Menerapkan Sifat Kemalaikusalehan Dalam Dunia Perkuliahan Dan Sehari Hari
Menyusuri jejak Khilafah di Nusantara semakin membuat kita rindu akan kehadirannya kembali. Jadilah pejuang demi tegaknya peradaban yang mulia, yaitu Khilafah yang akan menerapkan syariah di muka bumi ini agar tercipta rahmatan lil'alamiin.
Studi Kasus : Banyak sekarang mahasiswa/anak-anak zaman sekarang tidak memiliki adab/budi pekerti
Seperti pencabulan, tauran, merokok, memakai barang terlarang dan lain lain yang melanggar aturan Allah SWT.
Menerapkan sifat kemalaikussalehan dalam dunia perkuliahan bisa dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai kebaikan dan ketakwaan yang ada dalam ajaran agama, sehingga menciptakan suasana yang mendukung baik secara akademis maupun moral.Â
Berikut adalah penerapan sifat kemalaikussalehan dalam dunia perkuliahan berdasarkan 5 pilar agama:
1. Syahadat (Iman)
Penerapan di dunia perkuliahan: Sebagai mahasiswa, kita perlu meneguhkan iman kita kepada Tuhan dan menjaga niat dalam setiap aktivitas. Syahadat mengajarkan kita untuk percaya pada kebenaran dan menjaga integritas. Dalam perkuliahan, ini berarti menjaga kejujuran dalam belajar, menghindari kecurangan (seperti menyontek), dan selalu berusaha untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Dengan keyakinan ini, kita juga dapat mengingatkan diri untuk tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di lingkungan kampus.
2. Shalat (Ibadah)
Penerapan di dunia perkuliahan: Melaksanakan shalat tepat waktu di tengah kesibukan kuliah adalah bentuk kedisiplinan yang mengajarkan kita untuk memprioritaskan ibadah kepada Allah SWT. Menjaga waktu shalat, meskipun dalam kesibukan kuliah, juga memperlihatkan komitmen kita pada agama dan keteguhan dalam menjalankan kewajiban. Selain itu, shalat mengajarkan ketenangan, kedamaian, dan rasa syukur yang bisa membantu mengatasi stres dan tantangan akademik.
3. Zakat (Sedekah)
Penerapan di dunia perkuliahan: Zakat mengajarkan kita untuk berbagi dengan sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Sebagai mahasiswa, kita bisa mempraktikkan sifat murah hati dengan membantu teman-teman yang membutuhkan, baik berupa materi, ilmu, atau dukungan moral. Selain itu, berbagi ilmu dengan sesama mahasiswa atau membantu mereka yang kesulitan belajar adalah bentuk zakat ilmu yang sangat dihargai dalam Islam.
4. Puasa (Disiplin dan Pengendalian Diri)
Penerapan di dunia perkuliahan: Puasa mengajarkan kita untuk menahan diri dari godaan dan nafsu, serta memperbaiki kualitas diri melalui pengendalian diri. Dalam dunia perkuliahan, ini dapat diterjemahkan sebagai kemampuan untuk mengatur waktu dengan bijak, menghindari prokrastinasi, dan tetap fokus pada tujuan akademik. Selain itu, puasa juga mengajarkan kita untuk lebih bersyukur atas nikmat yang ada dan tidak berlebihan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal konsumsi dan gaya hidup.
5. Haji (Kehadiran dan Tujuan Hidup)
Penerapan di dunia perkuliahan: Haji mengajarkan kita tentang tujuan hidup yang lebih besar, yakni mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menyempurnakan ibadah. Dalam konteks perkuliahan, ini berarti memiliki tujuan yang jelas dalam menuntut ilmu, baik itu untuk kemajuan diri sendiri, keluarga, maupun umat. Mahasiswa yang menerapkan sifat kemalaikussalehan akan selalu berusaha untuk mengoptimalkan waktu kuliah untuk meraih ilmu yang bermanfaat dan berkontribusi positif pada masyarakat di masa depan
Kesimpulan:
Menerapkan sifat kemalaikussalehan dalam dunia perkuliahan tidak hanya terbatas pada aspek ibadah, tetapi juga pada cara kita berinteraksi dengan sesama, menyikapi tantangan, dan menjaga integritas. Dengan menjadikan nilai-nilai agama sebagai pedoman hidup, mahasiswa dapat menjalani kehidupan kampus dengan lebih bermakna, bertanggung jawab, dan memberikan dampak positif bagi diri sendiri serta lingkungan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H