Mohon tunggu...
Aielma Khoirun N
Aielma Khoirun N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hallo semua, udah mampir berapa kali kesini? mau tau tentang saya? yuk baca Aielma Khoirun Nisa' merupakan mana panjag saya, saya sering dipanggil; Aielma, Elma, ilma. hoby saya ya meluksi, kalo gak ngelukis ya jalan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Krisis Diam-Diam: Kesehatan Mental Karyawan Terancam

10 Oktober 2024   16:23 Diperbarui: 10 Oktober 2024   16:36 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggung Jawab Perusahaan

Menghadapi krisis kesehatan mental ini bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan kewajiban perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung. Ketika ditanya tentang langkah pencegahan yang bisa diambil perusahaan, seorang karyawan menyarankan, "Perusahaan harus menyediakan akses yang lebih mudah ke layanan kesehatan mental dan program kesejahteraan." Dengan perhatian yang tepat terhadap kesehatan mental karyawan, perusahaan tidak hanya melindungi karyawannya, tetapi juga menjaga produktivitas dan keberlangsungan bisnis.


Solusi dan Pendekatan yang Dapat Diterapkan

Mengatasi krisis kesehatan mental karyawan memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil oleh perusahaan:

  • Menciptakan Lingkungan yang Mendukung: Perusahaan perlu mengurangi stigma seputar kesehatan mental dengan menciptakan budaya yang terbuka. Program pelatihan untuk manajer dan karyawan agar lebih memahami masalah kesehatan mental sangat penting.
  • Akses ke Layanan Kesehatan Mental: Menyediakan akses yang lebih mudah ke layanan konseling dan terapi, baik secara langsung maupun melalui platform digital, adalah langkah yang krusial. Hal ini memungkinkan karyawan untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan ketika menghadapi masalah.
  • Kebijakan Fleksibel: Penerapan kebijakan keseimbangan kerja-hidup yang lebih fleksibel, seperti jam kerja yang dapat disesuaikan dan opsi kerja jarak jauh, dapat membantu karyawan mengelola stres dan menjaga kesehatan mental mereka.
  • Program Kesejahteraan: Menyediakan program kesejahteraan, seperti yoga, meditasi, atau sesi mindfulness, dapat meningkatkan kesejahteraan mental karyawan secara keseluruhan.

Survei Kesehatan Mental: Melakukan survei secara berkala untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kekhawatiran karyawan terkait kesehatan mental mereka dapat membantu perusahaan menyesuaikan program dan dukungan yang ditawarkan.

Sumber:

Firdausyan, N. M., Taqiyuddin, A., Shalahuddin, A., & Quarina, Q. (2023). Kajian Vol. 1: Menilik Isu dan Urgensi Kesehatan Mental Pekerja Indonesia.

Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja -- Center for Public Mental Health (ugm.ac.id)

Australian Bureau of Statistics. (2024). Mental Health Statistics. Diambil dari https://www.abs.gov.au

Rogers, K. R., et al. (2020). "Stress and Mental Health in Health Care Workers: A Review." International Journal of Environmental Research and Public Health.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun