Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

1 Kakak 7 Ponakan Cermin Generasi Sandwich

27 Januari 2025   14:00 Diperbarui: 26 Januari 2025   18:22 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film 1 Kakak 7 Ponakan. (Foto: Dok. Instagram/@1 kakak 7 ponakan via Detik.com)

Dilema generasi sandwich, kisah perjuangan Moko hadapi beban keluarga, antara mimpi dan tanggung jawab.

Ada satu judul film yang belakangan ini cukup menggelitik pikiran saya, yaitu film "1 Kakak 7 Ponakan". Jika judulnya terdengar familiar? Wajar, karena film ini bukan cerita baru, melainkan adaptasi dari sinetron lawas yang pernah populer di era 90-an. 

Namun, yang membuat adaptasi layar lebar ini begitu menarik dan relevan adalah bagaimana ia mengangkat isu generasi sandwich dengan begitu gamblang dan menyentuh.

Istilah "generasi sandwich" mungkin masih asing bagi sebagian orang, namun fenomena ini sebenarnya sudah lama kita rasakan di sekitar kita.  

Generasi sandwich adalah mereka yang terhimpit antara dua generasi, orang tua yang membutuhkan perhatian dan dukungan di usia senja, serta anak-anak yang masih bergantung sepenuhnya pada orang tua. 

Mereka ini bagaikan sandwich, terjepit di antara dua lapisan roti, harus menanggung beban ganda. 

Nah, film "1 Kakak 7 Ponakan" ini, dengan cerdasnya, memvisualisasikan dilema ini melalui kisah perjuangan seorang pemuda bernama Moko.

Dilema Moko yang Mengubur Mimpi Demi Tanggung Jawab Keluarga

Coba kita bayangkan posisi Moko. Seorang arsitek muda yang baru saja menyelesaikan pendidikan, penuh dengan impian dan rencana masa depan. 

Ia memiliki cita-cita untuk membangun karier gemilang, menjalin kisah cinta yang indah, dan menikmati kebebasan masa muda. 

Namun, takdir berkata lain. Tragedi datang menghampiri keluarganya, kakak dan kakak iparnya meninggal dunia secara mendadak, meninggalkan tujuh orang anak yatim piatu yang menjadi tanggung jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun