Sesi terakhir disampaikan oleh Murni Amalia Ridha dengan topik "Fashioning Sustainability from Indonesian Roots: Preserving Culture, Empowering Artisans." Pada sesi ini, Kak Murni menjelaskan mengenai tentang pentingnya memahami konsep dari sustainable fashion, ragam inovasi dalam bidang fashion, dan meningkatkan peluang mata pencaharian bagi pengrajin melalui pelatihan serta pengembangan kewirausahaan.
Ketiga narasumber terkemuka dari VIC 2023 menyemarakkan mindset "being mindful" dalam mempromosikan sustainable fashion. Hal tersebut mengandung arti pentingnya berpikir secara bijaksana dan mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, dan etika terkait pakaian yang hendak dibeli dalam jangka panjang. Dengan begitu, masyarakat Indonesia dapat bergerak dalam satu irama untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan memajukan kesejahteraan masyarakat dengan praktik-praktik sustainable fashion. Tidak hanya itu, melestarikan warisan budaya Indonesia pun penting untuk dilakukan dengan merasa bangga dalam menggunakan produk dalam negeri serta mempromosikan budaya Indonesia dalam kegiatan sehari-hari.Â
Setelah sesi pemaparan materi yang melibatkan 250 peserta dari berbagai universitas dan sekolah di seluruh Indonesia, acara dilanjutkan dengan sesi Reward and Recognition. Pada sesi pertama, Wardah memberikan special hampers kepada tiga pemenang challenge twibbon VIC 2023 yang telah diadakan selama lima hari melalui akun Instagram AIESEC in Surabaya (@aiesecsurabaya). Terakhir, Nona Rara Batik juga menghadiahkan voucher belanja kepada tiga peserta teraktif selama acara dan satu peserta yang mengemukakan pendapatnya terhadap materi pada acara VIC 2023. (Aga Data & Putri Pralina)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H