bagaimana pun juga kedua orang tua nya pasti tahu lewat kondisi amanda yang berubah. Namun untuk saat ini mereka tidak ingin memberi tahu nya. faridh pun meminta bantuan lewat tante nya, adik dari papa untuk mendampingi mereka selama menjalani perobatan di Singapura. Dan di temani juga dengan ketiga sahabat nya rere, fany dan lisa.
Faridh sangat berharap sekali adanya perubahan yang baik dari adik nya Amanda. Namun yang membuat faridh sedih adalah ketika sebulan lama nya amanda berada di ruang ICU pasca menjalani operasi amanda tidak mengenali sama sekali kakak nya faridh. Faridh pun berusaha tegar menghadapi semua ini, melihat amanda terbaring lemah membuat faridh tidak sanggup jika harus melihat adik nya berjuang melawan maut. Namun ia yakin akan kuasa allah dan berharap jika semua nya akan baik-baik saja. Faridh terus membantu adik nya untuk mengingat kehidupannya. Mulai dari kebiasaan amanda, sahabat nya serta satu guru idaman yang membuat nya selalu semangat ketika berada di sekolah...
Dia adalah Aditya guru kebahasaan di sekolah amanda. Amanda mulai mengagumi pak adiyta ketika pertama kali pak aditya mengajar di kelas nya bahkan ketiga sahabat nya juga mengimpikan pak aditya. Guru yang menurut nya perfect banget. Semua orang pasti beruntung ketika memiliki nya. namun tidak untuk amanda dan ketiga sahabat nya. bahkan adanya persaingan sehat di antara mereka berempat untuk mendapat kan guru tersebut. Guru yang satu ini cool banget, masih muda dan pasti nya masih lajang.
Perlahan-lahan amanda sudah mula mengenal dirinya, seperti nama nya nomor handphone, nama kakak nya, kedua orang tua nya, bahkan ia merasa memiliki ketiga orang sahabat namun ia tidak tahu nama sahabat nya. yang membuat faridh bingung untuk menjawab nya adalah ketika amanda menanyakan keberadaan orang tua nya. beberapa bulan di Singapura akhir nya amanda pun sudah bisa pulang ke tanah air.
Singkat cerita keadaan amanda pun sudah stabil walau pun terkadang ia bingung dan sulit untuk mengingat kembali kehidupan nya sebelum ia pasca operasi. Baginya hidup itu harus di perjuangkan ketika kesempatan masih ada. Dengan keadaan nya seperti itu tidak membuat nya merasa putus asa. Entah mengapa perasaan cinta hadir kembali di hati nya ketika pak aditya sering memberikan perhatian kepada amanda. Namun tidak membuat ketiga sahabat nya merasa cemburu dan iri hati, bagi mereka melihat amanda senyum itu lebih baik dari pada mereka harus melakukan persaingan sehat itu lagi. Lagi pun usia pak aditya tidak terlalu jauh berbeda dari amanda, hanya berjarak 4 tahun.
Dan ternyata diam-diam pak aditya memiliki perasaan kepada amanda. Amanda pun mengetahui nya lewat sahabat amanda yang saat itu melihat ada foto amanda di dalam dompet pak aditya. Namun amanda tidak mempercayai nya sebelum ia melihat langsung dan ia akan percaya ketka pak aditya sendiri yang mengungkap kan nya. kini perlahan panggilan bapak berubah menjadi kakak. Tidak ada lagi panggilan pak aditya dan yang ada kak aditya. Semua itu butuh proses begitu juga dengan signal-signal cinta yang aditya berikan kepada amanda lewat perhatian nya selama ini.
“ Oh ya dengar-dengar kakak ikut bea siswa study ke Eropa ya..”
“ Ia amanda, do’akan saja lulus. Kakak sudah lama mengimpikan S2 di sana. Itu masa depan yang harus kakak raih.”
“ Oh begitu... kasihan donk pacar kakak di tinggal.”
“ Kata siapa kakak punya pacar, kakak masih sendiri. Lagian siapa sih yang mau sama kakak.”
“ Bukan nya di luar sana banyak yang minat sama kakak.?
“ Amanda, amanda...... itu kan kata kamu. kamu sendiri?”
“ Amanda tidak punya kak, kakak kan tau amanda itu kemana-mana selalu sama kak faridh. Gimana mau punya pacar kalau kak faridh selalu ada di sebelah amanda. Orang-orang juga banyak yang berfikir kalau amanda dan kak faridh itu pacaran. Padahal kita itu kan adik kakak.”
Mendengar penjelasan amanda membuat aditya sedikit lega, setidak nya ada kesempatan untuk dia mencintai amanda, walau pun itu belum pasti. Tiga hari kemudian amanda mendapat kabar dari aditya bahwa ia lulus testing untuk study S2 di eropa. Dan orang pertama yang ia kabari adalah amanda. Perasaan amanda pun bercampur aduk, sedih, senang semua nya bercampur aduk menjadi satu. Faridh yang melihat perubahan adik nya secara tiba-tiba merasa heran. Ia pun mendekati amanda karena satu harian melamun tanpa sebab. Ternyata lamunan itu berasal dari keadaan perasaan nya yang labil. Malam nya aditya pun mengajak amanda untuk bertemu di taman, namun amanda tidak memberi respon sedikit pun. Hanya air mata yang mampu menjawab semua nya. faridh pun memberi pertimbangan kepada adik nya amanda.
Jam 8 malam amanda pun pergi ke taman sesuai yang di janjikan aditya kepada nya. saat itu amanda menunggu aditya yang terlambat 5 menit. Tiba-tiba dari belakang aditya menyapa nya. aditya pun duduk di sebelah nya.
“ Amanda, bagiman kabar kamu hari ini?”
“ Baik.” Jawab amanda singkat
“ Kamu tahu nggak kenapa kakak meyuruh kamu datang ke taman ini?”
“ Tidak, bagaimana mungkin manda bisa tau kalau kakak tidak memberitahu nya.”
“ Amanda ada hal penting yang ingin kakak katakan sama kamu.”
“ Apa itu?”
“ Amanda, kakak nggak tau harus dari mana kakak mulai bicara sama kamu. tapi ada satu hal yang kamu harus tau.
“ Apa itu kak?”
“ Sebenar nya kakak sudah lama memiliki perasaan sama kamu, dan kakak ingin kamu menjadi pacar kakak.”
Amanda pun terkejut dan seketika langsung memandang mata aditya dengan sorotan yang sangat tajam. Seketika hujan turun begitu lebat...
“ Maaf kak, amanda nggak bisa.”
“ Kenapa amanda?”
“ Karena amanda tidak pernah memeiliki perasaan kepada kakak.”
“ Kamu bohong amanda, kakak sudah tau tentang perasaan kamu dari sahabat dan kakak kamu faridh. Kamu berkata bohong amanda jika kamu tidak memiliki perasaan yang sama seperti kakak mencintai kamu.”
“ Ia kak, amanda memang pernah mencintai kakak, tapi itu dulu. Perasaan itu seketika hilang ketika kakak mengatakan akan pergi ke eropa.”
“ Secepat itu manda.”
“ Ia kak, manda tau hati manda akan terasa jauh lebih sakit ketika manda harus menyayangi orang yang tidak jelas keberadaan nya.”
“ Tapi mand....”
“ Udah la kak, andai saja kakak tau malam ini adalah malam yang tidak pernah manda harapkan. Karena kakak udah ngasih tau secara jelas bahwa cinta manda memang harus pupus dari hati ini.”
Seketika amanda pergi meninggalkan aditya. Namun aditya tidak membiarkan nya begitu saja. Aditya langsung mengejar amanda dan menggenggam tangan amanda dari samping. Namun amanda hanya bisa menangis. Aditya memberi kalung berbentuk hati kepada amanda.
“ Amanda, ini ada dua kalung berbentuk hati. yang satu untuk kamu dan yang satu nya untuk kakak. Jika kamu benar-benar tidak memberi kesempatan kepada kakak untuk mencintai kamu, kamu boleh membuang kalung ini sejauh-jauh nya di hadapan kakak. Namun jika kamu memberikan kakak kesempatan untuk mencintai kamu, kamu boleh memakai nya di depan kakak saat kakak ingin berangkat nanti”
Seketika amanda pingsan setelah aditya memberikan kalung di tangan nya. aditya pun mulai panik dan langsung membawa amanda ke rumah nya.
Tiga hari berlalu aditya pun berangkat ke eropa, awal nya amanda tidak ingin menghantarkan aditya ke airport namun ia teringat kembali dengan kalung yang di berikan aditya kepada nya. kalung itu ia pasangkan ketika aditya hendak melangkahkan kaki nya ke tangga pesawat. Aditya pun benar-benar merasakan bahwa saat itu ia berangkat dengan menggenggam cinta adinda yang akan ia bawa pulang setelah ia usai menamatkan S2 nya di eropa.
Namun saat itu musibah terjadi kepada amanda ia mengalami hilang ingatan pasca ia terjatuh dan membuat kepala nya terbentur benda keras. Cukup lama ia mengalami amnesia. Saat itu aditya pulang ke indonesia karena sudah menyelesaikan study S2 nya dan saat itu aditya juga mendapat kabar dari faridh bahwa amanda mengalami amnesia. Saat itu adityabaru saja dari toko karena membeli boneka panda kesayangan amanda. Namun na’as terjadi kepada aditya, ia terlindas mobil dan membuat kepala nya terbentur. Orang-orang di sekitar langsung membantu nya membawa aditya ke rumah sakit. Namun nyawa nya tidak tertolong lagi. Aditya meninggal saat perjalanan ke rumah sakit. Namun boneka panda yang ingin diberinya tetap ada di samping nya. pihak rumah sakit memberi tahu faridh melalui handphone aditya. Karena sebelum kecelakaan itu aditya menghubungi faridh.
Faridh yang saat itu sedang bersama amanda terkejut mendengar kabar kematian aditya. Mereka tidak percaa dengan semua ini, bahkan sahabat-sahabat amanda pun ikut ke rumah sakit untuk melihat dengan jelas. Namun tidak ada respon dari amanda ketika melihat mayat aditya terbujur kaku. Amanda hanya heran ketika melihat boneka panda yanga ada di sebelah nya bertuliskan “for my beloving Amanda”.....
Amanda hanya sedikit meneteskan air mata, namun ia tidak mengingat bahwa orang yang saat itu terbujur kaku adalah pacar nya sendiri. Semua nya seakan tidak percaya, bahwa kematian aditya di saat aditya hendak melihat amanda, dan saat itu hubungan mereka genap 3 tahun. Amanda baru menyadari kehilangan itu ketika amanda membaca surat yang ada di bineka panda, dan itu terjadi setelah sebulan aditya di makam kan. Isi surat itu meyakinkan amanda bahwa aditya sangat mencintai amanda dengan kesungguhan hati nya. ia merasakan stres yang sangat luar biasa. Hari semakin hari wajah amanda pun semakin pucat karena ia belum bisa menerima kenyataan bahwa aditya pergi meninggalkan nya di saat ia amnesia.
Saat itu amanda pun mulai depresi dan penyakit nya kambuh. Ia pun tidak bisa tertolong lagi, ia meninggal di pusara aditya dengan rantai yang ada di tangan nya.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun