Yogyakarta, Kota yang di kenal sebagai Kota Pelajar ini banyak menyimpan keunikan dan keistimewaannya.Tak hanya dikenal dengan julukan Kota Pelajar, Yogyakarta pun juga dikenal sebagai Kota Romanti. Jogja adalah penggoda yang pandai memikat hati, membuat siapa pun bisa jatuh cinta saat berkunjung dan membuat siapa pun yang berkunjung pasti ingin datang lagi ke Jogja. Siapa pun tidak bisa menolak jatuh hati dengan Jogjakarta karena mulai dari keramahan masyarakatnya, kesederhanaan masyarakatnya yang selalu apa adanya, seni dan budaya Yogyakarta yang sangat beragam dan menarik, kuliner daerahnya yang memajakan lidah bagi penikmatnya , hingga ritme hidup yang khas menjadi alasan mengapa banyak orang betah dan tak ingin pergi dari Yogyakarta.
Berbicara tentang Yogyakarta tentunya tak lepas dari tempat wisata dan peninggalan sejarahnya.Salah satu peninggalan bersejarah sekaligus tempat wisata adalah Candi.Di Yogyakarta terdapat banyak candi yang menyimpan banyak cerita dan sejarahnya masing-masing.Tempat wisata candi di Yogyakarta banyak diburu karena setiap candi  memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri terutama untuk candi-candi , selain Candi Prambanan atau Candi Borobudur yang biasanya diburu wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Padahal, di Yogyakarta sendiri masih banyak candi unik lainya yang mempunyai cerita sejarah yang menarik.Maka dari itu saya akan membahas tentang salah satu candi yang unik, yaitu Candi Sambisari yang memiliki letak lebih rendah 6,5 meter di bawah permukaan tanah disekitarnya, hingga menjadi daya tarik tersendiri dan membuat candi ini unik dan beda dari candi yang lainnya.
Berjarak 15 km dari pusat Kota Jogja yang jauh dari gemerlap dan keramaian tak mengurang minat wisatawan untuk mengunjungi Candi Sambisari.Candi Sambisari terletak di Jl. Candi Sambisari, Sambisari, Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman.Lokasi Candi Sambisari yang tidak terlalu jauh dari jalan raya pusat dan disertai dengan akses jalan yang mudah serta kondisi jalan yang sudah bagus tentu saja sangat mempermudah wisatawan yang ingin berkunjung ke Candi Sambisari.
Setelah menikmati perjalanan dengan nyaman saat menuju Candi Sambisari, akhirnya saya sampai juga.Candi Sambisari terletak di sekitar pemukiman warga.Sebelum masuk ke dalam Candi Sambisari kita harus menitipkan kedaraan kita terlebih dahulu.Disana disediakan lahan parkir dengan biaya parkir yang dikelola oleh warga sekitar dan untuk harga penitipannya juga terjangkau, hanya sebesar Rp.2.000 untuk kendaraan roda dua,Rp.5000 untuk roda empat dan Rp.10.000 untuk bus.
Selanjutnya kita bisa langsung menuju pos tiket untuk bisa masuk area Candi dengan membayar tiket sebesar Rp.6000.Sebelum masuk ke area candi kita harus cuci tangan terlebih dahulu dan diperiksa suhu badannya, setiap pengunjung juga wajib menggunakan masker.
Saat memasuki candi kita akan disuguhkan pemandangan Candi yang indah dari atas, yaaa karena candi ini letaknya dibawah kita bisa menikmati pemandangan dari atas.Disisi kiri kawasan candi terdapat beberapa bagian candi yang tidak utuh dan terpisah-pisah.Di dekat dengan pintu masuk, akan ada papan sejarah mengenai Candi Sambisari yang akan menambah wawasan dan pengetahuan wisatawan yang datang.
Selain candinya yang unik,sejarah awal ditemukannya Candi Sambisari juga sangat menarik, karena berawal dari ketidaksengajaan seorang petani bernama Karyowinangun pada tahun 1966.Kejadian itu bermula saat dia sedang mencangkul di sawah miliknya  tidak sengaja ujung cangkulnya membentur bagian candi.Kejadian ini pun terdengar oleh badan Arkeologi lalu dilakukan penggalian dan rekonstruksi hingga selesai pada tahun 1987. Dari hasil penelitian, Candi Sambisari merupakan andi Hindu karena memiliki kemiripan dengan Candi Prambanan.Di dalam Candi juga terdapat patung-patung Dewa Hindu.
Puas membaca sejarah dan asal usul Candi Sambisari, untuk melihat candi lebih dekat kita harus menuruni beberapa anak tangga.Saat sampai di bawah , kita bisa memasuki candi dan melihat lebih dekat ukiran dan patung Dewa yang ada pada candi utama.Candi Sambisari memiliki satu candi utama dan terdapat beberapa candi pendamping.Rumput hijau di sekeliling candi juga membuat suasana candi asri dan terlihat cantik, hingga tak jarang dijadikan tempat foto oleh beberapa pengunjung.
Seperti salah satu pengunjung yang saya temui, "Candi Sambisari bagus buat foto-foto,selain itu suasana candinya juga rindang karena banyak pepohonan dan juga rumput yang mengelilingi candi.Pokoknya worth it banget lah,selain bisa mengabadikan momen kita juga bisa belajar sejarahnya", ujar Nurul salah satu pengunjung.
Disaat pandemi, Candi Sambisari tetap buka dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yaitu wajib memakai masker dan cuci tangan sebelum memasuki candi.Candi sambisari buka dari hari Selasa hingga Minggu buka jam 09.00 WIB hingga jam 15.00 WIB dan libur pada hari Senin.Jika ingin berkunjung ke Candi Sambisari, jangan lupa pakai masker dan mematuhi protokol kesehatan yaa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H