Selain menjadi bagian dari perjanjian internasional, Indonesia juga mengambil langkah konkret dalam pemberantasan korupsi di dalam negeri.Â
Keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah salah satu upaya nyata yang patut diperhitungkan.Â
KPK telah berhasil menindak banyak kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi negara maupun pengusaha besar, dan dengan tegas memberikan contoh bahwa tidak ada yang kebal dari hukum.
Namun, tidak hanya KPK yang berperan. Seiring waktu, berbagai reformasi kebijakan telah diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia untuk memperkuat sistem administrasi publik dan meningkatkan transparansi.Â
Sebagai contoh, pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan teknologi dalam sektor publik untuk mempermudah pengawasan dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan.Â
Program e-Government yang diterapkan di berbagai instansi pemerintahan bertujuan untuk meminimalisir potensi korupsi dengan mengurangi interaksi langsung antara pejabat dan publik.
Data statistik menunjukkan bahwa kebijakan ini mulai memberikan dampak positif.Â
Misalnya, dalam laporan yang dipublikasikan oleh Proceeding UNP Kediri, Indonesia telah berhasil menurunkan tingkat korupsi di beberapa sektor, meskipun masih ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.Â
Keberhasilan ini bisa dianggap sebagai langkah kecil menuju perubahan besar dalam menciptakan Indonesia yang lebih transparan dan bebas dari korupsi.
Namun, meskipun ada banyak prestasi yang patut diapresiasi, kita tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan bahwa masalah korupsi masih mengakar kuat di beberapa bagian pemerintahan dan sektor swasta.Â
Oleh karena itu, kolaborasi internasional tetap diperlukan untuk mempercepat proses pemberantasan korupsi di tingkat nasional.