Misalnya, pendidikan dan layanan kesehatan yang merata akan memberi akses yang lebih besar bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil atau terpinggirkan.
Menurut World Bank (2020), negara-negara dengan indeks tata kelola yang tinggi menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik, salah satunya tercermin dari adanya sistem pendidikan yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh seluruh warganya.Â
Begitu juga dengan keberhasilan dalam pengelolaan ekonomi negara, yang berujung pada menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mengurangi ketimpangan sosial.
Namun, jika kita mengabaikan pentingnya pengukuran tata kelola, kita bisa terjebak dalam pemerintahan yang tidak transparan, penuh korupsi, dan tidak peduli pada kebutuhan dasar rakyat.Â
Lihatlah beberapa contoh negara dengan tingkat korupsi yang tinggi atau pemerintahan yang tidak efektif, yang akhirnya menghambat kemajuan sosial dan ekonomi mereka.
Penerapan Indeks Tata Kelola di Berbagai Negara
Melihat penerapan indeks tata kelola di berbagai negara memberi kita pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pengelolaan negara yang baik berfungsi.Â
Negara-negara seperti Denmark, Finlandia, dan Swedia telah lama berada di peringkat atas dalam indeks tata kelola karena mereka menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, serta efektivitas dalam kebijakan pemerintah.Â
Di negara-negara ini, ada kejelasan dalam pengelolaan anggaran negara, serta kebijakan yang berpihak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Contohnya, di Finlandia, sistem pendidikan mereka yang sangat dihormati di dunia internasional berawal dari pemerintahan yang menghargai transparansi dan akuntabilitas.Â
Pemerintah memastikan bahwa anggaran pendidikan dikelola dengan sebaik mungkin, dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan benar-benar berdampak positif pada kualitas pendidikan di negara tersebut.
Namun, di negara-negara yang tata kelolanya buruk, seperti beberapa negara di Afrika atau bahkan beberapa negara berkembang di Asia, tingkat kemiskinan tetap tinggi, ketidakstabilan politik merajalela, dan krisis sosial pun sering terjadi.Â