Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Makan Bergizi Gratis Menyapa Indonesia

6 Januari 2025   17:18 Diperbarui: 8 Januari 2025   10:37 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi program makan bergizi gratis. (KOMPAS/HERYUNANTO) 

Program Makan Bergizi Gratis hadir untuk meningkatkan gizi, pendidikan, dan ekonomi lokal demi masa depan bangsa. 

Pada 6 Januari 2025, Indonesia meluncurkan sebuah program ambisius yang berpotensi mengubah lanskap gizi nasional: Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Program ini tidak hanya tentang memberi makan masyarakat, tetapi juga membangun fondasi yang kuat bagi masa depan bangsa. 

Fokus utamanya adalah ibu hamil, balita, dan anak sekolah, kelompok yang sangat rentan terhadap masalah gizi yang berpotensi memengaruhi masa depan mereka. 

Dengan anggaran sebesar Rp 71 triliun yang akan digunakan hingga 2029, MBG tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan memberdayakan ekonomi lokal.

Sasaran Penerima dan Relevansi Program

Sasaran utama dari program ini jelas: ibu hamil, balita, dan anak sekolah. 

Ketiga kelompok ini memiliki kebutuhan gizi yang sangat tinggi, dan pemenuhan gizi yang buruk dapat berdampak jangka panjang pada pertumbuhan fisik, kognitif, serta kualitas hidup mereka. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Kesehatan, Indonesia masih menghadapi permasalahan serius dalam hal gizi, dengan angka stunting pada balita yang mencapai sekitar 24% pada tahun 2023. 

Program MBG dirancang untuk menjawab tantangan ini dengan menyediakan makanan bergizi yang dapat diakses dengan mudah oleh keluarga yang membutuhkan, terutama mereka yang tinggal di daerah-daerah dengan akses terbatas ke pangan sehat.

Yang menarik dari program ini adalah cara pemerintah menggabungkan masalah sosial dan ekonomi dalam satu inisiatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun