Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

DeepSeek Lawan Raksasa AI dengan Open Source

1 Februari 2025   10:00 Diperbarui: 1 Februari 2025   10:37 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi DeepSeek, startup artificial intelligence (AI) asal Tiongkok. (KOMPAS.COM/ Galuh Putri Riyanto)

Munculnya DeepSeek, AI murah meriah, guncang persaingan, tawarkan inovasi open source, dan tantang dominasi raksasa teknologi.

Seminggu terakhir, dunia kecerdasan buatan (AI) lagi rame dibicarakan, bukan lagi soal AI yang paling pintar, tapi soal AI yang paling hemat. 

Bayangkan, AI bernama DeepSeek yang tiba-tiba muncul dan bikin heboh karena harganya lebih murah tapi kemampuannya bisa dibilang setara sama AI-AI mahal buatan Amerika Serikat. 

Walaupun mayoritas masyarakat awam negara berkembang seperti kita mungkin terlalu abai hal ini, tapi saya ingin mengajak Anda memahami apa yang bikin DeepSeek bikin geger dunia AI.

Si Murah Meriah yang Mengusik Para Raksasa AI

Kita semua tahu kalau perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat itu jagonya bikin AI. Ada OpenAI dengan ChatGPT yang viral itu, Microsoft dengan Copilot, Google dengan Gemini, dan banyak lagi. 

Mereka inilah raksasa yang punya kekuatan finansial tak terbatas buat mengembangkan teknologi AI mereka. Perusahaan ini rela menggelontorkan dana miliaran dollar AS, hanya untuk membangun pusat data dan membeli prosesor tercanggih. 

Ibaratnya dalam dunia sepakbola, mereka ini tim-tim langganan liga Champions.

Lalu muncullah DeepSeek, AI yang dikembangkan oleh perusahaan China. Yang bikin kaget, AI ini harganya jauh lebih murah, tapi kemampuannya tidak kalah saing. 

Ini kayak kalau kita beli handphone, biasanya kalau mau yang speknya dewa, harganya juga selangit, tapi sekarang ada handphone yang speknya dewa tapi harganya masih ramah di kantong. Pasti bikin kita bertanya-tanya, kan? Kok bisa?

Menurut Kompas.id, DeepSeek memang sengaja dibangun dengan investasi yang lebih kecil, hanya jutaan dollar AS, jauh di bawah para raksasa AI AS yang menghabiskan miliaran dollar AS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun